Chapter 32

6.4K 675 20
                                    

**

"Sudah ku interogasi mereka dan tidak ada yang aneh pada anak-anak itu. Aku rasa, mereka menjawab dengan jujur. Anda terlalu khawatir, Tsunade-sama..."

Tsunade menghela nafas yang sangat panjang. "Kau benar, aku terlalu berlebihan."

"Aku mengusulkan, Tsunade-sama. Untuk memberi anak-anak itu perlindungan." Kata Ibiki.

Alis Tsunade terangkat, dia mulai bingung. Ibiki menyadari kebingungan Tsunade akhirnya berkata.

"Beri mereka perlindungan supaya musuh tidak bisa mengorek informasi dari masa depan."

Tsunade terdiam sejenak. "Baiklah, aku setuju dengan usulan mu. Sudah ku tugaskan Team Asuma untuk mengawasi mereka dari awal."

Ibiki mengangguk. "Tolong panggil anak-anak itu kemari. Aku ingin meminta maaf." Suruh Tsunade.

Ibiki mengangguk tegas kali ini dan memberi hormat sebelum pergi untuk memanggil mereka.

Team 7 dan 10 dengan kompak mengalihkan pandangannya pada pintu yang dibuka Ibiki. "Masuklah."

**

Setelah mendapat permintaan maaf dari Tsunade, Boruto tidak kembali ke rumah Naruto. Dia merasa kesepian sekarang.

Team 7 dan 10 berkumpul menikmati senja, berbaring di hamparan rerumputan yang hijau.

Urutan mereka berbaring adalah Shikadai - Inojin - Boruto - Mitsuki - Sarada - Chocho dari kiri ke kanan.

Beberapa menit setelah mereka berbaring bersama disana. Mitsuki mengeluarkan suaranya.

"Apa tujuan kalian saat berada di masa lalu..?"

Pertama-tama mereka diam.

"Aku.. aku awalnya tidak berpikir dan berharap bahwa akan ada di masa lalu. Setelah mengetahui bahwa gulungan itu membawa kita sampai disini, Tujuan yang ada di pikiran ku hanya satu! Bertemu dengan orang tua ku!" Chocho menjawab.

Inojin dan Shikadai membenarkan jawaban Chocho. Mitsuki lalu menatap Boruto yang menatap langit.

"Lalu, dirimu. Boruto?" Boruto menutup mata untuk berpikir.

"Seperti apa yang dikatakan Chocho, Ya. Aku dari awal hanya ingin mengetahui sebenarnya apa alasan ayah ku ingin menjadi Hokage."

Sarada tertarik. ".. Dan ternyata aku dikirim untuk mendengar dan melihatnya secara langsung."

"Bukankah, kau sudah tahu alasannya?"

"Jawaban kali ini lebih berarti. Jawaban yang sangat ku inginkan walaupun jawaban dari Ayah sekarang dengan di sini sama saja, tapi berbeda. Dia menjelaskannya panjang lebar. Tidak seperti di masa kita. Hanya 'Tugas Hokage adalah melindungi penduduk desa' tapi, disini..."

Boruto tak melanjutkan, dadanya sesak. Dia ingin bertemu segera dengan keluarganya. Ayah, ibu, Himawari..

Apa ayahnya akan mencari? Apa ayahnya panik? Atau apakah.. ayahnya masih duduk di kursi kebanggaannya?

Sarada setelah menatap Boruto, merasakan hal yang sama.

"Aku.. Sebenarnya saat sebelum menjalankan misi membersihkan gudang. Aku bertanya kepada mama. 'Apakah sifat papa saat remaja begitu dingin?' dan dijawab'lah 'Ya'."

"Mama bertanya bagaimana caranya agar aku bisa mengubahnya, aku masih ingat itu. Karena aku tidak tahu apa yang harus ku jawab. Jadi, pertanyaan darinya tidak ku berikan jawaban."

• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang