12. Si Pemecah Masalah, Namun Tidak Untuk Dirinya

1.4K 268 37
                                    

"Home is where you're surrounded by other creatures that care about you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Home is where you're surrounded by other creatures that care about you."

— Sandy

***

"Wah, untuk ukuran halaman dari kosan bujangan sih ini lumayan bersih ya," ujar Citra yang baru saja sampai di halaman belakang kosan. Rerumputan hijau dan beberapa pot berisi bunga berbagai warna membuat halaman tersebut sedap di pandang mata. "Gue nggak yakin kalau bunga-bunga ini lo yang rawat?" Citra menoleh, tatap Shandy yang sudah menyamankan diri di atas kursi sambil menikmati donat bertopping coklat dan ice cappucino di tangannya.

"Fenly suka bunga-bungaan dan dia yang menanam bunga-bunga itu di sini, katanya sih biar kalau kangen mamanya bisa lihat bunga-bunga itu. Karena mamanya juga suka bunga," terang Shandy.

Citra manggut-manggut. "Lucu banget," katanya sambil melangkah mendekati Shandy dan ikut duduk di samping laki-laki yang mengenakan boxer kuning bergambar minion tersebut.

"Emang se sweet itu anaknya. Tapi, kalau udah marah-marah soal kebersihan udah deh nggak ada yang bisa melawan." Shandy bergidik takut, teringat dengan teriakan-teriakan Fenly yang selalu menghiasi kosan setiap harinya. Tidak jarang lemparan sandal juga ia terima jika Fenly sudah benar-benar habis kesabaran.

Citra tertawa. "Gue salut sih karena dia tahan tinggal dengan orang-orang kayak kalian. Khususnya lo yang kayaknya kalau Fenly nggak sabar-sabar banget bakal angkat kaki dari sini."

"Lo benar sih," kata Shandy, "untung galak-galak gitu dia masih cukup sabar sih. Karena gue nggak bisa membayangkan bakal jadi apa kosan kalau tanpa dia."

"Loh, bukannya awal-awal lo tinggal di kosan juga sama Farhan?"

Shandy mengangguk. "Makanya masa-masa itu kosan berantakan banget, kedatangan anak-anak lain juga nggak bisa mengatasi itu. Makanya pas ada Fenly semua jadi berubah, walaupun gue yakin itu menjadi bencana buat dia alih-alih berkah buat kita semua." Ia tertawa terbahak-bahak, membayangkan betapa frustrasinya Fenly menghadapi dirinya dan anak-anak kosan yang lain.

"Omong-omong, gue lihat lo tadi bawa-bawa kertas. Habis ngapain?"

"Oh itu, gue habis print lamaran kerjaan, cv dan lain-lain deh. Mau coba apply ke beberapa perusahaan yang cocok sama jurusan kuliah gue mumpung banyak job fair juga sih."

Alis Citra menukik. "Farhan pernah cerita soal lo yang nggak suka dengan kerjaan terikat. Tapi, kenapa tiba-tiba banting stir gitu?"

"Ya, emang sih gue nggak bisa kerja secara terikat. Tapi, gimana ya, Cit. Kebutuhan juga semakin hari semakin bertambah dan ada sebuah alasan yang membuat gue akhirnya memilih kerja tetap seperti itu," ujar Shandy, "eh, tapi gimana bisa Farhan ceritain tentang gue?" Shandy tatap Citra dengan wajah bingung, membuat perempuan tersebut tertegun.

"Hah? Ya ... karena Farhan sering banget ceritain tentang kalian."

Shandy tidak puas dengan jawaban Citra, tapi akhirnya ia mengangguk. "Oh gitu..."

From Shandy (Completed)Where stories live. Discover now