10

6.1K 485 9
                                    

Malam yang dingin. Win tengah duduk di ruang tengah rumahnya menunggu kedatangan Bright. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam Bright belum juga pulang. Win khawatir dengan Bright. Walaupun dikepalanya sekarang mengatakan jika Bright kini tengah berada di tempat Nevvy.

Berjam-jam Win menunggu Bright pulang sampai jam sudah menunjukkan pukul  satu malam. Iapun bangkit dari tempatnya dan mengunci pintu rumahnya. Melangkah menaiki anak tangga rumahnya dan masuk kedalam kamarnya.

Bright tidak pulang malam ini. Baru sehari mereka menikah ia sudah merasakan sakit. Ini belum seberapa, masih ada hari esok, lusa, dan nanti rasa sakit yang ia akan rasakan. Win hanya berharap ia bisa melewati semua itu.

***
Sesampainya di apartemen Gun, Bright ikut turun mengikuti Gun dari belakang sambil membawa kopernya. Gun yang melihat sahabatnya itu mengikutnya dari belakang berhenti seketika

"pulanglah. Aku ingin istirahat. Terima kasih atas jemputannya" jelas Gun yang tengah menekan kode sandi apartemennya.

Bright tidak beranjak dari tempatnya. Saat suara pintu apartemen Gun terbuka ia langsung saja menginjakkan kakinya masuk tanpa meminta izin kepada tuan rumah.

"hei kau ngapain masuk. Pulanglah aku ingin beristirahat" usir Gun.

Bright tidak menanggapi yang ada ia masuk ke dalam kamar sahabatnya itu dan merebahkan dirinya ke tempat tidur. Dan memejamkan matanya.

"aku mau menginap disini. Aku tidak menerima penolakan" teriaknya.

"kau gila. Istrimu sendirian di rumah dan kau tidur di kamarku. Tidak, kau pulanglah. Kau baru menikah dengannya hari ini tapi kau tidak tidur di rumah. Kau tidak berpikir bagaimana perasaannya saat kau tidak pulang malam ini?"

"ya sudah aku tidur disini, kau tidur di rumahku"

"hoii kanebo kering bangun dari tempat tidurku sekarang juga" Gun memaksa Bright bangun dari tempat tidurnya. Bright tetap teguh pada pendiriannya tidak akan beranjak dari tempat tidur sahabatnya.

Gun menendang bokong sahabatnya itu dengan keras membuat Bright jatuh dari tempat tidurnya lalu menatap tajam ke arah Gun yang sedang mendekap tangan di dadanya.

"apa mau marah" tanyanya sinis

"ku maafkan kau kali ini Chanagun Arpornsutinan"

***
Sudah hampir sebulan Bright tidak pernah menginap di rumahnya. Bright pulang jika pagi hari dan akan pergi sore hari bahkan ia tidak pulang sama sekali. Bright juga tidak pernah menyentuh masakan Win bahkan memanggil namanya barang sedetik pun.

Win merasa ini tidak baik akan tetapi ia juga tidak mempunyai nyali untuk berbicara dengan Bright.

Hari ini entah ada apa Bright ada di rumah. Win yang berada di dapur menghampiri Bright yang sedang berkutat dengan laptop di pangkuannya. Sudah hampir 10 menit Win hanya berdiri di hadapan Bright tanpa mengucapkan satu katapun

"jika kau hanya berdiri diam seperti patung disitu, lebih baik kau ke dapurlah. Masakan aku makan malam" spontan Win menatap Bright kaget. Seketika ia melupakan apa yang ingin ia katakan kepada Bright.

Tidak mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Bright menutup laptopnya dan menatap Win yang tengah berdiri tidak jauh darinya "kau dengar aku atau tidak? Masakan aku makan malam"

Win gelegapan. Entah kenapa lidahnya terasa keluh menjawab pertanyaan Bright. Win lantas mengangguk cepat dan berjalan cepat menuju ke dapur. Baru beberapa langkah ia berhenti dan berbalik kearah Bright yang tengah berdiri ingin menuju ke kamarnya.

"apa lagi?" tanyanya berjalan menuju anak tangga rumahnya.

"hm.. anu.. itu phi Bright ingin makan apa?" tanyanya gagu.

"aku suka ayam, ikan, daging, terserah kau mau masak apa. Tapi aku tidak suka sayur yang terlalu banyak. Jika kau memasaknya berikan aku sedikit saja. Untuk makan penutupnya aku ingin buah. Terserah buah apa" Bright langsung meninggalkan Win.

Win yang saat ini tengah serius memasak makan malam untuk Bright. Untuk pertama kalinya sejak sebulan pernikahan mereka Bright makan di rumah. Hatinya begitu senang saat Bright mengatakan jika ia ingin di masakan sesuatu untuk malam ini.

Disisi lain Bright tengah berada di balkon kamarnya. Menatap tanaman yang berada di bawah kamarnya yang sangat cantik dan juga indah. Tanaman rumahnya di rawat dengan baik oleh Win.

Hampir sebulan ia tidak berada di rumah. Tiap malam ia menginap di apartemen sahabatnya Gun. Sampai Gun muak dengan tingkah Bright yang begitu menjengkelkan.

Soal hubungannya dengan Nevvy entahlah, sejak hari dimana ia menginap di tempatnya ia tidak pernah lagi mendapatkan kabar dari sang kekasih.

Bright juga tidak menghiraukan bagaimana kabar Nnevvy sekarang yang ada hanya perkataan Gun beberapa hari lalu. Ia mengambil ponselnya dari saku celananya dan mengetikkan sesuatu untuk sahabatnya itu

"kau benar Gun aku melihatnya"

Please, Look at me for just a momentWhere stories live. Discover now