32

679 121 3
                                    

" Uwaaah seger. ", ucap Yena usai menyelesaikan ritual bersih'bersihnya. Wangi strawberry dari sabun serta shampoo yang ia gunakan menguar di seluruh penjuru kamar Yuri.

Yaa, Yena hari ini ada dirumah kekasihnya. Karena Ga Eun kembali pergi untuk urusan bisnis. Awalnya Yena bertanya'tanya bisnis apa yang sedang di geluti oleh Ga Eun? Dan menurut Eunbi, Ga Eun adalah salah satu penggiat bisnis pastry yang cukup terkenal di Busan dan Paju.

" Wangi! ", seru Yuri. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan berlari kecil untuk memeluk Yena.

Dulu Yena merasa agak risih, tapi lama'lama ia jadi terbiasa. Hal seperti ini seperti jadi ritual tersendiri bagi Yuri. Ia akan berlari memeluk Yena yang baru selesai mandi, menyusupkan kepalanya di tengkuk untuk menghirup aroma segar itu dalam'dalam. Biasanya, hal ini terjadi paling lama 5 menit. Jika merasa cukup, ia akan melepaskan sendiri pelukan itu.

" Kamu kapan mandinya? ", tanya Yena saat menyadari Yuri sudah berganti baju. " Tadi, di kamar mama. ", sautnya lagi.

Yuri berjalan kearah meja rias dan memulai skincare malam rutinnya. Tidak banyak yang ia pakai, hanya pelembab dan sleeping mask. Katanya, kalo udaa cakep dari lahir nggak perlu banyak pake apa'apa.

Awalnya Yena sibuk memperhatikan tayangan tv, namun lama'lama melihat Yuri sedang berias, cukup menarik juga. Rambutnya yang di cepol asal memamerkan leher serta tengkuknya yang putih dan mulus. " 왜 이러세요? (Wae ileoseyo? - Kok jadi gini sih?) "

" 왜? (Wae? - Kenapa?) ", tanya Yuri yang tak sengaja mendengar gumam dari mulut Yena.

" 아니. (Ani. - Nggak kok.) "

Yuri mengangguk dan menyudahi aktifitas rutinnya. Ia berjalan menyusul ketempat tidur, merebahkan diri di dalam pelukan Yena dan mengelus lembut perut rata gadis bebek itu.

" Jo Yuri. ", panggil Yena lagi. Sang pemilik nama tidak menyahut. Ia hanya menengadah menatap Yena.

Yena menatap mata gadis itu lekat. Lalu pandangan itu pun turun. Menuju hidung lalu mulut. Ia menatap cukup lama sebelum akhirnya benar'benar meraup bibir tebal milik Yuri.

" Kali ini, bukan sekedar ngicip saus. "

Yuri terkekeh. Tanpa di bilang pun, ia tau. Karena Yuri bisa merasakan sendiri, ada sensasi yang berbeda. Yena melakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya menempel atau menyesap singkat tanpa perasaan.

" Can I have more? ", pintanya Yuri tanpa ragu.

" Nope. ", tolak Yena tegas.

" Kenapa? ", tanya Yuri sedih.

" Karena besok sekolah. "

" Hubungannya? "

" Takut kebablasan. ", ucap Yena santai.

Awalnya Yuri bingung dengan maksud perkataan yena, namun lama'lama pipinya mulai memerah karena akhirnya paham maksud dari ucapan itu. " Dasar. ", gumamnya pelan.

-----

Tahun ini Yuri tidak lagi bersama Minju, Nako dan Hiichan. Karena kini resmi menyandang status sebagai anak kelas 12. Dan beruntungnya, Yuri bisa sekelas bahkan sebangku sama sang pujaan hati Choi Yena.

" Ternyata, jadi anak kelas 12 itu ga enak yaa. Bentar'benar tugas. Bentar'bentar praktek. Nguras tenaga dan pikiran banget. ", kata Jo Yuri, setelah 3 bulan duduk di bangku kelas 12.

" Itu namanya resiko, Jo Yuri-ku. Kan ini kamu juga yang mau ngambil kelas akselerasi. Jadi, apapun yang terjadi sekarang, kamu harus terima. "

Yuri merebahkan kepalanya di meja. Menatap Yena yang kini tengah fokus dengan buku yang tadi di pinjam dari perpus. " Yen. ", panggilnya.

" Hmm? "

" Perlu mood booster nih. "

Yena mengalihkan perhatiannya dari buku tersebut. " Mau di beliin sesuatu? ", Yuri menggeleng. " Lalu? , tanya Yena bingung.

" Kiss me. "

Yena melotot mendengar pernyataan pacarnya saat ini. " Sudah gila kah? "

Yuri kembali menggeleng. " Waras kok. "

" Terus? Kok bisa bilang gitu? Ini masii di sekolah, Jo Yuri. "

Usai mengatakan itu, fokus Yena kembali pada buku lagi. Dan Yuri hanya menghembuskan nafasnya kasar kemudian membenarkan posisi duduk. " Banjang, izin ke toilet! ", seru Yuri.

Usai mendapat persetujuan, Yuri berjalan dan berdiri di sisi kanan Yena. Dan sebelum melanjutkan perjalanan, ia dengan cepat mengecup sebelah pipi Yena lari keluar kelas.

" 야 조유리! ", pekik Yena kesal.

Anak kelas 12-2 sudaa tidak asing dengan teriakan tiba'tiba seorang Choi Yena. Karena mereka tau betul, jika sudah begitu pasti Yuri lah yang memulai sesuatu.

Yena benar'benar mendiamkan yuri karena insiden curi'curi di kelas tadi siang. Pulang bareng tetep, cuma suasana jadi hening. Sampai Ga Eun cuma bisa geleng kepala melihat keduanya saling diam.

" Kali ini siapa yang mulai? ", tanya Yunjin yang kebetulan menjemput mereka.

" Dia. ", saut keduanya saling tunjuk.

" Dia tuh siapa? "

" Jo Yuri. "

" Choi Yena. "

Saut keduanya lagi bersamaan. " Ga, lulus SMA mending langsung bawa ke Amerika buat di nikahin. Udaa cocok. "

" Udaa gila. ", saut keduanya bersamaan, lagi.

" Kan? ", cetus Yunjin yang takjub dengan kekompakan kedua gadis itu.

Soal kompak, dua gadis ini memang tidak ada lawan. Mereka tidak sedarah, tapi kadang pemikiran mereka seperti menyatu. Tidak jarang keduanya membuat orang sekitar merinding karena bisa melakukan hal atau mengucapkan sesuatu yang sama persis.

" Trus kali ini masalahnya apa? ", tanya Ga Eun. Mendengar pertanyaan seperti itu, keduanya sepakat untuk diam. Yuri tidak mungkin membeberkan apa yang ia lakukan di depan mamanya. Dan tentu Yena bisa mengerti keadaan itu.

" Ah paling masalah sepele lagi. Nanti malem juga baikan. ", timpal Yunjin.

" Eh chicken run, ini kenapa jadi lo ikut jemput kita dah? ", kata Yena mengubah topik.

" Mobil gue trouble Yen, jadi nebeng. "

" Bisa kali ng'uber. Ngapain jadi repotin tante Ga Eun? "

" Lagian Yunjin-ssi dokter. Duidnya pasti banyak, kenapa ga beli mobil satu lagi? ", Yuri nimbrung.

" Right? ", kata Yena sambil menatap Yuri.

" Yur, panggil gue eonnie aja bisa nggak? Biar akrab gitu. ", pinta Yunjin.

" Udaa tua begitu minta di panggil eonnie. Najis banget. Tante noh lebih pantes. ", cibir Yena.

" Yen, lo nyebelinnya nurun siapa sih? Perasaan keluarga lo nggak ada yang ngeselin. ", protes Yunjin yang mulai sebal dengan komentar'komentar pedas Yena. " Lo juga Yur, jan sering'sering nimbrung Yena deh. Ikut ngeselin ntar. ", lanjutnya.

" Yaa gimana ga nimbrung, namanya pacar. ", saut Yuri yang langsung mendapat acungan jempol dari sii Yena. Tak lama keduanya pun tertawa bersamaan.

Yunjin dan Ga Eun hanya bisa ikut tertawa. Bagi Yunjin gapapa dia di cibir, yang penting suasana mobil ini jadi hidup lagi.

-----

My World - 나의세상
MenolakBubar • 2021

To Be Continue...

YenYul | My World (나의세상) • GxGWhere stories live. Discover now