strawberry shortcake | skz ✔️

[9] CHANGLIX: Viridity

Felix tidak akan pernah menyangka bahwa jodohnya akan berlabuh pada sosok dingin semacam Seo Changbin. Keduanya terikat dalam ikatan sakral pernikahan yang merupakan buah dari kerjasama sepasang orang tua untuk mendongkrak saham perusahaan, tipikal cerita klasik di novel-novel romansa.

Kehidupannya yang sudah diatur sedemikin rupa bahkan sejak Felix hadir ke dunia membuat Felix tak ubahnya mirip seperti boneka porselain yang biasa dipajang pada toko-toko di tengah kota.

Felix dirawat dengan begitu baik, fisiknya sempurna, wajahnya manis rupawan dengan taburan freckles cantik mirip bintang sebagai poin pemikat. Sepasang matanya tak ubahnya mata seekor kucing; runcing, kecil, berbinar, dan tak bosan untuk dipandang. Poin terakhir, bibir anak itu merah merona nan berisi, tidak sulit membuat siapapun tertarik untuk mengecupnya.

Felix anak yang tidak banyak bicara, namun sekali berucap dia hanya akan mengatakan hal-hal yang penting saja. Pun tutur katanya rapi terucap, seolah sengaja dibuatkan script agar sama sekali tidak ada kesalahan dan cela yang bisa digali oleh lawan bicaranya.

Itulah kenapa Felix mengiyakan saja ketika pihak besan datang ke rumahnya untuk mengajukan tawaran pernikahan. Felix sudah diprogram, apa yang keluar dari mulutnya tentu harus sesuai dengan kehendak ayah dan ibunya.

Malam itu Felix mengenal seorang pria. Namanya Seo Changbin, anak dari Tuan dan Nyonya Seo. Anggaplah Changbin merupakan teman pertama Felix karena sejak kecil hingga dewasa Felix selalu berada dalam kukungan sangkar emas bernama rumah ciptaan ayah dan juga ibunya. Dia menjalani homescooling, tak ada yang bisa Felix ajak untuk menghabiskan hari selain perawatnya karena guru pribadi Felix terlalu kaku dan membosankan.

Dalam 21 tahun hidupnya untuk kali pertama Felix mengucapkan lebih dari tiga rentetan kalimat. Meski dingin dan merespon seadanya, namun Changbin mampu membuat Felix nyaman. Pria itu akan berusaha membawa percakapan keduanya tak keluar pada batas yang dapat membawa mereka pada suasana canggung.

Katanya, Changbin juga sama seperti Felix, yakni dibesarkan untuk menjadi aset keluarga. Bedanya Changbin sedikit lebih bebas karena dia menjalani sekolah formal seperti anak lain kebanyakan. Felix sedikit iri dengan Changbin. Dan lagi, Changbin berkata bahwa dia menerima pernikahan ini karena dia tidak memiliki pilihan lain.

Lalu singkat cerita pada dua minggu berikutnya mereka menikah. Meski acaranya cukup megah namun suasananya begitu privat, hanya dihadiri oleh kolega penting dari dua pihak keluarga dan beberapa teman dekat Changbin.

Felix mendapatkan ciuman pertamanya kala itu. Sebuah rasa aneh yang tidak disangka-sangka karena dia pikir dia akan tetap sendiri mengingat statusnya yang terlalu dijaga oleh sang ayah. Itu bukan ciuman sarat akan cinta (karena memang mereka tidak saling mengenal dengan begitu baik). Alih-alih mengecup bibir, Changbin justu membubuhkan sebuah kecupan lembut di pipi merona milik Felix.

Tapi tetap saja, rasanya seperti ada kembang api yang meledak-ledak ketika Changbin melakukannya. Felix tidak pernah merasakan afeksi semacam itu dari orang lain, ingat kan jika kehidupannya terlalu monoton? Jangankan memikirkan hal romansa, untuk pergi ke luar rumah pun Felix tidak punya kesempatan.

"Mandilah dulu."

Suara dalam Changbin memecah lamunan Felix. Wajahnya yang merah karena baru saja terpapar sinar matahari jadi semakin merah ketika matanya menangkap sosok Changbin yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit menutupi pinggang. Rambut pemuda Seo itu basah berikan kesan seksi nan menggoda, berbeda dari apa yang Felix selalu lihat sebelum-sebelumnya.

"A-ah, terimakasih Changbin-ssi."

Ngomong-ngomong keduanya sedang melaksanakan bulan madu di sebuah pulau privat milik keluarga Changbin. Andaikan bisa, Felix ingin menolak karena dia malu luar biasa. Sayangnya ini merupakan paksaan dari ayah dan ibunya ditambah dukungan dari orang tua Changbin. Jelas Felix dan Changbin tidak bisa menolak. Jujur saja, mereka sama sekali belum melakukan malam pertama walaupun pernikahan sudah terlewat lima hari lamanya.