Thirty-One

4.6K 583 100
                                    

Vote+comment nya kak

Gada ide astaghfirullah, otak kosong banget gitu, sorry bosenin 

***

"Good morning."

Mark tersenyum begitu memasuki dapur. Ia menatap Jaemin yang fokus memanggang roti untuk sarapan.

"Morning, Na." Jaemin terlonjak kaget saat Mark tiba-tiba berdiri di sebelahnya. "Eomma! Eh - morning too."

"Masih kagetan aja." Mark tertawa pelan.

Jaemin mendengus kesal. "Pergi, dapurku bisa hancur nanti."

"Kejamnya, Jisung mana?"

"Masih mandi mungkin, tunggu saja nanti juga -"

"GOOD MORNING DADDY ! GOOD MORNING MOMMY ! GOOD MORNING SNOWIE SAYANG !"

"- muncul .."

"Morning, kiddo."

Jisung menunjukkan senyuman lebarnya lalu meletakkan ransel sekolahnya di kursi.

"Lain kali sekalian kamu teriak-teriak di rumah tetangga biar dikutuk jadi tikus sekalian." Jaemin meletakkan piring berisi roti panggang di meja makan.

"Tega banget sama anak sendiri." Gumam Jisung.

"Banyak omong ini anak ayam." 

Mark yang melihat itu tersenyum tipis, jarang sekali ia melihat hal seperti ini jika bersama Mina dan Sungchan.

"Daddy hari ini ada kegiatan apa?" Tanya Jisung.

"Daddy ada urusan perusahaan, kenapa?"

Jisung mencebik kesal. "Yah, nanti Jisung tidak bisa main sama Daddy dong."

"Daddy mu itu bekerja, jangan di ajak main terus." Ucap Jaemin.

Mark terkekeh, "nanti malam Daddy temani belajar, mau?" Jisung langsung menatap senang pada Mark, "pastii !!!"

Jisung bertepuk tangan lalu menghabiskan susunya. Ia menyandang ransel sekolahnya lalu bangkit.

Ting!

Ia menatap ponselnya yang berkedip lalu meraihnya. Bibir nya membentuk senyuman saat melihat pesan yang masuk ke notifnya, dengan cepat Jisung merapikan seragamnya lalu berdiri dan menyandang ranselnya.

"Jisung berangkat dulu, mau menjemput Minhee. Byee~~" Ia mencium tangan Mark dan Jaemin lalu berlari ke garasi.

"Dia adalah kau saat ada dimasa SHS, Hyung." Ucap Jaemin.

Mark menatap tak terima, "yak! Mana ada? Justru kau yang seperti itu, Na. Kau pasti mengirimiku pesan jangan lupa menjemputku Hyung disetiap pagi."

Jaemin melotot tak terima, ia layangkan pisau yang digunakan untuk memotong roti pada Mark. "Jangan sebar hoax kalau tidak mau pisau ini aku gunakan untuk menguliti tubuhmu, Hyung."

Mark tertawa melihat Jaemin, ia menurunkan pisau yang dilayangkan Jaemin. "Bercanda, Na. Kau ini kejam sekali, berdosa tau seperti itu."

Jaemin hanya mendengus lalu memilih untuk menghabiskan rotinya.

"Hari ini kegiatanmu apa, Na?"

Jaemin yang tengah merapikan meja makan menoleh sebentar. "Hari ini aku dan Hyunjin berencana mengecek ballroom yang kami sewa untuk pesta pernikahan kami."

"Huh? Pernikahan? Kau dan Hwang Hyunjin akan menikah?" 

Jaemin mengangguk semangat, ia menatap cincin yang melingkar di jari manisnya. "1 bulan lagi kami menikah, kau jangan lupa datang bersama Mina dan Sungchan ya! Aku akan kirim undangannya nanti."

Mark hanya tersenyum tipis lalu menggangguk singkat. "Iya, aku berangkat dulu ya. Terima kasih sudah memberiku izin tinggal bersamamu semalam."

"Iya, hati-hati dijalan. Semoga pekerjaanmu lancar, Hyung." 

Mark mengangguk, ia meraih jas nya lalu melangkah keluar rumah.

"Sudah mau menikah lagi ternyata .."


*

*

*


Hari ini Sungchan sibuk mengemasi pakaian ke kopernya. Sejak pagi dengan rajin ia merapikan kamarnya lalu mulai mengemasi pakaian dan beberapa barang.

"Sudah, tiketnya juga sudah siap." Ia tersenyum menatap tiket pesawat yang ada di tangannya.

Mina yang kebetulan lewat menatap heran pada Sungchan yang terlihat berpakaian rapi juga koper yang ada di sebelah ranjang nya.

"Kau mau kemana, Chan?"

Sungchan menoleh lalu menatap malas pada Mina, "Kepo saja, ini urusanku."

"Ck, yang ada disini aku jadi jika kau ingin pergi keluar harus beritahu aku." Ucap Mina.

"Aku tidak peduli." Kata Sungchan.

Sungchan meraih kunci motornya lalu menyeret kopernya keluar kamar. "Aku ada urusan untuk beberapa minggu, jangan buat ulah selama aku pergi. Kau tidak ada hak untuk melakukan apapun."

"Ck, kurang ajar. Yasudah pergi sana, aku tidak peduli." Ucap Mina lalu melangkah ke kamarnya.

Sungchan menghela nafas lalu mengunci kamarnya. Ia melangkah ke lantai bawah lalu menatap Bibi Jang yang tengah merapikan meja ruang tengah.

"Bibi, setelah ini pulang saja. Rumah hanya akan di tinggali oleh Mina, Bibi diberi libur selama beberapa minggu. Istirahatlah, dan ini gunakan untuk berlibur." Remaja itu memberikan amplop berisi uang kepada Bibi Jang.

"Eh? Baiklah kalau begitu, terima kasih Tuan Muda."

Sungchan menggangguk lalu melangkah keluar rumah, ia memasukkan koper ke bagasi lalu segera melajukan mobilnya menuju bandara.

"Perasaanku tidak enak, seperti merasa ada yang akan terjadi setelah aku pergi dari Korea." Ia mengusap tengkuknya lalu menghela nafas.


Next or Unpub??


Sorry baru update, agy sibuk bantu buat acara tunangannya bang Xio .. Tu ank baru sembuh dah mau tunangan, gua yg jomblo mah diem aja ye kan .. 

Eh btw wp gua kok sering eror yak, pdhl dh di update .. Kadang book nya ada yg ilang gitu, kek waktu yg the return tuh. Ada yg pernah kek gini ??

Selamat menjalankan ibadah puasa juga buat yg muslim, semoga lancar semuanya gak ada yang bolong, semangat puasanya !


ᴅᴀʀɪ ᴀɴᴀᴋᴍᴜ [hiatus]Where stories live. Discover now