[10] SEUNGLIX: Soulmate

515 83 7
                                    

Seungmin seharusnya sudah bisa mendapatkan soulmatenya dua tahun yang lalu ketika umur pria itu menginjak usia tepat 18 tahun. Namun tanda itu tidak juga muncul di pergelangan tangannya, itu jelas berikan reaksi keheranan dari kedua orang tua Seungmin. Padahal mereka sudah menanti dengan penuh pengharapan di ujung pintu rumah sakit malam itu.

Sejujurnya Seungmin begitu penasaran akan seperti apa rupa pasangan hidupnya nanti, apakah dia manis? apakah dia cantik? Namun semua pertanyaan itu harus ditelan mentah-mentah ketika soulmatenya tidak juga menunjukkan tanda-tanda.

Ayah dan ibunya bilang bahwa setiap orang akan menerima sebuah simbol yang sama ketika mereka cukup usia, dan apabila itu terjadi maka artinya dua orang tersebut adalah pasangan sehidup semati.

Satu bulan, dua bulan, hingga satu tahun terlewat Seungmin masih juga sabar menanti. Tapi lama-kelamaan dirinya lelah juga jika harus digantung dengan ketidakpastian seperti ini, belum lagi satu persatu sahabatnya mulai menemukan tambatan hati mereka.

Mungkinkah soulmate Seungmin telah tiada? Tidak, Seungmin tidak ingin membayangkan hal itu.

Pada beberapa kasus, tanda bond di pergelangan tangan seseorang baru akan muncul ketika orang tersebut berdekatan dengan soulmatenya, tetapi Seungmin belum juga menemukan siapapun yang sekiranya merupakan soulmatenya sendiri.

"Min, sampai kapan mau belajar terus? Tidak ikut pergi minum bersama kami?"

"Aku skip dulu. Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan malam ini."

Pria bernama Haechan yang tadinya menepuk pundak Seungmin cuma mengangguk seadanya, paham betul dengan tabiat si Pemuda Kim yang hobi sekali bercinta dengan bangku pepustakaan.

"Kalau begitu aku duluan ya, bye."

Seungmin membalas dengan gumaman. Suasana menjadi hening kembali ketika Haechan sudah tidak lagi tertangkap dalam pandangan. Manik coklatnya kembali terfokus pada deretan kata-kata dalam buku yang baru saja Seungmin beli di toko antik dua hari yang lalu.

Buku itu bilang bahwa pada beberapa kasus mungkin saja dapat terjadi dimana seseorang tidak dapat menemukan pasangannya karena beberapa hal, pertama karena soulmatenya telah tiada, atau karena soulmatenya tidak menginginkan ikatan dengan orang tersebut.

Tiba-tiba Seungmin menjadi sedikit takut. Apakah mungkin jika soulmatenya tidak menginginkan dirinya?

"Berhentilah berpikiran yang tidak-tidak." Bisiknya mencoba menyemangati diri sendiri. Seungmin menghela napas dan mulai bangkit untuk membenahi buku-buku miliknya di atas meja.

Tas dia sandang di bahu kiri, kemudian Seungmin segera keluar dari ruangan yang hanya menyisakan beberapa mahasiswa dari fakultas berbeda.

Kegelapan menyambutnya ketika Seungmin berhasil keluar dari area gedung utama. Langkahnya diseret pelan menuju parkiran tempat dimana mobilnya berada.

Seungmin sedikit menyeringit saat melihat seseorang tengah berjongkok di bawah pintu mobilnya sembari mendekap sesuatu. Awalnya Seungmin pikir itu adalah orang jahat yang hendak menjalankan modus kejahatan seperti di berita-berita karena memang sedang marak-maraknya saat ini.

Ketika kakinya menyisakan jarak beberapa meter dari mobilnya barulah Seungmin bisa melihat dengan jelas siapa gerangan sosok tersebut. Ternyata Lee Felix, seorang mahasiswa dari fakultas bahasa.

"Bisa kau menyingkir dari sana? Kau menghalangi jalan." Seru Seungmin. Dia tidak mau ambil pusing dengan wajah Felix yang terlihat kacau. Pipinya dipenuhi lebam sementara hidung dan juga philtrum-nya ternodai bekas darah yang sudah mengering.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

strawberry shortcake | skz ✔️Where stories live. Discover now