42

561 120 22
                                    

Puncak collab 2 agama terjadi hari ini. Selamat merayakan sobat muslim & kristen ku❣️

-----

🐥❣️

Udaa di kampus kak?|

|Ini baru aja sampe.
|Kamu dimana?

Lagi di auditorium.|
Pengarahan.|

|Semangat yaa.
|Semoga temen sekamarnya baik.

Pen sekamar sama kamu :3|

|Gih sana nyogok pengurus dorm

Kelar ini langsung otw.|

|Hahaha ngaco.
|Gih perhatiin dulu yang bener.
|Aku mau nyamper yang lain dulu.

Semangat sayangku|

|Kamu juga semangat sayangku

;

" Pacar lo anak kampus sini juga? "

Yuri langsung mengalihkan perhatiannya ke samping. Tepatnya ke arah gadis yang baru di kenalnya beberapa menit lalu.

" Lo ngintip chat gue? ", tanya Yuri penuh selidik.

" Maap'maap nih. Gue sih, ga maksud. Tapi brightness hape lo terang bat anjir. Udaa kek nenek'nenek rabun main smartphone tau. ", saut gadis itu.

" Btw, lo belom jawab pertanyaan gue. Pacar lo anak sini juga? ", tanyanya lagi.

Yuri mengangguk dengan setengah hati. " Anak fakultas bedah. "

" Anjir keduanya dokter. Tar kalo nikah apa ga cuan tuh idup lo pada? "

Tanpa sadar Yuri menyunggingkan senyum getir kala mendengar ucapan gadis yang bernama Lee Chaeryeong ini. " Nikah ya? ", gumamnya pelan.

Jujur saja, Yuri sangat menginginkan itu. Tapi, apa mungkin? Mengingat status keduanya serta hal lainnya yang mungkin jadi penghalang untuk mewujudkan semuanya.

" Oke! Mengingat mahasiswa/i fakultas psikologi tahun ini agak sedikit banyak dari tahun sebelumnya, maka beberapa dari kalian yang memilih tinggal di asrama mungkin akan sekamar dengan anak dari fakultas lainnya. ", ucap salah satu kating di depan sana.

Mendengar kata fakultas lain tentu saja membuat Yuri semakin berharap jika itu fakultas bedah. Sungguh Yuri ingin bertanya namun ia ragu. Hingga akhirnya Chaeryeong mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan, " Anak dari fakultas mana kak? "

" Yang jelas mimpi kamu buat sekamar sama cowok idaman itu nggak bakal ke sampean! ", seru sii kating bercanda.

" Yaaaaaah. ", saut Chaeryeong lesu.

" Yaaa lagian pertanyaan lo aneh. Yaa kali cowok cewek sekamar. ", cibir Yuri.

" Kaan kali aja bisa gitu. Toh yang bakal di untungkan juga orang'orang yang udaa taken kek lo. ", sautnya.

Untung apaaan? Orang pacar gue cewek, batin Yuri.

;

Yena mengabaikan semua pesan yang masuk di ponselnya. Baginya menata barang'barang di kamar yang akan ia tempati selama beberapa waktu ke depan jauh lebih penting daripada membalas pesan'pesan yang entah dari siapa?

Ia nampak serius menempatkan segalanya agar nampak rapi dan nyaman di lihat. Hingga suara pintu yang terbuka sedikit mengalihkan perhatiannya. Ia yakin itu adalah teman sekamarnya. Yena sudah mencoba menyiapkan sapaan sesimple mungkin hingga roommate nya itu masuk.









































YenYul | My World (나의세상) • GxGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora