09-AAD

380 31 0
                                    

"Gila! Semalam tuh Raka ganteng banget ya." Tania antusias.

Tiada hari tanpa keantusiasan Tania, tanpa keantusiasan dari salah satu teman juga pertemanan akan terasa hambar!

"Hm bener sih! Kalau aja Revkal enggak ngisi hati gue, pasti hati gue cuma buat Raka seorang!" tegas Freya.

"Lo enggak boleh maruk ya, Frey! Raka punya gue, enggak mau tau!"

Sedangkan Adara yang memperhatikan keduanya hanya bergidik ngeri.

"Heh terasi bakar! Lo berdua kalau mimpi jangan terlalu lama, sekali-kali bangun! Jangan tidur mulu, kelewat tau rasa!" kesal Adara.

Freya mengambil nafas dalam-dalam kemudian berpindah posisi di sebelah Adara, gadis itu merangkulnya. Dan bersiap-siap untuk mengeluarkan kata-kata bijaknya. "Yang namanya cinta itu harus di perjuangkan dar! Kalau enggak berjuang namanya bukan pengorbanan, gue sama Tania adalah bukti seorang perempuan langka!"

"Hidih langka dari mananya!"

"Kasih paham tan!"

"Ehem-ehem. Kebanyakan cowo di indonesia modal ketikan sama telfonan aja di anggap berjuang, si cewenya juga bego! Yang kayak gitu di anggap berjuang. Modal ketikan sama telfonan aja enggak cukup dar! Berjuang itu pembuktian bukan hanya sekedar kata-kata."

"Gue lanjut. Semua orang bisa bijak, semua orang bisa jadi motivator, tapi enggak semua bisa menerapkan dalam tindakan," final Freya.

"Berjuang ya berjuang tapi harus tau situasilah, cowok-cowok yang populer kebanyakan menyepelekan perempuan. Gue enggak mau kalian berdua kenapa-kenapa! Terlebih lagi lo Frey! Cowo kek Revkal lo taksir, unggul apa sih dia, di mata lo? Ngeri sendiri gue."

"Adara sayang, menurut pengalaman yang gue baca di wattpad-wattpad seorang psychopath kalau jatuh cinta beuhhhh damage nya bukan main cuy!"

"Sadar please ini dunia nyata bukan wattpad atau novel!"

"Eh dar tungguin dong!" teriak Freya dan Tania yang melihat kepergian Adara.

Sedangkan di tengah jalan Freya melihat Revkal sedang bermain bola basket di lapangan.

Tania tetap menyusul Adara sedangkan Freya memutar langkahnya menuju Revkal.

"Halo calon pacar."

Revkal hanya melirik sekilas tetapi tidak tertarik untuk menoleh. "Kal ada pacar lo tuh!" sahut Faisal.

Revkal memberhentikan aktifitas nya sebentar kemudian menarik Freya ke pinggir lapangan sedangkan semuanya berteriak 'cie'

Freya terus mengembangkan senyumannya pada saat Revkal menariknya. "Mau ngapain?"

"Ngasih semangat," jawab Freya sembari tersenyum sumringah.

Revkal meletakkan kedua tangannya di pinggang. "Lo ada gangguan jiwa? Gue sama sekali enggak butuh kehadiran lo di hidup gue! Ngapain lo masih dekat-dekat? Lo itu bukan siapa-siapa gue, paham?!"

Freya tetap menguatkan hatinya, gadis itu mengangguk. "Sebenarnya udah paham dari kemarin-kemarin, cuma Freya lagi berjuang."

Revkal mengernyit bingung kemudian terkekeh meremehkan. "Berjuang ya berjuang, tapi juga harus sadar diri. Orang yang lo perjuangin ngasih celah enggak buat lo merjuangin dia?"

Revkal tersenyum mengejek kemudian kembali melanjutkan aktivitas nya.

Sedangkan Freya tersenyum hambar, perasaan sakit ini sama persis dengan yang ia rasakan waktu beberapa tahun lalu saat seseorang yang sangat ia cintai menghianati perasaannya.

Aku Atau Dia! (COMPLETE)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن