23-AAD

291 22 1
                                    

Sebelum baca, bismillah dulu ya hehe🐯

Semoga suka sama cerita ini🤗

Salam hangat, Author 🥰

Happy Reading 🦋

****

Setelah bangkit dari ketersungkuran mereka tadi, Faisal dan Sandi langsung siap siaga menelpon Revkal.

Faisal berdecak kesal sembari memperlihatkan dengan jelas raut wajah khawatirnya.

Sandi menunggu jawaban Faisal dengan raut wajah yang sama, berharap Revkal segera mengangkat panggilan dari mereka.

Tania memeluk Adara dengan khawatir sampai akhirnya setelah beberapa saat wajah Faisal terlihat hampa.

"Gimana?" tanya Adara semakin khawatir.

Faisal menggeleng. "Gak di angkat."

Adara langsung berada dalam puncak emosinya, membanting handphone yang ada dalam genggaman Faisal ke sembarang arah.

"Brengsek!!"

"Dar!! Handphone gue?!!!" Faisal berteriak dan terlihat sangat kesal.

"Apa, hah?!! Lo mau ngelawan? Seberapa mahal harganya ketimbang nyawa Freya?"

"Tapi itu gue belinya susah dar! Lo ngerti dikit, lah!!"

"Husttt! Udah-udah ntar gue gantiin sal," final Sandi.

Setelah mengucapkan hal itu handphone Sandi bergetar.

"Halo? Lo kemana aja? Dari tadi di hubungin gak bisa-bisa."

"Sorry banget, gue tadi___"

Handphone Sandi langsung di rampas oleh Adara.

"Woii brengsek! Lo di tugasin bokapnya Freya buat jagain dia, kan? Sekarang apa? Freya dalam bahaya aja, lo sampe enggak tau?"

"Sharelock sekarang, gue nyusul!"

Setelah mengatakan hal itu, panggilan di matikan secara sepihak oleh Revkal.

"Syalan! Gak ada etika!!"

Saat Adara ingin membanting handphone Sandi juga, tiba-tiba Tania menahan tangannya.

"Sabar dar, sabar, ya?"

"Tapi gue emosi tan!"

"Ya gue tau, tapi ini bukan salah siapa-siapa Adara."

Setelah itu Tania mengembalikan handphone Sandi.

Tak lama kemudian Revkal tiba di tempat mereka.

"Handphone Freya di mana?" tanya Revkal yang baru saja datang.

Tania mengecek kedalam mobil kemudian mengangkat kedua bahunya. "Kayaknya di bawa sama Freya, deh."

"Masalah kali ini jangan di beberin ke orang tua Freya dulu, biar mereka enggak khawatir."

"Biar mereka enggak khawatir, atau lo nya aja yang gak ingin ketahuan sudah gagal ngejagain anak orang?!" kesal Adara.

"Heh! Lo fikir lo doang yang dalam masalah? Hidup gue bukan cuma perihal Freya, ya, gue juga ada masalah yang harus gue urus! Bukan cuma ngurusin orang dewasa kek Freya yang tingkahnya kekanak-kanakan. Sudah besar bukannya pintar ngejaga diri, malah pinter banget ngerepotin orang lain!"

"Kalau lo ngerasa terbebani, ngapain nerima tawaran om Fasya?!!"

Sandi berdecak kesal. "Adara! Lo bisa diam gak, sih?!! Lo mau Freya selamat, kan? Jangan nyari masalah di situasi yang enggak memungkinkan!!"

Aku Atau Dia! (COMPLETE)Where stories live. Discover now