Keluarga

76 20 3
                                    

"Ada seseorang yang mau gue kenalin sama lo," ucap Vio pada Vella.

"Oiya, siapa?" tanya Vella.

Vio menepuk pundak Dhea yang tengah membersihkan meja.

"Hei," panggil Vio.

Dhea berbalik menatap Vio dan gadis di sebelahnya.

"Dhea."

"Vella."

Keduanya sama-sama terkejut, hingga Vella lebih dulu memeluk Dhea.

"Gue kira kita gak ketemu lagi," ucap Vella sembari memeluk Dhea.

"Gue cari ke rumah lo, dan ternyata lo udah pergi Vel," balas Dhea.

Vella melepaskan pelukannya dan menatap Dhea.

"Lo gak kena Cici lagi kan? Atau yang lain," tanya Vella khawatir.

Dhea menggeleng.

"Sebenarnya sejak lo pergi, ada siswi beasiswa yang nolongin gue di sana," jawab Dhea.

"Oiya? Siapa?" tanya Vella.

"Vio," jawabnya.

Vella menoleh kepada Vio.

"Setelah kepergian lo itu, gue selalu dibelain sama Vio sampai Vio sendiri yang kena bully, sama Cici dan Carissa," ucapan Dhea membuat Vella heran.

"Carissa? Sepupunya Eliza?" tanya Vella.

"Iya, makanya sejak Carissa pindah ke sekolah kita, gue dari awal udah gak suka sama dia," jawab Vio.

"Carissa selalu kalah saing sama Vio dari dulu, sampai Vio di suap buat ngalah sama dia." ucap Dhea.

"Gila ya! Jadi selama ini Carissa benci sama lo cuma karena itu." ucap Vella heran.

"Gue rasa ada satu hal yang buat Carissa obsesi sama nilai." balas Vio.

•••••

"Baik, karena sekarang pengumuman dari ujian minggu kemarin, kita lihat siapa yang mendapatkan nilai tertinggi di kelas ini." ucap Bu Mawar.

"Pasti Carissa lah." ucap Eliza membuat satu kelas menoleh pada Carissa.

"Emang Carissa pintar matematika?" tanya salah temannya pada Eliza.

"Dia kan sering juara olimpiade, lihat aja penghargaannya di rumah Carissa, ya gak Sa?" balas Eliza.

"Iya, doain aja." ucap Carissa.

"Tapi kan biasanya Vio yang selalu tertinggi." ucap temannya lagi.

"Kita lihat siapa yang tertinggi kali ini." balas Eliza.

"Baik anak-anak, akan segera saya umumkan." ucap Bu Mawar.

Carissa tersenyum senang melihat Vio yang diam seperti takut jika nilainya lebih rendah darinya.

"Lo takut Vi?" tanya Vella pada Vio.

Vio menoleh.

"Sekalipun gue pinter, gak ada salahnya kan khawatir sama nilai gue." jawab Vio.

Dear Samudra [END]Where stories live. Discover now