◇Prolog◇

1.5K 164 26
                                    

Hujan deras mengguyur tanah, Langit malam yang berhiaskan kilatan petir serta suara hujan yang semakin deras.

Nampak bangunan sekolah tinggi, yang sepi dan sunyi, tapi...

"HAHA Mati lo Sialan!"

Suara tawa mengerikan berasal dari dalamnya.

Ruangan hampa yang bercat putih telah ternodai cairan merah kental, dalam samarnya cahaya kilat, rembulan nampak tak bersinar malam ini, bayangan siluet hitam dengan tudung hoddie yang menutupi kepalanya sosok misterius di gelapnya ruangan.

"K-kau... "

Suara lirih itu berhasil mengusik kesunyian yang tak bertahan lama, menambah kilatan tajam dari sang mata elang.

"Sialan! Sialan! Mati lo! Mati!"

Tubuh tergelak itu tak terbentuk rupanya, darah berceceran, gumpalan daging pun menghiasi lantai keramik itu.

"Itu akibatnya masuk dalam dunia kita sayang"

Sosok itu menyeringai menunjukkan gigi taring miliknya.

"Beres kan?"

Mata elang itu melirik sekilas dan mengangguk.

"Buang dia! Sialan ini harus berkumpul bersama temannya kan?"

Sosok dibalik pintu itu terkekeh, kekehan yang mengerikan.

"Tentu, kita bereskan dia! Juga ruangan ini! Jangan hilangkan bekas sedikitpun"

Sang mata elang berdiri mengusap bercak darah pada sudut bibirnya.

Ia berbalik bersama temanya meninggalkan ruangan saksi bisu akan kejam nya perbuatan sang siluet hitam.

Yang lolos dari penglihatan mereka adalah sosok gadis yang meringkuk di pojok tergelap ruangan dengan tubuh bergetar hebat netra nya bergulir ketakutan dengan langkah gontai ia berlari cepat meninggalkan malam yang amat sangat mengerikan untuknya.

About LexieraWhere stories live. Discover now