49. Fakta Baru

100K 13.6K 14.3K
                                    

Vote dan komen bisa melebihi part 48, bakal cepat up! Yukkk bisaa!!!

Kasih tau ekspresi kalian pake emoticon pas liat Alan udah up

Buat kamu yang hari ini berhasil melakukan sesuatu, selamat yaaa! Kamu hebat!

Buat kamu yang mungkin lagi mengalami kegagalan atau merasa tertinggal dari yang lain, "Gak papa kalo kamu gak bisa lari kaya mereka. Yang penting kamu tetep jalan dan gak berhenti di tempat."

Selamat puasa! Semoga puasanya lancar ya. Dan semoga otakku lancar biar bisa cepet up hihi.

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva
@erlangaileen

__________________________________


"Lan, lo tunggu sini dulu ya. Biar gue masuk."

Alan mengangguk. Cowok itu duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya. Sudah berapa kali ia hubungi Meisya tapi tetap tidak ada jawaban. Bahkan sekarang nomor Meisya tidak aktif.

Alan ingin bertanya pada Sarah. Sayangnya, Alan tidak mempunyai nomor sahabat dari pacarnya itu. Kalaupun Alan bisa minta pada Akbar, Alan tidak mau. Pasti Akbar akan banyak bertanya. Hal itu akan membuat Alan jengkel sendiri nantinya.

Alan

Syaaa

Di mana?

Meisyaaa

Bales dulu

Kepalanya masih sakit gak?

Kamu udah pulang?

Udah telfon sopir kamu?

Aku telfonin ya?

Apa aku pesenin kamu taksi?

Meisya balesss

Bales sayang

Aku khawatir


Jangan heran jika ketikan Alan di chat nya barusan terlihat normal dan tidak kekurangan huruf vokal seperti biasanya. Karena beberapa hari yang lalu Meisya sempat ngambek dan meminta Alan agar bisa mengetik dengan penggunaan huruf yang lebih normal. Meisya kesal, gadis itu beberapa kali harus berpikir keras terlebih dahulu untuk mengerti maksud chat Alan yang serba singkat. Karena sudah bucin, Alan mau saja berubah. Tapi tentu hal itu ia lakukan hanya saat berbalas pesan dengan Meisya. Tidak dengan yang lain.

Alan menghembuskan napas beratnya. Kenapa gadisnya itu tidak kunjung menjawab pesannya. Kalau seperti ini Alan semakin khawatir dan juga merasa bersalah karena tadi Alan tidak bisa mengantar Meisya pulang.

ALAN [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt