Part 17

503 49 3
                                    

Malam minggu pun tiba. Uni sedang mengobrak-abrik isi lemari nya, bingung mau memakai baju apa untuk ke pesta pernikahan yang mewah dan pasti tamu nya para pejabat dan petinggi perusahaan. Menurut nya tidak ada baju yang bagus yang cocok untuk ke pesta.

Jam menunjukan pukul 5 sore yang artinya 2 jam lagi Ares akan menjemput Uni. Tapi Uni masih belum siap sama sekali.

"Ya ampun Uni, ini kamar apa tempat pelelangan baju." Asri memasuki kamar Uni pasalnya anaknya itu belum keluar kamar dari siang tadi.

"Bu, Uni pusing mau pakai baju apa?" Uni terlihat frustasi.

"Baju kamu tuh banyak liat sampai di keluarin seisi lemari." Ucap Asri mendekati Uni.

"Tapi Bu.." belum sempat ngomong hp Uni berbunyi.

Tring..tring..

Uni mengangkat panggilan itu ternyata dari bos nya.

Ares: Hallo
Uni: Iya Pak ada apa?
Ares: Sekarang kamu siap-siap nanti ada supir saya ke rumah untuk antar kamu ke salon kamu ga perlu pusing mikirin baju sudah saya siapkan semua, nanti saya jemput kamu di salon. Paham.
Uni: Iya Pak paham.

Tut..

"Dari tadi kek." Kesal Uni.

"Kenapa nak?" Tanya Asri.

"Bu, Uni disuruh ke salon semuanya udah disiapkan."

"Yaudah berangkat aja sana biar Ibu yang bereskan."

"Gpp bu?" Tanya Uni.

"Iya sayang, sana dandan yang cantik." Asri mencubit kedua pipi Uni gemas.

Uni sudah berada di salon yang sudah dipesan Ares. Saat ini dirinya sedang di make up oleh MUA.

"Mba, jangan tebal-tebal ya natural saja." Ucap Uni.

"Iya Neng santai saja." ucap MUA sambil merias wajah Uni.

Setelah selesai di make over, kini giliran Uni memakai baju yang di pilihkan Ares untuk dirinya. Uni memasuki kamar ganti.

Ares sampai di salon untuk menjemput Uni ternyata Uni sedang berganti pakaian, lantas Ares menunggu di sofa ruang fitting.

Uni mematut dirinya di cermin.

"Pilihan yang bagus." Gumam Uni.

Uni keluar dari kamar ganti lalu berjalan mendekati Ares yang sedang duduk di sofa. Ares masih belum menyadarinya.

"Pak." Ucap Uni.

Ares melihat ke arah Uni, Uni memakai dres hitam selutut dipadukan brukat bunga-bunga, heels hitam, make up natural, rambutnya di biarkan tergerai.

"Cantik." satu kata yang diucapkan Ares membuat pipi Uni bersemu merah.

"Makasih Pak." Uni tersenyum senang.

"Maksud saya baju nya cantik bagus gitu." Bantah Ares. Padahal si emang Uni cantik cuma dia gengsi.

Uni memutar bola matanya malas. Sedangkan para karyawan salon itu tertawa melihat tingkah keduanya.

"Pak, jas nya sudah siap. Silahkan ke ruang ganti." titah seorang karyawan.

Jas broken white di padukan kemeja putih dasi berbentuk pita berwarna hitam. Outfit yang di pakai Ares di selaraskan dengan outfit Uni hitam+putih sangat cocok.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadisku UniQue (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang