Sebagian besar

92 14 0
                                    

"Abang kok jahat sih sama Mama!" sahut Pricil adik tiri Samudra.

"Anak kecil gak usah ikutan!" pinta Samudra.

"Hiks ... hiks ... hiks ..." Pricil menangis karena ulah Samudra.

"Pricil, kita ke kamar aja ya," pinta Yuni.

Samudra paling tidak tega jika melihat seorang perempuan menangis.

"Pricil," panggil Samudra berjongkok di depannya.

"Abang jahat!" ucap Pricil kesal.

"Pricil mau bolu keju gak?" tanya Samudra.

"Mau," balasnya mengangguk.

"Sekarang Pricil hapus air matanya, kemudian siap-siap buat keluar bareng sama Abang," pinta Samudra.

Pricil sontak berlari ke kamarnya, Samudra tersenyum tipis melihatnya.

"Makasih ya karena buat adik kamu seneng," ucap Yuni tersenyum.

"Iya." balas Samudra.

Di sisi lain, Vio mulai bekerja karena sudah waktunya.

"Dhea, biar gue gantiin ya," pinta Vio pada Dhea.

"Oke."

Tiba-tiba sebuah pelanggan masuk ke dalam.

"Selamat sore Mas," sapa Vio tersenyum menatap pelanggan tersebut.

Deg.

"Pricil jangan lari!" pinta seorang laki-laki masuk ke dalam.

Samudra? Batin Vio.

"Mbak, pesan bolu keju 2," ucap Samudra menatap Vio.

"Vio," panggil Samudra terkejut.

"Baik Mas," balas Vio seolah-olah tidak terkejut melihat Samudra.

"Total semua Rp. 260.000," ucap Vio.

"Vi, ini beneran lo kan?" tanya Samudra tak percaya.

"Abang kenal Kakak ini?" tanya Pricil mendongak.

"Ini Mas, pesanannya," ucap Vio sembari memberikan 2 kotak bolu keju kepada Samudra.

"Terimakasih, selamat datang kembali."

"Vi, lo kenapa kerja disini?" tanya Samudra lagi.

Dhea selaku teman kerja Vio menoleh.

"Vi, lo ditanya tuh," ucap Dhea menyenggol lengan Vio.

Vio sendiri sibuk dengan komputer di kasir.

"Maaf Mas, saya harus bekerja," balas Vio menatap Samudra.

"Kakak jawab dong, kan aku jadi penasaran," sahut Pricil membuat Vio, Samudra, dan Dhea menatapnya.

"Dhea, sebentar ya," pinta Vio kemudian keluar toko diikuti Samudra dan Pricil.

"Suruh adik lo masuk sebentar ke toko," pinta Vio kepada Samudra dengan nada pelan agar tidak di dengar Pricil.

"Pricil, kamu ke dalam sebentar ya," pinta Samudra.

"Yah, padahal aku pengen tau Kakak ini," balas Pricil dengan wajah cemberut.

"Nanti Abang cerita," ucap Samudra.

Pricil mengangguk kemudian masuk ke dalam toko roti.

"Udah, sekarang jawab pertanyaan gue," ucap Samudra.

"Lo kaget gue kerja disini?" tanya Vio to the poin.

"Iyalah, gue awalnya tau lo udah ada pacar, sekarang gue tau lo kerja di sini," jawab Samudra.

Dear Samudra [END]Where stories live. Discover now