21-AAD

304 25 4
                                    

Revkal membanting pintu rumah begitu saja, susu di tangan Airin tumpah karena kaget.

Anak perempuan kecil itu menangis di pangkuan Kevin karena susu panas itu mengenai kakinya yang mungil.

"Astagfirullah Revkal, kira-kira dong kalau bertingkah! Lihat, susu Airin tumpah!" protes Kevin bahkan lelaki itu sampai berdiri dari posisinya.

Tetapi Revkal enggan menoleh dan terus saja berjalan. "Sorry," ucapnya singkat padat dan jelas tanpa basa basi.

Diana baru saja datang dengan daster cantik yang melekat di tubuhnya. "Kenapa, bang?"

Kevin mengangkat bahunya acuh. "Aneh bunda."

"Biarkan saja dulu. Mungkin lagi pengen sendiri dan lagi banyak masalah," ucap Rudi yang baru keluar dari kamar dan menatap kepergian Revkal.

***

Freya terus saja mondar mandir di ruang televisi sedangkan Nia bingung memperhatikan anaknya yang mungkin sedang banyak fikiran?

Salah satu pekerja di rumah mereka menyahut sambil tersenyum. "Mungkin non Freya lagi kasmaran kali nyonya," ucapnya sembari terkekeh.

"Ah kamu ada-ada saja! Di selesaiin dulu ya, kerjaannya, saya mau ke Freya dulu."

"Siap nyonya!"

"Anak mama kenapa?" tanya Nia yang sudah berada tidak jauh dari Freya yang terus saja mondar mandir tak jelas.

"Mau cerita? Atau?" tawar Nia.

"Masalah Revkal?" setelah Nia mengatakan hal itu, langkah Freya tiba-tiba berhenti dan berbalik badan ke arah Nia.

"Hmm mama sudah duga." Nia berusaha menahan tawanya tapi kali ini wajah Freya tidak tersenyum.

"Senyumnya kemana?"

Freya berjalan duduk ke sofa dengan pasrah. "Kayaknya Revkal lagi banyak masalah ma." Freya memberitahu dengan ekspresi yang murung.

"Tapi kelihatannya kamu yang lebih banyak masalah deh?" goda Nia.

"Ish mama! Freya kahawatir!" tukasnya sembari menatap Nia dengan kesal.

"Hahaha iya-iya sayang, udah coba ngomong?"

Freya mengerucutkan bibir bawahnya. "Dia malah kasarin Freya, ma."

"Berarti dia lagi enggak mau di ganggu sayang," ucap Nia sembari mengelus lembut rambut Freya.

"Tapi tetap aja Freya khawatir."

"Mau coba nelfon?"

"Astgafirullah! Freya belum coba, ma."

"Nah, kali aja sekarang suasana hatinya sudah membaik?"

"Freya ke kamar dulu ya, ma. Handphone Freya ada di atas."

Beberapa menit setelah panggangan kue yang di buat Nia selesai, Freya turun dari lantai atas.

"Loh loh, anak mama kenapa lagi, nih? Kok cemberut?" tanya Nia dengan sedikit terkekeh.

"Udah Freya hubungin berkali-kali tapi gak di angkat ma," keluhnya.

"Mau coba nysul aja?"

Aku Atau Dia! (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora