Bagian 2

8.6K 263 25
                                    

Felix sedang membuatkan teh untuk Krisna ketika mendengar suara motor berhenti didepan rumahnya. Dia kemudian menaruh gelas yang berisi teh hangat itu di meja dapur dan segera berjalan ke depan. Dilihatnya Brian dan Singgih masih duduk diatas motornya masing-masing.

"Bentar gue ambil kunci."

Setelah dibukakan pintu pagar oleh Felix, kedua temannya itu menuntun motor mereka masuk dan diparkir di garasi.

"Gimana Kak Krisna, 'lix?"

"Ada tuh di ruang tamu sedang istirahat. Kok lo tau gue bawa Kak Krisna ke rumah?"

Brian tertawa.

"Kata Singgih lo itu cuman punya dua pilihan. Rumah atau toko nyokap bokap lo."

Felix nyengir dan mengacungkan jempol.

Mereka bertiga kemudian masuk ke dalam rumah. Mendengar ada yang masuk, Krisna membuka matanya yang tadi terpejam.

"Eh kalian. Dari kampus ke sini? Gimana mobil Kak Krisna?"

Keduanya mengangguk.

"Gue haus nih. Masuk dululah. Nanti kita cerita."

Krisna tersenyum melihat Brian dan Singgih.

"Terima kasih yaa. Saya sudah merepotkan kalian bertiga. Nanti kalo saya sudah enakan dan bisa jalan-jalan, saya janji traktir kalian, terserah kalian mau makan dimana."

Ketiganya tertawa.

"Ngga usah, Kak, rugi lhoo nanti kalo traktir Singgih dan Felix, makannya pada banyak, ngga cukup seporsi."

Krisna ikut tertawa tapi meringis karena perutnya masih sakit jika dia ikut tertawa.

Brian kemudian bertanya pada Krisna, "Kak, lo itu tinggal dimana? Aman nggak kalo pulang? Kalo ngerasa ngga aman, nginep sini aja, kak, nanti kita temenin sampai jam tidur deh. "

"Saya tinggal di daerah boulevard. Agak ragu juga sih sebenarnya untuk pulang. Eh maaf mau tanya, tadi orang-orang yang ada di sekitaran mobil saya mereka melakukan apa?."

"Mereka cuma ngeliatin mobil Kak Krisna terus Singgih lapor ke security kampus, mereka didatengin security kampus enam orang, setelah didatengin mereka pergi. Singgih juga tadi udah nitipin mobil Kak Krisna ke salah satu security kampus, aman, kak. Security kampus itu tetangganya Singgih."

"Terima kasih yaa, Brian, Singgih."

Felix datang dari dapur membawa 3 es teh manis dan 1 teh manis hangat.

"Nih, Kak, lo minum teh anget aja, jangan minum es dulu."

Krisna kemudian meminum teh hangat yang diberikan oleh Felix. Hatinya sedikit tenang setelah mendengar apa yang dijelaskan oleh Brian dan Singgih, disatu sisi pun dia merasa cukup aman dan nyaman ada di rumah Felix dan dikelilingi oleh teman-temannya Felix.

Krisna mengambil handphonenya lalu dia mengirimkan pesan WhatsApp. Setelah itu dia memandang tiga anak didepannya yang sedang memandang dirinya.

"Eh kalian kenapa?"

"Ngga apa-apa, kak," bertiga menjawab serempak, lalu terdengar tawa dari ruangan itu.

"Kalian lapar nggak? Kita GoFood yaa. Saya lapar. Mungkin karena sudah merasa tenang yaa. Kalian ngga ada pantangan apa-apa kan?."

Lagi lagi ketiganya mengangguk dan menggelengkan kepalanya bersamaan menjawab pertanyaan Krisna.

Krisna kemudian membuka lagi handphonenya lalu sibuk memesan makanan. Dia bertanya ke Felix alamat rumah Felix yang lengkap setelah itu dia sibuk lagi dengan handphonenya.

FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang