Chapter 26

119 20 0
                                    

Malam itu terjadi hujan badai yang sangat lebat disekitaran kota Beijing, padahal siang harinya cuaca cukup cerah. Namun tidak demikian dengan malam harinya - justru sebaliknya kini suara angin berderu kencang mengiringi lebatnya hujan yang turun ..

Sebelum hujan badai itu terjadi nampak sebuah kabut tebal datang dengan perlahan mendekati paviliun tempat Jaemin menginap.

Hari sudah begitu larut sehingga tidak ada seorangpun yang menyadari kedatangan kabut tersebut terkecuali beberapa prajurit yang tengah berpatroli malam. Namun para prajurit itupun menganggap hal tersebut merupakan hal yang biasa.

Kabut tersebut nampak memasuki kamar Jaemin dengan mudahnya dari sela - sela pintu dan mendekati sosok Jaemin yang tengah tertidur dengan lelap dan perlahan menyelimuti tubuhnya yang indah

Jaemin tengah tertidur lelap ketika tubuhnya tiba - tiba merasakan sensasi rangsangan seksual yang amat kuat, bagaikan ada seseorang yang tengah mencumbunya dirinya dengan penuh gairah ..

Tubuhnya seketika menggelinjang tak terkontrol menciptakan gerakan tubuh yang erotis disertai desah kenikmatan yang perlahan keluar dari bibirnya

"Aahh" desah Jaemin sambil mencengkeram erat kain pelapis tempat tidurnya

Tubuhnya bergerak lebih liar dari sebelumnya - tak kuasa menahan gejolak seksual yang semakin membara. Perlahan - lahan rangsangan tersebut menjadi semakin kuat dan akhirnya menuntut untuk dilepaskan ..

Betapa kagetnya Jaemin ketika ia tersadar kasurnya sudah amat basah. Bahkan kimono tidur yang dipakainya pun tak luput terkena basah.

Ya .. sudah sepekan berturut - turut Jaemin selalu bermimpi erotis tiap malamnya, meninggalkan kasur yang tiap pagi harus ia bersihkan dan jemur.

Untunglah kamar yang ditempatinya menerima sinar matahari cukup banyak dari jendela yang letaknya tak begitu jauh dari tempat tidurnya, sehingga ia tidak perlu repot - repot keluar masuk membawa kasurnya untuk ia jemur diluar. Selain melelahkan juga malu kepada rekan - rekan teamnya ..

Bisa - bisa ia menjadi bahan ledekan mereka ..

"Sial!" batinnya merutuk

Entah mengapa selama seminggu ini ia terus menerus bermimpi erotis. Dalam mimpinya ia tengah bercumbu dengan seseorang - tidak begitu jelas sosoknya siapa, namun percumbuan yang ia lakukan pada mimpinya sangatlah bergairah hingga Jaemin seringkali menumpahkan bibit - bibit kehidupan disetiap malamnya ..

Sebagai seorang lelaki, mimpi erotis bukanlah hal yang aneh baginya .. tentu ia pernah beberapa kali mengalaminya, namun tidak sesering seperti sekarang ini ..

Dan entah bagaimana namun baru kali ini ia merasakan perasaan yang begitu bergelora seperti yang ia alami didalam mimpinya ..

Dalam hatinya ia bertanya - tanya beginikah rasanya bercinta? karena ia belum pernah merasakan pengalaman seperti itu ..

Jangankan bercinta, berpacaranpun dia belum pernah ..

Pipi Jaemin sontak merona mengingat - ingat hal tersebut. Ia sedikit malu membicarakan pengalaman seperti itu - bahkan kepada Jeno, sahabat karibnya ..

Namun terkadang jika ia mengingat - ingat mimpi tersebut hasrat itu kembali muncul kepermukaan yang biasanya spontan berefek pada menegangnya kejantanannya ..

Seperti dipagi buta ini ia tengah "menyenangkan" dirinya sendiri setelah sebelumnya mengalami mimpi erotis. Jaemin tahu tidak seharusnya ia melakukan hal seperti itu ..

Tapi hasratnyalah yang tengah berbicara dan menuntut untuk dilepaskan ..

"Ahhh" desah Jaemin dengan mata setengah terpejam menikmati sensasi yang muncul dari gerakan tangan konstan yang ia lakukan berkali - kali hingga akhirnya mencapai klimaksnya dan menyemburkan benih - benih kehidupan ..

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang