32| hospital

48 15 19
                                    

WARNING
sebelum baca tekan tombol bintang dibawah!

Sudah lima jam Emma tak kunjung sadar, harry yang sejarang tertidur di kursi sebelah ranjang Emma sembari menggenggam tangan gadis itu

Mata Emma terbuka pelan-pelan sesekali Emma menerjapkan matanya yang setengah sadar, mata Emma menelusuri sekitar tapi yang Emma lihat adalah harry yang terlihat sangat pulas tidur di kursi sembari menggenggam tangannya

Lidah Emma terasa sangat ngilu hingga ia sangat ingin meminum air putih yang berada di samping ranjangnya

Dengan susah payah Emma meraih gelas di atas nakas tapi naas tetap tak bisa, ia menghela napas kasar yang sebal, sesekali Emma menengok ke arah harry yang tidur, batin nya tak mungkin kan ia membangunkan harry yang sedang tidur

Entah dorongan dari mana tangan Emma mengelus rambut harry, jantungnya serasa ingin lari dari tempatnya ketika ia menyentuh rambut hitam harry, aroma mint campur vanila melekat pada harry, rambut hitam nya yang rapi sangat membuatnya semakin 'tampan', eh

Mata harry terbuka dengan segera Emma berhenti mengelus rambut harry, oh Tuhan sangat memalukan jika harry tahu apa yang di lakukan Emma tadi

"Kau sudah sadar?" Tanya harry yang langsung melepaskan genggaman tangan nya pada emma, ucapan harry hanya di balas anggukan lemas oleh Emma

"What do you want? Apa kau lapar ini sudah saat nya makan siang" tanya harry

"Tidak ada, aku hanya haus saja" jawab ketus Emma pada harry, setelah mendengar ucapan Emma harry meraih gelas yang berada di meja, segera Emma langsung meneguk habis air putih yang di berikan harry

Hening

Hanya ada keheningan antara mereka harry yang duduk melamun sama dengan Emma yang sedang berkecambuk dengan pikiran nya, mulut Emma terasa terkunci

Apa Emma marah pada harry atas perlakukan harry padanya kemarin? Tapi itu memang pantas Emma menjatuhkan map yang dianggap penting oleh harry

"Bagaimana juga tak seharusnya dia memperlakukan itu padaku, aku tahu aku salah ah lupakan"

Batin Emma yang diam menatap ruang yang bernuansa putih ini

"Emma"

Emma menoleh pada harry yang menatapnya lekat manik hijau harry terlihat begitu cerah berbeda seperti biasanya, "ya ada apa" jawab Emma

Harry memajukan kursinya lebih dekat ke ranjang Emma, "I apologize for my behavior in that office, I know I was wrong and don't deserve to be sorry but"

"will you forgive me?"

"Yes", ucap Emma secara terang-terang an yang kembali menatap harry penuh makna. "Aku sudah memaafkan sebelum kau meminta maaf padaku

"Aku memang mudah memaafkan mu tapi bukan berarti kau bisa seenaknya mengulangi kesalahan yang sama" lanjut Emma, kata-kata Emma sukses menampar perasaan harry

"Sorry, aku janji tidak akan mengulangi nya lagi jika aku mampu" ucap harry yang sedikit tertunduk, "aku percaya padamu, dan aku juga mengakui kesalahan ku tak seharusnya aku mencampuri urusan mu aku ingat kita hanya sebatas bos dan asisten" balas Emma

mata Emma serasa ingin sekali mengeluarkan air mata tapi tak mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk merutuki kesedihan

"Kau harus makan ya" kata harry membuyarkan lamunan Emma, "i know dan aku tahu juga kalau kau belum makan siang, sekarang pergilah mencari makan dan aku bisa sendiri"

"Are sure for this one?" Tanya harry ragu-ragu dan di balas anggukan Emma

Akhirnya harry memutuskan untuk keluar ke kantin rumah sakit dan mencari makan siang, benar saja harry sudah tak tahan ingin, cacing-cacing di perut nya sudah meminta untuk di isi

Sedangkan Emma yang sekarang hanya diam berbaring di ranjang rumah sakit ia mulai bosan, dengan penuh nyali ia turun dari ranjang nya dengan menenteng infus yang menempel di tangan nya, Emma meraih bubur yang berada di atas meja dan mulai memakannya

"Oh Tuhan bubur rasa apa ini, hambar" keluh Emma, akhirnya Emma memutuskan untuk tidak memakan bubur itu, ia tahu bahwa seharusnya ia memakan bubur itu tapi rasanya malas dan tidak mood untuk makan

Manik biru Emma menatap sebuah tas yang berada di sofa rumah sakit, ia berjalan mendekati sofa itu dan ternyata itu tas yang ia bawa tadi, akhirnya Emma membawa tas itu ke atas ranjang nya dan mengeluarkan semua isi tas nya

Emma meraih dua polaroid yang berisi foto harry dan kate—mantan harry, Emma sengaja mencetak foto yang di kirim oleh seseorang lewat pesan singkat, entah tujuan apa ia mencetak foto itu

"This is so hurt" ucap lembut Emma pada dirinya sendiri sembari memandangi dua buah polaroid yang menampakkan harry mencium kate dengan rasa penuh kasih sayang

"Oh Tuhan ingat Emma kau bukan siapa-siapa harry kau hanya asisten nya ok" kata Emma dengan memasukan dua polaroid ke tas nya, air matanya serasa ingin menerocos keluar tapi untuk apa ia menangis tak ada yang harus di tangisi

Setelah melalukan hal yang tak masuk akal dengan memandangi foto mesra harry dengan mantannya suara decitan pintu terdengar dan menampakkan dokter masuk

"Sore, benar dengan mrs hertz?"

"Yeah its me, what happen doc?" Tanya balik Emma saat dokter wanita muda itu berjalan mendekati Emma

"Perkenalkan saya Celine dan sayaingin memeriksa saja, dan apakah lidah anda masih terasa pahit ataupun kehilangan Indra perasa" ucap dokter yang bernama Celine itu, "ya dok entah kenapa saat aku makan hanya merasakan pahit saja sebenarnya kenapa"

"Begini mrs hertz"

"Jus call me Emma" sahut Emma yang di balas anggukan mengerti oleh dokter Celine

"To the point racun yang di minum oleh mu mengakibatkan kau menderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD), Alasan kenapa mulut terasa pahit yang cukup umum yaitu asam lambung naik atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD). gastroesophageal reflux (GERD). Kondisi ini bisa terjadi saat otot atau klep di bagian atas lambung melemah, sehingga asam lambung dari pencernaan naik ke kerongkongan."

"Racun yang kau minum membuat asam lambung mu naik jadi kau mengidap penyakit gastroesophageal reflux (GERD), perlu di ketahui juga Ini adalah penyakit kronis yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya. Refluks asam dan heartburn (asam lambung naik) lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan GERD" jelas dokter Celine yang panjang membuat Emma sedikit terkejut atas pernyataan yang di lontarkan dokter Celine

"Tapi dok"

"Celine"

"Oh ya tapi Celine aku tak pernah mengkonsumsi racun apa pun itu" elak Emma pada dokter Celine yang berada di hadapannya, "mungkin saat kau minum minuman sebarang dan kau tak menyadari jika ada racunnya itu bisa terjadi juga" jelas Celine yang di jawab anggukan oleh Emma

Tak ada yang tahu ternyata harry mendengar semua ucapan antara Celine dan Emma, harry menguping dari balik pintu ruangan Emma yang tak tertutup sempurna, wajah harry merah padam tangan nya mengepal sangat ingin menonjok seseorang

"Kate"

Guman harry dari balik pintu, ia berjalan menjauh ruangan di mana Emma di rawat









Author's note : thanks for 1k readers, dont forget to vomment guys, love ya yg udh ningalin jejak dengan vote + comment.

CHANGE EVERYTHING [H.S]Where stories live. Discover now