(19)

616 77 8
                                    

Hai semuanya..
Maaf ya baru sempat update sekarang, aku sibuk bgt huhu:(
Selamat membaca, semoga suka~














Hari ini sudah terhitung seminggu sejak keduanya, yeonjun dan soobin menjaga jarak. Yuna tentu saja bahagia, bagaimana tidak, dia dengan bebas setiap hari menemui yeonjun, tidak ada yang menghalanginya lagi, walaupun respon yeonjun masih tidak suka dengannya, seenggaknya yuna tidak melihat yeonjun dan soobin bersama.

Bukan hanya menjaga jarak, mereka juga tidak saling menyapa, kadang hanya melihat saja jika bertemu, hanya mata keduanya yang seperti menjawab kalau mereka ingin menyapa dan mereka rindu itu.

Ryujin dan lia, teman sekelas soobin sampai bingung, ini kok sunbaenya yang bucin banget, choi yeonjun tidak pernah kelihatan, biasa ngebucin ga pernah absen, walaupun ga pernah diladenin sama soobin sih.

Saat ini, mereka berempat, soobin, beomgyu, ryujin, dan lia sedang dikantin, ghibah. Biasa anak cewek mulutnya. Yang ngeghibah sebenarnya mereka bertiga ajasih tanpa soobin, soobin cuma diem doang kaya orang nahan pup, sampai sesorang datang ke meja mereka yang membuat amarah ryujin naik.

"Hai choi soobin. Hm? Sayang sekali, gue perhatikan seminggu ini wajah lo gak ada semangat. Apa sampai sekarang lo masih belum ikhlas ngebiarin yeonjun sama gue?"

"Ngomong apasih sih gila ini?" Tanya ryujin ke teman-temannya.

"Hah? Apa kata lo, gila?" Tanya yuna setengah teriak didepan wajah ryujin.

"Sunbae." Panggil soobin tanpa menghadap ke yuna.

Yuna menoleh ke soobin.

"Ternyata kau masih saja memperhatikanku?" Sinis soobin ke arah yuna.

"Apa kau belum puas sudah mendapatkan choi yeonjun? Oh, atau kau tidak diterima olehnya jadi kau terus menggangguku? Padahal aku sudah berat hati melepaskan dia. Kasian sekali, hm?" Balas soobin dengan wajah yang dibuat melas dan kata-kata yang merendahkan yuna.

"Apa maksud lo?!"

"Kau ingin choi yeonjun kan? Sudah ku beri. Kenapa terus menggangguku? Hidupmu tidak ada yang memperhatikan? Iya? Sampai ingin sekali dapat perhatian? Menyedihkan sekali."

"Sialan apa kata lo!" Yuna tersulut emosi dan akan menampar soobin, namun tangannya ditahan oleh ryujin.

"Ya! Shin ryujin, lepas!" Yuna berusaha menarik tangannya.

"Oh ingin dilepaskan? Oke."

Namun bukannya dilepaskan, ryujin malah menyiram kasar yuna dengan air minum pesanannya tadi, itu es teh manis baru di minum dikit, sayang banget oi.

Lia sama beomgyu cuma cengo ngeliat ryujin, gila nih orang bar-bar banget, berani pula. Selain itu juga ada rasa sayang sama es teh nya, tadi aja beomgyu minta dikit ga dikasih, sekarang malah dibuang percuma. - jiwa miskin beomgyu berteriak.

"Yaaa! Apa yang lo lakuin shin ryujin!"

Yuna berteriak, dia malu diperlakukan seperti ini sama juniornya, di hadapan orang ramai. Harga dirinya sebagai seorang senior hancur.

"Ups, aku tidak sengaja. Habisan kau bilang lepasin, aku tak tau maksudmu apa." Balas ryujin tersenyum remeh didepan yuna.

Yuna melepas paksa tangannya dan berniat meninggalkan kantin, namun saat dia berbalik yeonjun sudah berdiri disana dan mendengar semuanya. Dia sudah berhadapan dengan yeonjun yang memasang wajah kecewa serta marah. Ternyata memang benar, yuna yang menyuruh soobin, yeonjun mendengar semuanya tadi.

"Y-yeonjun? Jun aku bisa jelasin." Yuna berusaha memegang tangan yeonjun.

"Aku kecewa." Yeonjun menepis tangan yuna.

SUNBAENIM | yeonbinWhere stories live. Discover now