Lee Felix berdiri didepan cermin kamarnya. Menyisir rambut cepat ke arah belakang. Dan bergegeas mengambil tas yang sudah dijahit berulang kali pada pojok bawahnya.
Hhhhh
Membeli Tas yang layak aja Felix harus berpikir ulang berkali kali— demi tuhan! Uang untuk makan saja sudah pas-pas an.
Menyomot satu lapis roti dengan selai kacang dipiring. Mengigitnya dan berjalan ke arah depan flat kecilnya. Felix gesit memakai sepatu usang dari 2 tahun lalu.
Tapi masih layak pakai— seenggaknya.
"Okey— Thank Lord for Your blessing and your protection from the night till this morning. Bless me and protect me today when I do all activities— Ameen"
Dengan doa dan semangat hari ini, Felix siap menghadapi hari.
—
Ekonometrika Dasar kali ini membuat Felix tidak berminat menghadap depan melihat penjelasan prof Han. Tidak ada yang menarik hanya terus berputar putar pada masalah itu itu saja.
Akhirnya Felix membuka ponsel dibawah meja. Mengecek Jam yang sudah mendekati akhir waktu selesai jam mata kuliah.
Waktu mendekati kerja— part time.
"Dan sekian yang dapat saya sampaikan— ada yang ingin ditanyakan" Felix diam tidak ingin bertanya. Dari tadi saja ia tidak fokus mendengarkan.
Kemudian kelas bubar begitu saja dan Eric teman sejurusan Felix bertanya—
"Kerja lagi?"
Felix mengangguk mengiyakan.
"Jangan lupa kelompokan besok—"
"Okee— jadinya jam berapa kemaren?" Tanya Felix memastikan.
"Jam 2 an. Tepat matkul selesai terakhir besok"
"Oke"
Dengan itu Felix pamit pergi. Pembahasan barusan mengenai kerja kelompok enam. Yang ada pada mata kuliah Ekonomi Manajerial disitu Felix juga Sekelas sama Eric kebetulan.
Mengingat ngingat itu. Felix berjalan mungkin agak sedikit berlari agar tidak telambat masuk kerja pada Boutique milik Minatozaki Sana.
Fashion designer ternama yang berdarah Jepang. Tapi karyanya sudah mendunia— dan Felix menjadi salah satu pegawainya. Part time sih. Yaa tapi felix bangga.
Keinginannya dibidang Fashion tetap tinggi walau Jurusan yang diambil Felix adalah manajemen Bisnis atas dasar saran Bunda di kampung.
Setidaknya Felix sudah menyenangkan bukan. Tetap menuruti kemauan ibunda dan Tetap jalan pada hobinya pada bidang Fashion yang sangat ia gemari dari sedia kala.
Gedung itu tinggi. 8 lantai. Dengan 3 lantai atas tempat Pemotretan—
5 lantai kebawah disitulah Flix bekerja. Mulai dari produksi bagian design dan lain lain.
Sampai di lantai tempat Felix biasanya berkerja. Menyapa dengan sopan dan menaruh tas nya. Felix pergi kearah Seungmin temannya yang sibuk dengan berkas dipojokkan.
"Ah kaget lix"
Felix nyengir lebar. "Sorry sorry— ada yang bisa gue bantu?"

YOU ARE READING
there's a no limit to your love
RomanceBagi Felix yang terjebak di Salah satu lemari jas pada Walk In Closet nya Hyunjin Hwang mengira- Bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan sang Tuan Muda! Tapi apa mau dikata, dunia seolah bercanda tentang perasaan yang tumbuh secara sempurna d...