Pagi itu Hari sabtu kembali, saat hari baru kelas tata krama bersama Hyunjin.
Lupakan soal ciuman tiba tiba saat di meja makan yang membuat Felix cengo.
Dari tadi malam. Felix tidak bisa tidur. Ia tidak tenang, jelas akan terbayang bayang. Jadi saat menyusul sang Tuan yang seperti sebuah kebiasaan yang mendarah daging karena begitu sering berenang. Felix mencelupkan kaki dikolam renang dan melihati Tuan Hwang yang sibuk dengan kegiatannya sebelum akhirnya sadar ada Felix dipinggiran.
Kolam renang nya itu dalam. Tapi Hyunjin bisa menapak kaki dan airnya setinggi dada. Kalau Felix mungkin— bisa bisa tenggelam.
Jadi saat melamun, Felix tidak sadar. Tangan Hyunjin membawa Tubuh Felix turun lengkap dengan celana tidur pendek dan kaos putih kebesaran.
"Byur—"
"Haaaa!" Felix mendelik. Dirinya sudah berada di air. Kakinya digerak gerakkan. Mencari pegangan karena Hyunjin melepaskan.
Felix tidak bisa berenang. Jadi ketika Hyunjin masih didepan Felix yang melihat sedang panik. Hyunjin menarik dan memegangi lagi akhirnya.
"Hei hei hei— jangan panik—" lirih Hyunjin. Barangkali merasa bersalah karena Felix terlihat naik turun nafasnya. Shock.
Tangan Felix bertumpu dua duanya dipundak Hyunjin bahkan memeluk dan Felix menggeleng geleng takut. Minta dinaikkan.
"Felix hei— lihat kemari" Sedangkan Tuan muda itu masih memaksakan kehendaknya.
Jadi saat mata sayu Felix yang sudah selesai mengatur nafas karena sehabis terkejut. Tangan Hyunjin yang satunya menyingkirkan Poni Felix yang berantakan. Sedangkan tangan satu lagi menjaga agar Felix tidak jatuh dengan merapatnya pinggang mereka didalam sana.
Keduanya bersitatap.
"Its okay now?"
Ditanya begitu Felix menggeleng.
Mungkin Hyunjin iseng atau apa sebutannya itu. Tangan yang digunakan untuk menahan Felix dibagian pinggang dilepas lagi. Dan Felix kelabakan. Membuat yang lebih muda memeluk Hyunjin seperti koala sekarang. Kaki kaki kecil Felix naik kepinggang Hyunjin sudahan. Erat sekali tanpa jarak.
"Jangan dilepas!" teriak Felix nyaring sudah. Sepertinya kesal karena dikerjai.
Direngkuh lagi akhirnya. Tapi Felix tetap dalam posisi. Jaga jaga bila di lepaskan lagi.
"Felix turun" bisik Hyunjin.
Sedangkan Felix udah berani mencak mencak "kolamnya dalam!" Masih sambil memeluk dan sepertinya malu, jadi tidak menatap Hyunjin.
"Jadi gak bisa berenang?"
"Sudah tau jawabannya jangan tanya!" Masih dengan suara yang kesal Felix menjawab sang Tuan.
Ponsel Hyunjin berdering nyaring. Mengalahkan atensi Felix yang meringkuk lucu membuang muka tapi tetap tidak tahu malu masih memeluk dan gelendotan.
"Kita harus ketepi"
Masih diam atas bisikan Hyunjin. Felix hanya membalas dengan anggukan sekali.
"Fel kita harus ketepi"
Ngangguk lagi. Felix tetap tidak mau lepas.
"Yaudah jalan aja" ketus Felix. Masih gak mau turun.
"Gak bisa Fel" terdengar Tuan Muda itu menahan tawa dan Felix sudah mempoutkan bibirnya.
Sudah cukup lama jeda. Telpon Hyunjin terus berdering. Dan Felix tetap tidak mau mengalah turun. Karena kakinya tidak sampai dan kalaupun turun maka Felix akan tenggelam.

YOU ARE READING
there's a no limit to your love
RomanceBagi Felix yang terjebak di Salah satu lemari jas pada Walk In Closet nya Hyunjin Hwang mengira- Bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan sang Tuan Muda! Tapi apa mau dikata, dunia seolah bercanda tentang perasaan yang tumbuh secara sempurna d...