25| What the hell

53 17 17
                                    

Warning!!
Sebelum baca tekan tombol bintang dibawah
Long chapter please vomeent

"Segeralah tidur em. Jika ada masalah cerita kan padaku" ucap William pada Emma yang sedari tadi bergerak untuk mendapatkan posisi nyaman tidur yang ia pikirkan sekarang apakah ia akan bilang pada kakaknya?

"Hey emmaa?" Suara William membuyarkan lamunan Emma, memang sepertinya ia harus bicara, "Will kau pendengar yang baik kah?" tanya Emma pada William sembari mengubah posisi nya menjadi duduk

"Oh tentu kenapa.jika ada masalah ceritakan?" Ucap Will yang semakin membuat Emma ingin bercerita dari awal, "aku ingin cerita tentang hubungan ku dengan Harry" sahut Emma dengan menghadap william

"Menurut mu apakah mungkin jika seorang boss seperti Harry itu mempunyai perasaan lebih pada asisten nya seperti ku ini, i mean apakah menurut mu mungkin?" Jelas Emma pada William—kakaknya

Will berdeham dan menatap Emma, "em the impossible will possible happen if love coming, you know" jawab santai William dengan memperhatikan Emma

"Yeah i know Will, tapi aku tak yakin dengan yang namanya cinta" jawab Emma dengan menundukkan kepalanya, "Emma ku beri tahu semua orang berhak menyukai ataupun mencintai orang tanpa memandang siapa dia, itu tinggal orang yang ia cintai ingin membalasnya atau melupakannya" jelas William sembari membuat adiknya itu yakin

"Masalahnya Harry tak berbicara ia mencintai ku dia katakan menyukai ku dan meminta ku lebih dekat padanya agar dia mencintai ku" pekik Emma yang berusaha mengeluarkan yang ia pendam sendiri sedari tadi, "itu bagus artinya Harry yang melihat mu sudah mulai menyukai mu artinya ia sedang belajar untuk mencintai seseorang, aku suka pada Harry yang berbicara seadanya ia tak bilang bahwa mencintai mu kan?" Emma menggeleng dan menunduk

"Oleh sebab itu dia meminta mu untuk lebih dekat padanya agar ia dapat merasakan bahwa dia mencintai mu, apakah kau suka dengan tindakan Harry ini?" Tanya William pada Emma, sontak Emma mengdongak  kakaknya itu

"Entahlah aku hanya nyaman tentram jika bersamanya" sahut Emma dengan meraih guling yang berada disampingnya, "dari kata nyaman pasti suatu saat akan merasakan bagaimana jatuh cinta" jawab Will dengan bijak, Emma tak tahu ingin menjawab apa lebih baik mengiyakan perkataan kakaknya

"Ok kau sudah cerita, segeralah tidur besok kita harus kerja" perintah William yang mulai membaringkan tubuhnya ke kasur begitu pun Emma yang akhirnya bisa tidur nyenyak

*******

Pagi London disambut dengan udara yang hangat tidak dingin dan tidak panas, Emma bangun dan mulai menyiapkan diri untuk kekantor ia akan berangkat pagi karena ingin bertemu teman nya, "tumben sekali kau sudah siap pagi hari" lirik William pada Emma yang sedang mengoleskan sedikit lip cream berwarna peach, "aku ada urusan sebentar jadi berangkat pagi bersama Amanda dan Sarah" jawab Emma dengan mulai memakai sepatunya

"Okey jika begitu bye aku pergi" pamit Emma pada William yang melahap sarapan nya, "ya bye take care" jawab William dengan melambaikan tangannya

Emma berjalan menuju lobby ia sengaja langsung menuju lobby karena menyuruh teman-teman untuk menunggu nya di lobby, setelah Emma datang Amanda, Sarah serta Emma langsung berangkat menuju styles enterprise

Selama perjalanan mereka selalu mengoceh tentang hal-hal yang tidak terlalu penting yang membuat seru hingga tak menyadari sudah sampai

"Maaf nona-nona kita sudah sampai" ucap sang supir pada mereka, segera bergegas mereka keluar dari mobil dan membayar taksi nya

CHANGE EVERYTHING [H.S]Where stories live. Discover now