29| it's ok

52 17 11
                                    

Warning!!
Sebelum baca tekan tombol bintang dibawah

Johnson berjalan dengan kasar menuju lantai bawah tak lupa iya menjadi pusat perhatian satu kantor karena baru saja membuat keributan di
'styles enterprise' dengan melukai dan hampir melecehkan asisten pribadi CEO dari styles enterprise

Johnson mengeluarkan ponselnya ketika sampai di gerbang kantor

"sial rencana mu gagal" suara Johnson dengan raut kesal yang berbicara di telepon

"...."

"Ya aku lihat office girl itu sudah melakukan tindakan yang kau suruh tapi bagaimana jika gagal?"

"...."

"Baiklah kau pintar juga ternyata ya sudah tunggu aku di rumah mu"

"...."

Johnson berjalan menaiki motornya nmenjauh dari kantor yang terkutuk baginya

di sisi lain harry dan Emma sedang duduk di sofa tempat bisa Emma bekerja, "akan ku ambilkan teh untuk mu tunggu di sini" ucap harry dengan lembut yang di jawab anggukan Emma

Harry berjalan menuju dapur kantornya, ia ingin memesan teh untuk Emma dan syukurlah sudah ada office girl , "ini mr teh nya" harry meraih teh nya dengan ragu-ragu

'Perasaan aku belum memesan teh kenapa wanita ini langsung menyodorkan ku teh. Tak apa lah mungkin dia tahu apa yang terjadi tadi'

batin harry sembari berjalan menuju ruangannya dengan perasaan yang berkecambuk antara aneh dan tak yakin, harry membuka ruangannya dengan meraih kotak p3k yang tersedia di ruangannya

"Minum teh mu hingga habis dan aku akan mengobati lukanya" perintah harry, Emma meraih teh panas yang di bawakan oleh harry sedangkan pria yang berada di sampingnya sedang mengeluarkan kapas dan obat untuk lukanya

'Oh Tuhan kenapa rasa teh nya seperti ini pahit tapi bukan pahit yang kurang gula'

Gadis batin Emma berkata tapi dengan segera Emma justru meneguk habis teh nya karena takut menyinggung harry, bagaimana pun Emma harus berterima kasih pada bos nya yang telah membuat teh untuknya

"Sudah habis kan sekarang aku akan mengobati kening mu yang berdarah" Emma menoleh pas harry yang siap mengobati lukanya,
"tak usah aku bisa send—"

"Tidak menerima penolakan naemma hertz" kata harry datar dengan terpaksa Emma menurut atas ucapan harry yang keras kepala

Harry menuangkan sedikit antiseptik ke kening emma, "ini sedikit perih tapi kau tak perlu khawatir" jelas harry yang di jawab anggukan kepala oleh Emma

harry mulai mengoleskan antiseptik ke kening Emma, rasanya yang benar-benar perih membuat Emma mengcekram erat jas hitam harry hal itu mungkin bisa meredakan rasa sakit, harry menoleh pada jas nya yang di cengkram Emma tak di sangka harry tersenyum melihat tingkah Emma

membuka kotak p3k dan meraih perban untuk menutupi luka yang berada di kening Emma, "sudah selesai dan bisa kau melepaskan cengkraman pada jaketku?" Harry menaikkan satu alisnya, wajah Emma tersentak kaget dan langsung melepaskan tangannya serta sedikit mundur dari hadapan harry

"Maaf..." ucap lirih Emma yang kecil tapi masih bisa di denger oleh harry, harry tertawa dengan ria bisa ku beritahu Emma bagian mana yang lucu sungguh aneh

"Terima kasih harry aku berutang budi padamu jika saja tadi kau tidak datang tepat waktu entah apa yang akan terjadi padaku" harry menghentikan aktivitas nya sejenak dan menatap Emma dengan lekat

"That's no problem girl, justru aku minta maaf karena meninggalkan mu hanya berdua dengan pria brengsek tadi" jawab harry, Emma mengangguk dan membalas tatapan harry, biru netra Emma menatap lekat hijau zamrud milik harry entah apa arti tatapan itu tapi sepetinya penuh makna

CHANGE EVERYTHING [H.S]Where stories live. Discover now