CHAPTER V

1.4K 240 78
                                    

"Wendy. Tolong pikirkan lagi. Pasti ada jalan lain untuk keluar dari sini"

"Apalagi Sooyoung ? Jalan yang mana lagi ? Beritahu aku jalan mana yang harus kutempuh ?"

Sooyoung merasa cemas akan kakaknya yang akhir akhir ini dalam kondisi mengkhawatirkan. Selama 19 tahun ia mendekap semua bebannya sendirian hingga putra semata wayangnya berpisah dari dirinya untuk beberapa waktu kedepan, ia melepaskan segala emosinya yang selama ini ia pendam.

"Wendy" sang kakak tidak menggubris, memilih sibuk memasukkan koper koper ke bagasi mobil.

"Wendy"

"..."

"Seungwan !"

"Hentikan Sooyoung ! Hiks...hentikan....tolong hentikan ini semua" Tubuh mungil terjatuh dalam dekapan sang adik yang menenangkannya. "Renjun...hiks...hanya dia yang aku punya di dunia ini...hiks...hanya dia satu satunya harapan aku dan Chan Lie"

"Jangan terlalu mengkhawatirkan putramu itu. Dia sudah dewasa. Aku yakin dia bisa menjaga dirinya sendiri. Lagipula dia aman bersama mereka."

"Tapi mereka ada dimana mana Sooyoung ! Mata mereka banyak ! Kita tidak bisa kabur dari penglihatan mereka !"

"Kita sudah sampai titik ini Wendy. Tidak ada tombol restart. Jika memang kita harus berpisah dengan Renjun...Itulah takdir kita. Lagipula kondisi Chan Lie makin memburuk. Apa yang bisa kita perbuat ?"

"Hiks...oh Renjun putra ku...hiks"




ꉣ.ꂦ.ꌚ.ꋖ.ꈼ.ꌅ.ꂑ.ꋖ.ꐞ

"Renjun !"

"A-ah iya ada apa ? Maaf aku-"

"Ya ! Kau tidak mendengarkanku sejak tadi ?"

"Ti-maaf. Bisa kau ulang ?"

"Huft...Kau memang tidak mendengarku. Aku bilang mengenai mitos Werewolf dan Vampire yang menduduki kekaisaran dinasti Korea. Tetapi konon ada seorang utusan penyihir yang menyelamatkan rakyat yang selama itu dibawah penindasan kerajaan Werewolf dan Vampire, lalu penyihir itu menumpas kerajaan Werewolf dan Vampire. Sebagian mengatakan beberapa dari mereka bersembunyi hingga saat ini. Tapi mereka tidak akan menunjukkan tanda tanda nya hingga seorang keturunan penyihir ke-7 memasuki usia metarmofosis nya"

"..."

"RENJUN !"

"Ya ampun, Beomgyu kau mengejutkan ku"

"Tuh kan kau tidak mendengarkanku lagi ! Kau tidak nyaman ya duduk denganku ? Baiklah aku akan pind-"

"Ett tidak tidak ! Yaaa Beomgyu-ssi maafkan aku~"

"Kau tidak mendengarkanku. Apa kau sedang sakit ? Kau punya masalah ? Cerita padaku ! Aku memaksa !!!"

"Oke oke, tapi sebelumnya kecilkan volume suara mu. Kau suka sekali menjadi pusat perhatian" ujar Renjun hanya dibalas kekehan tanpa dosa oleh Beomgyu. Ya sejak mereka bertemu kembali Beomgyu dengan mulutnya yang tidak pernah berhenti berbicara terus mengundang atensi orang orang disekitar mereka. Bahkan beberapa dari mereka menatapnya dengan tatapan tidak suka padanya.

"Oke, sebelumnya aku tidak sedang sakit ataupun memiliki masalah apapun, Beomgyu. Mungkin aku tidak biasa dinegara asing sendirian"

"Maksudmu ?"

Ia menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Beomgyu. "Aku hanya teringat keluargaku. Itu saja"

"Memang dimana keluarga mu ?"

"Keluarga ku berada di China. Aku singgah kemari untuk kuliah. Orang tua ku tidak bisa ikut serta karena ayahku mengalami sakit keras selama beberapa tahun belakangan ini"

𝐏𝐎𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈𝐓𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang