CHAPTER 7

15.3K 4.3K 2.6K
                                    


Haruto melangkah santai di koridor yang lumayan dipadati beberapa siswa, karena saat ini ada sparring basket antar klub basket sekolahnya dengan sekolah tetangga.

Dengan gelas kopi dingin yang diberi tiga balok es di tangannya, pemuda itu melenggang santai melewati lapangan outdoor yang berlokasi tepat di depan bangunan utama, diliputi dua bangunan lainnya.

Semenjak jadi hunter setengah ghoul, Haruto jadi lebih sering mengomsumsi kopi daripada makanan, karena saat dia makan makanan manusia, semuanya terasa menjijikan baginya dan tak resistan di lambungnya. Setidaknya meminum kopi dapat memberinya energi karena kandungan kafein dalam cairan itu.

Hingga ia berhenti di depan mading, ada sebuah kertas yang ditempeli dua foto siswa di sana.

"Menghilang sejak kemarin, detektif berspekulasi bahwa kedua murid ini tidak menghilang melainkan terbakar di dalam gedung lama sekolah," gumam Haruto membaca sebaris kalimat yang diberi tanda kutip itu.

Netranya bergerak mengamati dua foto yang tertempel di sana.

Nama Hwang Hyunjin dan Shin Ryujin tertera di bawah foto tersebut.

Setelah membaca artikel itu, Haruto kembali melanjutkan jalannya untuk mencari keberadaan teman-temannya yang lain.

Hingga pandangannya tak sengaja melihat Jaehyuk dan Jeongwoo yang sedang TikTok-an di seberang bangunan.

Haruto terkekeh geli seraya menghampiri dua laki-laki alay itu.

Namun, sebuah bola tiba-tiba melambung ke arah Haruto, memantul tepat di kepala Haruto.

Pekikan siswi yang kaget tak terelakkan. Rasa sakit menghampiri Haruto, kepalanya mendadak pusing karena lemparan bola itu. Ia menggeleng beberapa kali untuk mengurangi rasa pening.

Tiga orang siswa yang sepertinya dari sekolah tetangga menghampirinya dengan muka datar, tidak merasa bersalah telah dengan sengaja melemparkan bola itu ke arah Haruto.

"Sini bolanya," kata salah satu dari mereka, nada suaranya terdengar dingin, didukung dengan ekspresi wajahnya yang congkak.

Mendengar itu, Haruto terkejut, ia lalu terkekeh sinis.

"Gak minta maaf dulu sama gue?" tanya Haruto sinis.

"Apa susahnya sih tinggal siniin bolanya," kata salah satu dari mereka.

Haruto melihat name tag dari tiga murid itu; Jay, Jake dan Sunghoon.

Yang berkata pertama kali adalah Sunghoon, dan yang barusan berbicara dengan nada kesal padanya adalah Jake.

Dari lambang kelas yang tertera di seragam ketiga laki-laki itu ternyata sudah kelas 11.

"Kalian punya tangan dan kaki, ambil sendiri," balas Haruto seraya memainkan bola basket itu di tangannya.

Dia sangat kesal pada tiga orang di depannya itu, bukannya minta maaf padanya malah terkesan cari masalah pada Haruto.

"Wah, songong amat lo bocah," kata Jay. "Lo ngajak berantem?"

"Ngaca, siapa yang duluan nyari masalah?" kata Haruto. "Jangan macem-macem lo bertiga, inget kalian ada di mana. Gue tinggal jentik jari teman-teman gue bakal babak belurin lo pada."

"Cih, mainnya sirkel-sirkelan, gak berani lawan sendirian lo?" tanya Jay meremehkan. "Payah."

Haruto langsung melayangkan satu tinjunya ke arah pipi Jay.

Dan semuanya berlangsung begitu saja, perkelahian antara Haruto dan Jay tak terelakkan, orang-orang yang ada di sana hanya mengerubungi, tak ada yang berani memisahkan, sparring basket terpaksa terinterupsi.

Jaehyuk dan Jeongwoo yang mendengar keributan, langsung berlari ke lokasi itu.

Alih-alih memisahkan, Jeongwoo malah sempat-sempatnya melalukan selfie dan mengunggah foto itu ke Instagram pribadinya.

Kini Jay berada tepat di bawah Haruto yang sudah tak terkendali, di luar kesadaran pemuda itu, iris matanya perlahan memerah.

Mendadak Haruto merasakan hasrat yang aneh, seperti hasrat ghoul pada umumnya jika melihat mangsa.

Sebelum hasrat ingin memangsanya itu mengendalikannya, seseorang mencekik leher Haruto dari belakang dan membawanya pergi dari lapangan.

































Laki-laki itu menghempas badan Haruto dengan keras ke tembok, membuat Haruto mengerang kesakitan, kesadarannya mulai kembali.

"Bego! Lo harus bisa ngendaliin diri!"

"Gue gak sadar!" seru Haruto. "Tiba-tiba aja jiwa ghoul itu bangkit dan nguasain gue."

"Kan gue udah pernah bilang, kalo lo udah mulai rasain reaksinya, langsung pergi!"

Laki-laki itu lalu mengeluarkan botol kecil berwarna merah dan sebuah suntikan.

"Kata Yedam ini penawar sementara," katanya seraya masukkan cairan tersebut ke dalam suntikan. "Selagi dia nyari penawar utamanya, lo pake ini dulu aja."

"Cairan apa itu?" tanya Haruto.

"Cairan ini bisa bikin lo ngerasa jadi manusia biasa lagi, tahan sampai tiga hari aja tapi."

Haruto menerima suntikan itu, dan langsung menyuntiknya ke lengan. Ia meringis kala merasakan reaksi dari cairan itu yang bereaksi hanya dalam hitungan detik.

"Coba lo makan ini," kata laki-laki itu seraya memberi satu porsi hamburger pada Haruto.

Dengan ragu Haruto menggigit hamburger itu. Ia berpikir rasanya pasti tidak akan enak, namun rupanya lidahnya mengecap nikmat. Cairan itu benar-benar membuatnya kembali merasakan hasrat manusia.

"Gimana?"

"Enak," kata Haruto senang seraya menggigit hamburger itu lagi seperti orang yang kelaparan. "Cairan itu bekerja.

Orang itu ikut tersenyum, ia sangat pusing memikirkan Haruto semenjak adiknya itu jadi setengah ghoul.

Sebab sebelum jadi ghoul, Haruto juga seorang hunter yang menemaninya menangkap ghoul yang sudah banyak menyebar dan menyamar di kota mereka.

"Kalo gitu gue balik," katanya seraya memasukkan suntikan dan botol cairan ke dalam saku jaketnya.













"Kak Junkyu, makasih."

Junkyu memutar badan dan tersenyum mengejek pada Haruto, ia lalu berbalik dan berjalan pergi.






















***

park_jwooos

❤ 💬 Disukai oleh londonoli, cimoy dan 666 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 💬
Disukai oleh londonoli, cimoy dan 666 lainnya

Adu jotos gesss!!! 😱


Ghoul | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang