"Jadi apa hubungamu dengan Hyunjin ituuu? Felix Lee?" Felix melotot kaget mendapat pertanyaan dari Eric.
"Sunwoo tidak memberitahuku, Tidak, dia orangnya yang menjaga rahasia orang dengan baik, hanya aku yang pandai menebak— dari mulai kita awal bertemu di penthouse yang tatapanmu gak bisa lepas dari Hyunjin Hwang sampai aku takut dan terkejut sendiri melihatmu mengintip dari balik jendela manison kamar lantai dua— Jadi sekali lagi Felix, Hyunjin siapamu?" Perjelas Eric.
Saat Dopamin, fenetilamin, dan oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah dan dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung saat itu pula yang membuat indra tubuh Felix tetap waspada dan mendorong adanya kedekatan emosional dengan Eric sehingga menjawab hati hati "apa yang kau bicarakan? Aku tidak paham?"
"Jangan mengelak— Sunwoo memang tidak cerita padaku. Tapi Hyunjin membuat Pacarku itu bekerja 2 kali lebih keras dari biasanya hanya karena— kau tau kan Hubungannya Investor perusahaan Sunwoo dengan orang yang dibuat koma oleh Hyunjin"
"Tunggu— apaa?!" Nada Felix meninggi. Terkaget kaget karena Eric mengetahui segala korelasinya.
Selain zat kimia yang sudah disebutkan tadi awalnya, Felix sekarang pun merasa lemas, Hal ini disebabkan oleh norepinefrin, hormon stres yang dilepaskan ke aliran darah yang membuatnya merasa lemas demikian hebatnya.
"Eric kau siapa?" Tanya Felix akhirnya.
"Bukan siapa siapa, Aku hanya melindungi apa yang aku punya Felix, Sunwoo stress dan kalang kabut dia punya penyakit jantung. Aku tidak bisa melihatnya tersiksa okay— jadi aku mencari tahu dan akan menyelesaikan masalah ini sendiri!" Pertegas Eric.
"Aku menolak bicara" sungut Felix kemudian menyandarkan punggungnya yang kaku ke kursi cafe yang Empuk.
"Terserahmu sih— aku juga sudah tau. Setelah tadi aku berbicara panjang lebar tentang Sunwoo kali ini aku akan berbicara sebagai Eric Sohn. Teman mu! Dengar kan baik baik Fel—"
Felix membuka sebelah matanya kemudian menyipit dan akhirnya mengatakan— "kita pindah tempat saja Eric, disini tempat umum terlalu bahaya berbicara perihal ini"
"Good! Kita ke Hotel dekat sini aja— apart ku masih direnovasi. Dan Penthouse sedang di bersihkan karena aku mengacau membakar dapur" tawa Eric seketika.
Felix sih responnya udah geleng geleng kepala. Heran kelakuan ajaib Eric temannya.
Jadi saat mobil itu melaju cuman sekitar lima belas menit kurang dan sudah terparkir dibasement hotel mewah. Felix bergidik ngeri. Memori yang tidak menyenangkan terputar dikepalanya.
"Its okay, you with me" bisik Eric kemudian Felix disuruh turun dan dibawa Felix ke lantai yang lumayang tinggi.
"Kita tidak ke resepsionis?" Tanya Felix saat Lift itu melaju naik.
"Tidak perlu, aku punya kuncinya— ini hotel ibunya Jeno, Bibiku jadi santai saja"
Mau ternganga tapi dipotong dengan bunyi yang menandakan kalau Felix sudah sampai pada tempat yang dituju.
Room nomer lima ratus delapan itu Eric buka santai dan menyuruh Felix masuk terlebih dahulu.
"Eric ada makanan!" Tunjuk Felix pada meja tamu di kamar.
"Aku hanya sempat minum ice latte karena kau bilang tidak mau melanjutkan pembahasan di kafe, jadi yaa— aku memesannya" kendikkan bahu itu Eric beri. Dan akhirnya mereka berdua duduk berhadap hadapan disofa. Yang menghadap sungai terbentang luas didepan sana dan jembatan kota yang sedang padat merayap atasnya.
"Fel, you okay right?"
"Great ric, never better"
"Sesuatu hal terjadi diluar kendalimu?" Eric bertanya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
there's a no limit to your love
RomansaBagi Felix yang terjebak di Salah satu lemari jas pada Walk In Closet nya Hyunjin Hwang mengira- Bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan sang Tuan Muda! Tapi apa mau dikata, dunia seolah bercanda tentang perasaan yang tumbuh secara sempurna d...