24-AAD

275 25 1
                                    

Revkal berbisik lembut di telinga Freya. "Jangan khawatir, lo milik gue! Sampai kapanpun lo akan tetap milik gue, siapapun yang mau nyakitin lo harus berhadapan langsung sama gue!!"

Revkal membalas pelukan Freya dan ikut meneteskan air matanya.

Revkal melepaskan pelukannya kemudian menghapus air mata Freya dan memberikan Freya senyuman tulus yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.

Revkal tersenyum. "Jangan khawatir ya, gue enggak bakalan pernah ninggalin lo sebelum lo sendiri yang ninggalin gue."

Freya tidak mampu berkata-kata ia tersentuh dengan ucapan Revkal barusan.

Faisal dan Sandi ikut senang dan tersenyum bahagia melihat keduanya.

Kemudian mereka semua keluar dari tempat tersebut menuju tempat di mana mereka memarkirkan kendaraan mereka.

Adara dan Tania yang menunggu diluar langsung berlari ke arah Freya dan memeluknya.

"Lo enggak papa kan, Frey?" Tania khawatir sedangkan Freya tersenyum.

"Makasih ya udah nolongin gue."

Adara menggeleng. "Jangan terima kasih, kita semua juga khawatir banget sama lo!"

Mereka bertiga berpelukan kemudian Faisal menatap mereka bertiga. "Kalian enggak ngajak-ngajak kita juga?"

Tania melirik sebentar. "Ogah!"

Kemudian mereka semua tertawa bahagia sedangkan Revkal dan Sandi hanya terkekeh pelan.

Setelah mereka selesai berpelukan melepas kekhawatiran, Revkal angkat bicara.

Revkal memegang pergelangan tangan Freya. "Lo balik bareng gue."

Freya tersenyum. "Ngambil tas dulu."

Freya berjalan menuju mobil yang ia tumpangi bersama Sandi, Faisal, Adara dan Tania tadi.

"Buruan jangan kelamaan!" teriak Revkal.

"Sabar kali kal jangan buru-buru amat dah kecuali kalau mau ke pelaminan," goda Faisal dan yang lain hanya terkekeh.

Kemudian Freya datang dengan membawa sling bag miliknya, gadis itu tersenyum dengan semangat yang tinggi. "Ayo."

Sandi geleng-geleng kepala. "Cie yang baru jadian," goda Sandi sedangkan Freya semakin tersenyum senang saat menaiki motor Revkal tetapi lelaki itu tidak bergeming sama sekali.

Saat motor Revkal melaju lebih dulu meninggalkan mereka semua. Adara dan Tania saling menatap dan menyusul Faisal dan Sandi yang berada beberapa langkah di depan mereka.

Adara membalikkan tubuh Sandi ke arahnya yang ada di balik punggung lelaki itu.

Sandi mengangkat satu alisnya sembari bersedekap dada. "Ada apa?"

Faisal ikut menoleh dan memperhatikan perbincangan.

"Kata lo Freya sama Revkal jadian?" tanya Adara yang masih tidak percaya.

"Really?" kali ini Tania yang bertanya dan memastikan benar tidaknya perkataan Sandi tadi.

"Lo pikir aja sendiri," sahut Sandi kemudian berjalan ke arah mobilnya.

Sandi dan Faisal sudah berada di dalam mobil tetapi kedua gadis itu masih di tempat semula dengan fikiran yang masih bertanya-tanya.

Sandi berdecak sebal kemudian langsung membunyikan klakson mobilnya.

Kaca jendela mobil ia turunkan dan mengeluarkan kepalanya agar suaranya terdengar oleh mereka. "Lo berdua jadi ikut balik enggak? Mau di sini aja? Mau ikut apa gue tinggal?"

Aku Atau Dia! (COMPLETE)Место, где живут истории. Откройте их для себя