Bagian 7

5.7K 212 4
                                    

Dulu Krisna tinggal di apartemen itu, menjalin hari harinya dengan penuh keceriaan dan dipenuhi oleh senyum dan tawa. Ibunya yang membelikan apartemen itu untuknya sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Hampir setiap hari teman-temannya berkumpul disitu untuk sekedar ngobrol, nongkrong, terkadang mengerjakan tugas kelompok masa-masa SMA.

Sampai kemudian pada suatu hari ketika selesai mengerjakan tugas kelompok, salah satu temannya itu menginap di apartemennya dengan alasan kemalaman. Dan tanpa ada pikiran apa pun, Krisna mengiyakan permohonan temannya itu untuk menginap di apartemennya.

Krisna tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa malam itu hidupnya berubah.

Pagi hari ketika dia bangun, dia merasakan rasa sakit di bagian pantatnya dan ketika dia menoleh ke temannya yang tidur disebelahnya, temannya sedang tertidur lelap dengan keadaan telanjang bulat. Krisna membangunkan temannya itu dengan panik dan marah.

"Sorry, Kris, gue khilaf. Gue ngga tahan liat bibir lo dan badan lo yang mulus."

Krisna merasa harga dirinya hancur, dan temannya itu dengan santai dan tenang kemudian bangkit dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Krisna masih terdiam dengan air mata bercucuran. Yang dia ingat hanyalah beberapa saat sebelum tidur, temannya itu menawari jus jeruk dalam botol dan setelah itu dia tidak ingat apa apa lagi.

Hari itu Krisna tidak masuk sekolah dan kemudian meminta ibunya untuk memindahkannya dari sekolah tempat dia belajar. Ketika ibunya bertanya, Krisna hanya menjawab bahwa dirinya merasa tidak nyaman oleh perlakuan beberapa temannya yang menjurus ke arah bullying.

Semenjak pindah sekolah, Krisna tak pernah lagi tidur di apartemennya itu, hanya sesekali dia datang untuk melihat dan menemani orang yang sedang membersihkan apartemennya. Lama lama dia tak pernah lagi datang kesana.

Krisna kemudian membuka pintu kamar tidurnya di apartemen itu, setelah itu dia menyalakan lampu lampu di kamar tidurnya. Perasaannya gamang antara ingin tidur di kamar itu atau tidur di sofa luar.

Krisna berjalan keluar kamar lalu dia membuka pintu balkon. Dia kemudian bersandar pada pagar balkonnya dan menatap lampu lampu kota yang bergemerlapan. Ditariknya napas panjang.

Setelah kejadian pelecehan oleh teman SMA-nya itu, entah kenapa Krisna sering sekali membayangkan beberapa orang teman-teman SMA-nya yang berbadan atletis dan dia membayangkan teman-temannya itu sedang melakukan hubungan sex dengan dia.

Tapi disisi lain dia juga merasa bahwa dia punya ketertarikan pada perempuan perempuan cantik. Beberapa kali dia pacaran di SMA-nya yang baru itu dengan perempuan-perempuan yang boleh dikatakan idola SMA tersebut. Walaupun terkadang hubungannya tidak berlangsung lama. Krisna sama sekali belum pernah berpacaran dengan laki-laki walau keinginan itu sering terlintas didalam pikirannya.

Sampai kemudian dia bertemu dengan Felix dan merasakan titik kenyamanan jika berada didekat Felix. Ada rasa aman yang menjalar dalam dirinya diikuti dengan rasa suka yang Krisna sendiri tidak bisa menggambarkannya dengan baik.

Ketika kemudian perilaku Karina yang semakin mengarah pada hal hal yang tidak disukainya, Krisna akhirnya selalu mencari kesempatan untuk bisa bersama dengan Felix. Walaupun tidak berduaan tapi ketika Felix berada bersamanya walau bersama teman-temannya, dia merasa senang dan nyaman.

Krisna selalu tersenyum jika sedang mengingat Felix.

Malam itu Krisna memutuskan untuk tidur di kamarnya dan mengalahkan rasa trauma dan kebencian pada tragedi dulu. Krisna tidur dengan nyenyak dan tersenyum.

**

Felix berjalan menuju kantin sastra, pagi tadi dia menerima WA dari Krisna yang mengajaknya untuk makan di kantin sastra.

FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang