CHAPTER 20

10.8K 3.3K 1.1K
                                    


Mendapati serangannya diblokade oleh putranya sendiri, Mr. Hamada langsung kembali ke wujud normalnya.

"Asahi! Apa yang kamu lakukan!"

"Aku rasa Ayah ngerti setelah liat aku bantu mereka," jawab Asahi.

Mr. Hamada terkejut mendengarnya.

"Jadi maksudnya, kamu ada di pihak musuh?"

Asahi kembali ke wujud manusia dengan pakaian compang-camping akibat mutasinya tadi.

"Maafin Asa, Ayah. Tapi, iya, aku di pihak teman-temanku."

Yoshi, Junkyu dan Haruto terkejut dengan penuturan Asahi, begitu pun Mr. Hamada.

"Kenapa, Asahi?" Mr. Hamada bertanya tak menyangka.

"Aku capek liat hunter dan ghoul musuhan, padahal pada dasarnya ghoul itu berasal dari hunter. Mereka berubah wujud cuma gara-gara kesalahan medis," tutur Asahi, tersirat nada sedih di dalamnya.

"Kedua kubu pengen saling bunuh, sementara aku sendiri mau perdamaian," imbuh Asahi.

Mr. Hamada terlihat kecewa dengan jawaban Asahi.

"Ayah benar-benar tidak menduga kamu akan seperti ini, Asahi. Selama bertahun-tahun Ayah menyusun strategi balas dendam, tapi di sini kamu justru menyimpang dari tujuan Ayah."

Asahi terdiam.

"Baiklah kalau itu pilihanmu," ujar Mr. Hamada. "Sekali pun kamu ada di pihak musuh, peperangan tetap akan terjadi."

Penuturan itu membuat Asahi, Yoshi, Haruto dan Junkyu tersentak.

"Dan ingat baik-baik, Asahi, anggota keluarga tetap dianggap musuh dalam peperangan jika berada di pihak musuh," lanjut Mr. Hamada kemudian pergi dari sana bersama sisa pengikutnya.

Asahi kian bungkam.

Dia sudah melakukan pilihan yang tepat, kan?

"Asahi...."

Panggilan itu membuat Asahi medongak, dan dengan cepat menoleh ke belakang.

"Kenapa?" tanya Yoshi sambil berdiri dengan sedikit sempoyongan.

"Cuma karena dua ayah kita musuhan, bukan berarti secara harfiah mereka bukan lagi saudara kandung. Begitu pun lo sama gue, kita sepupuan. Dan gue gak mau bantai anggota keluarga gue sendiri," ungkap Asahi.

Yoshi yang sempat terbawa emosi, kini menjadi lebih tenang. Perkataan Asahi seolah berhasil mengikis dendam dan rasa bencinya pada Asahi sebab gara-gara ibu Asahi, ibunya meninggal.

Yoshi mendekat dan meremat kedua bahu Asahi.

Mashiho datang dan membantu Junkyu serta Haruto.

"Tapi lo bakal lawan Ayah lo sendiri, Ash," kata Yoshi.

Asahi mengembuskan napas. "Gue cuma bakal lawan pasukannya."

Mendengar itu suasana hati Yoshi mengangat, dan langsung menarik Asahi dalam pelukannya.

"Gue beneran gak nyangka, tenyata selama ini lo sepupu gue," gumam Yoshi dalam pelukan.

Asahi terkekeh pelan.

"Pantes Asahi bisa deteksi keberadaan ghoul," ujar Junkyu.

Di dalam rumah, Doyoung yang sejak tadi mengintip di balik jendela, mengulas senyum tipis.

"Hm, ending yang membangongkan."



























"Wow, tadi itu apa, gaes?!"

Ghoul | TREASUREWhere stories live. Discover now