Chapter 25

124 24 4
                                    

Jaemin perlahan memijat dahinya yang sedikit pening akibat membaca buku mengenai sejarah vampirisme di Eropa selama tiga jam tanpa henti.

Buku itu begitu tebal, ia perkirakan jumlah halamannya mencapai 1000 halaman dan Jaemin sendiri baru membaca kurang lebih sebanyak 300 halaman. Bagaimana ia tidak pusing?

Akhirnya Jaemin pun menyudahi kegiatannya membaca buku dihari itu dan memutuskan untuk meminjam buku tersebut yang berasal dari bagian restricted area di perpustakaan.

Ya benar, ia telah mengantongi izin untuk masuk kedalam wilayah terlarang pada perpustakaan itu dengan bantuan dari sang Jenderal - Wong Yukhei.

Dan untunglah sang Jenderal cukup bermurah hati kepadanya dengan telah beberapa kali menolongnya ketika ia memerlukan sesuatu.

Jaemin tengah berjalan pulang menuju paviliun tempatnya menginap sambil perlahan memijat dahinya yang masih terasa pening ketika secara tak sadar telah tiba diujung belokan bangunan dan menabrak seseorang dari arah yang berlawanan yang membuat buku yang ia pinjam sontak terjatuh.

Namun orang yang ia tabrak dengan sigap menangkap buku tersebut dengan sebelah tangannya. Untunglah kali ini ia tidak terjatuh - tidak seperti sebelumnya ..

"Sepertinya kau ini mempunyai kebiasaan menabrak orang lain yang tengah melintas dihadapanmu, Na" ujar suara itu sambil terkekeh

"Kau baik - baik saja?" tanya suara yang sangat familiar yang adalah milik sang Jenderal - Wong Yukhei

"J-jenderal! maaf aku tidak sadar sudah mencapai ujung belokan" ujar Jaemin sambil membungkukan tubuhnya meminta maaf dan lebih terkejut lagi karena orang yang ia tabrak (kembali) adalah sang Jenderal pimpinan pasukan elite Red Ribbon

"Tak apa" ujar Yukhei sambil tersenyum dan mengembalikan buku yang sempat ia tangkap tadi pada Jaemin

"Kau yakin baik - baik saja, Na? wajahmu nampak kusut"

"Aku baik - baik saja .. hanya sedikit pening karena terlalu lama membaca buku" ujar Jaemin sambil tertawa kecil

"Jangan terlalu memforsir diri .. ada baiknya kau istirahat sejenak" ujar Yukhei penuh perhatian

"Terima kasih Jenderal .. ng .. ma-maksudku Yukhei" ralat Jaemin begitu melihat ekspresi wajah Yukhei yang sedikit keberatan ketika ia memanggil Yukhei dengan gelar jabatannya

Yukhei hanya tersenyum mendengarnya

"Mmm .. Yukhei-ssi, aku ingin berterima kasih atas bantuanmu terhadap pengadaan tanaman Wolfsbane yang telah dikirimkan untuk bahan penelitianku. Juga atas bantuanmu yang telah memberiku akses masuk ke restricted area perpustakaan" ujar Jaemin dengan ketulusan pada kata - katanya

"Tidak masalah .. lagipula kau membutuhkan semua itu untuk bahan penelitianmu juga bukan?" ujar Yukhei seraya tersenyum

Jaemin hanya balas tersenyum

"Yukhei-ssi, aku telah banyak berhutang budi padamu. Sebagai tanda terima kasihku apabila ada hal yang bisa aku lakukan mohon katakan saja" ujar Jaemin dengan tulus

Sesaat Yukhei terdiam sambil memikirkan perkataan Jaemin sebelumnya. Ia bukan tipikal orang yang menagih hutang budi setelah ia memberikan pertolongan pada orang lain. Namun satu kali ini saja Yukhei ingin mempergunakan kesempatan itu dengan baik ..

"Na, aku bukan tipikal orang yang menagih hutang budi pada seseorang yang telah aku bantu, namun-" sesaat perkataannya terhenti

"Maukah kau datang kerumahku dan berkenalan dengan putraku diakhir pekan ini?" ujar Yukhei dengan tatapan penuh harap

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang