Part 49

1.2K 129 14
                                    

...........

Beryl menghampiri Zea yang sedang berbincang dengan Jordan. "Sini gue bawain."ujar Beryl,tangannya mengulur meminta tas ransel Zea.

Namun sepertinya Zea kurang peka. "Apa?"tanyanya.

Beryl berdecak kesal. "Ck,sini!" Ia melepas paksa tas ransel dari punggung Zea.

"Ayo!"ajaknya. Beryl menarik tangan Zea memasuki villa.

Jordan yang melihatnya hanya bisa memutar bola matanya jengah. Betapa sakit hatinya harus melihat orang yang dicintainya bersama orang lain.

"Jor,gue masuk dulu."ujar Zea pada Jordan. Ia hanya membalasnya dengan anggukan.

Beryl masih setia menggenggam tangan Zea sampai di depan kamarnya.

"Istirahat."ucap Beryl seraya menyodorkan tas ransel milik Zea. Zea menerimanya.

"Sebenarnya tujuan lo ikut apa?"tanya Zea menyelidik.

"Disini cowok semua,gue cuma pengen jagain lo."jawab Beryl.

"Lo kan juga cowok."sahut Zea.

"Tapi gue pacar lo."balas Beryl dengan nada datar.

"Tapi Jordan sahabat gue." Zea tak mau kalah.

"Gue lagi gak pengen debat."sarkas Beryl,lantas ia melenggang meninggalkan Zea.

"Dih!"cibir Zea sebal.Dengan menghentak-hentakkan kaki kesal,Zea masuk ke dalam kamar.

*

Tok tok tok tok

Tidur Zea terganggu suara ketukan pintu. Membuatnya mendengus kesal.

Ceklek

"Ap-"ucapannya terpotong saat melihat seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Awalnya ia menduga kalau tidak Beryl atau Jordan siapa lagi. Tapi dugaannya salah.

"Ini makanan."ujarnya sambil menyodorkan sepiring makanan. "Barusan pada masak."sambungnya.

"Oh,iya makasih Dav." Zea meraih piring itu.

"Yaudah gue turun dulu."pamit Davin lalu berjalan menuruni tangga villa.

"Hah? Pada masak? Gue yang cewek malah gak bantuin."gumamnya. Ia merasa malu pada dirinya sendiri. Bisa-bisanya para cowok memasak,sedangkan ia malah tidur. Betapa bodohnya Zea.

"Turun aja deh."

Zea turun menuju lantai satu dengan tangannya yang masih membawa piring berisi makanan.

Saat sampai dibawah,ternyata semuanya sedang makan di berbagai sudut di dalam villa. Suasananya sungguh ramai.

"Eh bu boss,udah bangun?"tanya Ryan cengegesan seperti biasa.

"Jordan mana?"tanya Zea mengalihkan pembicaraan.

"Di ruang makan kayaknya,sama pacarnya bu bos."jawab Vito.

Zea langsung berjalan ke ruang makan untuk menemui Jordan. Di ruang makan,ia mendapati Jordan,Beryl,dan Davin yang sedang berbincang sambil sekali-kali menyeruput kopi.

Sejak kapan Jordan dan Beryl akur? Dengan Davin pula?

"Jor."panggil Zea. Sontak ketiganya menoleh ke arah suara. Zea menghampiri mereka dan duduk di samping Jordan.

"Sorry gue gak bantu-bantu."ujar Zea merasa tidak enak.

Jordan terkekeh mendengar pengakuan Zea. "Yaelah gitu doang,kalau masih capek mending istirahat lagi."

LIZEA (END)Where stories live. Discover now