[5] JEONGLIX: My Innocent Boyfriend

580 89 4
                                    

"Je, memangnya enak ya punya pacar yang kelakuannya mirip anak kecil kayak Felix?"

Pertanyaan Jisung alihkan perhatian Jeongin yang sedari tadi asik utak-atik rokok elektornik miliknya di atas meja. Dentum musik upbeat dari arah panggung buat ucapan Jisung jadi terdengar samar-samar, untungnya Jeongin masih bisa tangkap inti dari pertanyaan teman kelasnya itu.

"Memangnya kenapa?" Jeongin balik bertanya. Wajahnya timbulkan raut tak senang atas pertanyaan pria bermarga Park disampingnya.

"Ya kamu liat deh," Seru Jisung sambil mengode dengan dagunya ke arah sosok manis yang duduk sendirian seperti anak hilang di atas sofa dekat sudut ruangan.

"Apasih? Gak ada yang salah kok sama pacarku, dia lucu."

Jeongin benar. Felix yang terbalut dengan sweater kebesaran berwarna biru muda berpadukan celana jeans abu-abu benar-benar terlihat bak mutiara di antara bebatuan hitam. Pasalnya hampir semua penghuni di dalam bar illegal tersebut mengenakan pakaian gelap sementara warna pakaian pria manis bermarga Lee itu jauh berbanding terbalik.

Satu-satunya yang salah disini adalah bahwa Felix sedang duduk sambil menikmati segelas susu di dalam sebuah bar illegal bersama Jeongin (sang oknum pengajakan) yang masih berada di bawah umur untuk masuk ke dalam tempat semacam itu.

"Heh, padahal umurnya dua tahun di atasmu. Kok bisa sih kamu yang mendominasi?"

"Maksud ucapanmu itu kamu lagi remehin posisiku sebagai dominan?!" Tanya Jeongin menggebu-gebu. Tangannya sudah mengepal hendak memberikan belaian sayang pada Jisung sebelum yang lebih muda tunjukkan senyum lebar sebagai kode bahwa apa yang dia ucapkan sebelumnya hanya main-main.

"Maaf maaf, ya bukan gitu sih. Selama ini kan pacarmu cewek semua, tumben sekarang ganti ke yang tipe neko-boy seperti Felix."

"Dia lucu, mantan-mantanku sebelumnya bener-bener jauh kalau dibandingkan sama dia."

"Gak salah sih." Jisung menggumam seraya mengangguk-angguk. Dia setuju dengan ucapan Jeongin. Felix itu ibarat pacar dengan paket lengkap. Baik, manis, penurut, hanya saja....

"Ehhh tunggu dulu. Kalau dilihat dari penampakannya yang super polos begitu, jangan bilang kalian belum pernah...." Jisung menjeda ucapannya higga tampilkan kerutan di dahi milik Jeongin.

"Belum pernah ngapain?"

Tak lekas mnjawab, Jisung justru menyatukan dua telapak tangannya di depan wajah, kemudian menepuk-nepukkannya secara berulang hingga menimbulkan bunyi 'plop' 'plop' pelan yang sukses buat telinga Jeongin risih.

"Dasar mesum!" Seru Jeongin sambil menoyor kepala Jisung. Sang tersangka cuma bisa senyum-senyum tanpa rasa bersalah.

Bunyi kegaduhan alihkan atensi dua remaja sekolah menengah atas tersebut. Jeongin menyadari situasi lebih cepat saat matanya terkunci pada sosok sang kekasih yang entah bagaimana ceritanya sudah tersungkur di lantai sembari memegangi pipinya. Di depan Felix ada seorang wanita berpakaian kurang bahan sedang mengucapkan sumpah serapah yang tidak bisa Jeongin dengar akibat bunyi musik yang terlalu kencang.

Anak bungsu dari keluarga Yang itu buru- buru menghampiri sumber kegaduhan. Enak saja wanita itu berani sentuh dan mengata-ngatai kekasihnya, belum tau ya rasanya berhadapan dengan mulut pedas Jeongin?!

"Ini kenapa?" Tanya Jeongin sambil berjongkok di belakang Felix. Tubuh kecil sang kekasih dia bawa bersandar pada dadanya, jelas Felix tidak menolak dan justru bergerak sembunyikan wajah lebih dalam ke dada Jeongin.

"Oh, dia pacar kamu? Besok-besok ajarin dia jalan pakai mata. Lihat, susu formulanya jadi tumpah kena bajuku. Tch, orang gila mana yang minum susu di dalam bar?"

strawberry shortcake | skz ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang