55. Salah Sasaran

99.8K 14.5K 23.7K
                                    

Happy Birthday buat siapa aja yang ulang tahun hari ini✨

Akhir-akhir ini kalo Alan update gak ada notifnya, adanya cuma notif dari aku, jadi kalo kalian mau dapet notif aku saranin follow akun wattpad aku yaa

Beberapa hari yg lalu waktu aku update sempet kaget, biasanya aku update langsung banyak yg baca, komen+vote. Tapi kemaren itu udah hampir sehari tetep sepi 🙂, taunya gada notif, hiks mengsedih

Yang follow aku di instagram pasti tau dong part ini bakal gimana 🤣 siapkan banyak kesabaran wkwk

Absen tahun lahir kalian dongg :

Janlup komen yg banyak biar cpt up!!!

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva
@erlangaileen

_________________________________


"LEPASIN DIA ANJING!!!"

Itu adalah suara teriakan Gala. Gala, cowok itu tidak datang sendirian. Ia datang berdua bersama Alan.

Setelah mendapat kabar dari bu Tejo kalau Riri sedang dalam bahaya. Dibawa kabur oleh dua cowok dengan seragam sekolah asing menuju pagar belakang sekolah. Gala dan Alan buru-buru mencari keberadaan Riri. Sementara anak Drax yang lain masih baku hantam di gudang sebelah sekolah.

Bugh

Bugh

Tanpa banyak kata Gala langsung memberi bogeman pada cowok yang hampir membawa Riri pergi.

Gala menarik Riri untuk bersembunyi di belakang badannya. "Lo gak papa?"

Riri menggeleng dengan lelehan air mata di pipi. "Riri gak papa hiks..."

Sama halnya dengan Alan. Cowok yang sejak tadi menampakkan ekspresi datar itu sama sekali tidak melirik ke arah Meisya. Ia hanya fokus pada satu cowok lainnya yang tadi akan menyentuh Meisya. Alan menghajar cowok itu habis-habisan.

"Bajingan!" umpat Alan dengan napas memburu naik turun. Ia berhasil mengurung lawannya di dalam kungkungan kedua kaki. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Alan terus menghajar cowok itu tidak mengenal kata ampun. Mengingat pipi Meisya disentuh oleh cowok itu membuat Alan semakin kalut.

Bugh

Bugh

Bugh

"Sialan!" umpat Gala marah. Ia memegang kerah baju lawannya lalu menghempaskan nya ke lantai dengan tidak berperasaan. "Kalo lo ada masalah sama gue, cari gue! Jangan cewek gue yang lo incer anjing!"

Napas Gala memburu naik turun. Sama halnya dengan Alan, ia tidak akan membiarkan siapapun menyentuh miliknya.

Namun di luar dugaan. Meski lawan Gala sudah terkapar lemah di lantai dengan wajah penuh dengan luka dan darah. Tak membuatnya menyerah begitu saja. Ia justru diam-diam menyeringai sembari berusaha mengeluarkan sesuatu dari dalam saku.

ALAN [END]Where stories live. Discover now