Chapter 21

8.6K 786 20
                                    


**

"Silahkan dinikmati! Jangan malu malu! Jika ingin makan lagi, silahkan tambah Inojin!" Lontar Ino bertubi tubi.

Inojin hanya menatap ino dengan balasan senyuman, "Eh-saat kau tersenyum.. kau mirip seseorang.." ungkapnya

"Siapa?" Inojin Mengambil potongan daging panggang buatan ino menggunakan sumpit. "Yeah.. dia te-sahabat ku! Namanya Sai! Kau mirip sekali dengannya.. Chakra mu juga.."

Inojin sontak tersedak saat menguyah dagingnya, membuat ino terburu buru mengambil air dan memberikannya ke inojin.

"Ya ampun! Ma-maaf! Apa daging ini kepedasan atau ke-"

Belum selesai ino berbicara, suara seseorang yang memanggil namanya dari luar terdengar. "Ino sayang! Buka pintunya! Ini ibu dan ayah!" Teriaknya

"Ah! Itu ayah dan ibu ku, tunggu sebentar ya inojin!" Ino berlari membukakan pintu dan menyambut kedatangan inoichi dan istrinya yang pulang sehabis belanja.

'A-apa?! Orang tua ibu pulang?! Bagaimana ini! Aku harus menekan Chakra ku! Eh t-tidak mungkin! ibu dan mereka adalah Shinobi tipe sensor..'

Karena tidak ada pilihan lain, inojin akhirnya menekan chakranya agar tidak dirasakan oleh mereka. 'harapan ku adalah tidak melupakan sesuatu yang penting..' pikirnya

"Wah..ada tamu disini Ino?" Kaget nyonya Inoichi. "Ya, ibu.. bolehkah Inojin menginap disini untuk sementara? Inojin belum punya tempat untuk ditinggali sekarang.." Ucap Ino sambil memelas.

"Namamu Inojin?" Inoichi mengeluarkan kebutuhan ekonomi dari dalam kantong plastik.

"Ya, perkenalkan namaku..Inojin, maaf jika aku.."

Plak!

Ino menampar bahu Inojin dengan kesal, saat inojin ingin membungkukkan badannya, "Tidak apa-apa!" Bahu Inojin sedikit panas akibat tamparan tak sedap ibunya

'tidak di sana, tidak disini, sama saja.'

"Hey, Ino jangan memukulnya seperti itu! Maaf untuk ketidaknyamanannya Inojin. Ino memang selalu seperti itu." Kekeh Nyonya Inoichi

"Apa maksud ibu? Aku seperti apa memangnya?" Ino menaikkan nadanya, "Sudahlah, jangan bertengkar!" Inoichi menghampiri istrinya.

"Ingatlah, ada tamu disini."

"Ngomong-ngomong kau mirip Ino ya? Kau dari desa mana?"

Dengan Kata kata inoichi, Ino dan Inojin tersentak, lalu Ino mendengus dengan tawa aneh

Dan, jika ada seseorang yang bertanya darimana asal mereka bertiga sebisa mungkin bantu mereka untuk mengelak

Kontak mata Inojin teralihkan ke Ino, "Eh- ayah, ibu. Tadi, aku sudah memasak untuk kalian, mungkin cukup"

"Sekarang, aku harus menyiapkan kamar menginap untuknya." Inojin mengangguk, "Aa-akan ku bantu."

"Tunggu dulu!"

Ino dan Inojin menghentikan langkahnya saat ingin ke atas dengan kaku, tanpa membalikkan badan

"Inoichi kita lupa untuk membeli bahan makanan!"

BLANG!

Ino dan Inojin lega, ternyata nyonya Inoichi lupa membeli sesuatu, "Ya-ampun bagaimana bisa aku lupa?"

"Itu karena tadi aku mengkhawatirkan Ino, makanya aku menyuruh mu untuk cepat sedikit hehe.."

Ibu Ino membuang napas, "Yasudah, karena hari ini ada diskon besar besaran! Kita harus membeli bahan itu sekarang!"

• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang