Bagian 9

5.6K 220 16
                                    

Satria mulai merasa tidak nyaman ketika ada beberapa anak-anak perempuan menghampiri dirinya dan ingin berphoto dengannya. Satu dua orang dilayaninya dengan senyumnya, ketika sudah mencapai lebih dari lima orang, Satria mulai merasa terganggu.

Brian menyadari bahwa Satria mulai merasa tidak nyaman dan terganggu dengan orang-orang yang menghampiri Satria dan meminta photo bersama. Brian berdiri kemudian memanggil tukang nasi goreng itu dan setelah membayar, dia kemudian mengajak Satria untuk pergi dengan segera. Kerumunan orang-orang semakin banyak dan semua berebut untuk photo dengan Satria.

"Maaf yaa, mbak-mbak dan mas-mas sekalian, Mas Satria harus istirahat karena besok subuh ada syuting. Mohon maaf yaa sekali lagi."

Terdengar nada protes dari sekumpulan mbak dan mas yang menjadi fansnya.

"Mas siapanya sih?"

"Iyaa itu siapa sih? Main tarik aja."

Brian tersenyum, menarik napas panjang dan membalikkan badannya.

"Saya asistennya."

"Alaaaah .. asisten aja belagu lu."

Brian menahan tawa sementara Satria tetap berusaha memasang muka ramah dan berjalan dengan cepat meninggalkan tempat makan tersebut.

Sampai di tempat parkir mobil, Brian meminta kunci mobil Satria lalu dia membuka menekan kunci remote dan setelah itu membukakan pintu buat Satria.

Satria memasang muka terkejut, Brian mendorong badan Satria perlahan, setelah Satria masuk, Brian menutup pintu mobil dan dia kemudian sedikit berlari masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil.

Sampai di tempat parkir depan kedai kopi tempat mereka tadi minum kopi, Brian kemudian turun dari mobil dan diikuti oleh Satria.

"Aduuh, antara pengen ketawa dan kesel dan pengen ketawa tadi itu. Thank you, Bri."

Brian tertawa terbahak-bahak.

"Tampang lo tadi itu ngga ada duanya lhoo, beneran deh. Thank you juga buat ngopi, ngobrol dan makannya yaa. Gue senang malam ini."

Brian kemudian memberikan salam kepada Satria dan setelah itu dia berjalan perlahan ke arah motornya yang diparkir area depan kedai kopi.

"Bri .. "

Brian menghentikan langkahnya dan kemudian menoleh ke arah Satria.

"Yes, Sat? Anything I can do? Atau lo sesungguhnya masih lapar?"

Satria tertawa.

"Enggak, cuman pengen ngundang aja kalo lo ngga keberatan untuk mampir ke apartemen gue."

"Sekarang?"

Satria mengangguk.

"Lo share lock deh ke WA, gue kesana pake motor gue, ngga mungkin ninggalin motor gue disini."

Brian tanpa berpikir lagi menyetujui untuk datang ke apartemen Satria.

Hati Satria melonjak dengan perasaan senang dalam hatinya entah kenapa. Dia merasa bahwa pertemanannya dengan Brian itu didasari atas dasar pertemanan tanpa ada unsur karena dia terkenal.

"Udah gue share lock. Sampai ketemu yaa di lobby apartemen yaa."

--

Krisna memandang Felix tanpa berkedip. Felix kemudian menarik kepala Krisna dan mencium dahi Krisna. Setelah itu Felix kembali mencium bibir Krisna.

Krisna membalas ciuman Felix dan kali ini dia sudah tidak perduli lagi dengan keadaan dirinya yang benar-benar dalam keadaan ingin sekali melakukan hubungan sex dengan Felix.

FELIXWhere stories live. Discover now