CHAPTER 16

13.2K 3.5K 2.2K
                                    


"Mr. Hamada?" tanya Doyoung. "Tunggu... itu nama atau marganya?"

"Nama." Mashiho menjawab cepat. "Kenapa?"

"Gue pernah liat nama itu di kamar Asahi," kata Doyoung dalam batin.

Doyoung menggeleng. "Nggak, gue kayak familiar aja sama nama itu."

"Mirip marga salah satu member Treasure," celetuk Jihoon.

"Ngomong-ngomong, lepasin gue dong, gak enak ditahan kayak gini," imbuh Jihoon, menunjukkan tangannya yang terborgol.

"Jangan, kak Mashi!" cegah Doyoung tepat ketika Mashiho hendak melepaskan Jihoon dari borgolannya.

"Gimana kalo dia tiba-tiba serang gue?"

"Gak akan lah, Dobby, malah gue pengen meluk lo karena bahagia lo masih hidup!" seru Jihoon.

Mashiho memberi tatapan meyakinkan pada Doyoung. "Gapapa, gak usah takut," katanya.

"Gue udah pasang sesuatu di badannya, kalo dia berani macam-macam"--Mashiho menunjukkan remot kontrolnya--"benda ini bakal bekerja."

Doyoung mengangguk ragu. Mashiho lalu menekan sesuatu di remot kontrolnya hingga borgol Jihoon terlepas. Begitu terlepas, Jihoon langsung menerjang Doyoung dengan pelukan erat.

"Gue tau kesalahan gue gak bisa lo maafin, Doy, tapi gue bener-bener bersyukur lo masih hidup!" seru Jihoon sembari menguatkan pelukannya. "Selama berhari-hari ini gue nyiksa diri buat hukum diri gue sendiri, dan lo tau apa siksaan terberat buat ghoul? Gak makan daging manusia, dan selama hampir seminggu ini gue cuma makan makanan manusia yang beneran nyiksa lambung gue."

Doyoung terpaku, tapi ragu-ragu dibalasnya pelukan Jihoon dengan melingkarkan kedua tangannya di punggung Jihoon.

"Jangan sampe hilang kendali lagi, Kak," gumam Doyoung dalam pelukan itu.

Mashiho menyaksikan pemandangan itu dengan terharu. Padahal niat awal Doyoung ingin balas dendam, tapi nyatanya, keputusan Doyoung untuk balas dendam telah berubah dalam beberapa menit saja setelah mendengar penjelasan Jihoon.









































Meski sudah berdamai, Doyoung tidak langsung ikut Jihoon ke rumah laki-laki itu. Doyoung bahkan meminta Jihoon dan Mashiho untuk tetap bungkam soal dirinya yang masih hidup.

Ada sesuatu yang ingin Doyoung pecahkan. Karena itu lah, dia kembali ke rumah Asahi.

"Udah mau dua hari sejak lo damai sama Jihoon, gak mau balik ke dia dan nunjukin diri ke yang lainnya?" tanya Asahi malam itu.

Mereka berdua duduk bersama untuk makan malam. Doyoung makan makanan biasa, sementara Asahi makan steak daging berbalur saus merah.

Daging apa? Tidak usah diperjelas.

"Lo nanya atau ngusir gue secara halus?"

"Gapapa, aroma lo enak, takut kelepasan."

Doyoung terbatuk. Asahi segera menyodorkan segelas air yang lantas diterima oleh Doyoung.

"Bercanda lo keterlaluan," sungut Doyoung. "Gue gak mau nasib gue kayak pelayan rumah lo yang sebelum-sebelumnya!"

Asahi terkekeh pelan. Sudah 3 pekerja di rumahnya yang mati dimakan oleh Asahi.

Pekerja pertama adalah laki-laki paruh baya yang sakit-sakitan, bekerja sebagai supir Asahi. Suatu malam supirnya itu sakit keras, karena kasihan, Asahi mengakhiri penderitaan supirnya itu dengan memakannya.

Ghoul | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang