13. Secepat Itu?

1.5K 260 50
                                    

"Love is just a word, until someone arrives to give it meaning

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Love is just a word, until someone arrives to give it meaning."

— Paulo Coelho

***

"Hi!"

Shandy mengerutkan keningnya saat mendapati sosok Citra sudah berdiri di depan rumah dengan setelan formal. Celana bahan hitam serta kemeja putih yang dipadukan dengan blazer cream benar-benar bukan gaya Citra sekali, mengingat perempuan itu selalu mengenakan outfit casual di kesehariannya. Bahkan di saat kedatangannya ke Depok, Citra hanya mengenakan kaos dan celana jeans saja.

"Lo mau ngapain?" tanya Shandy.

"Bukannya lo bilang mau datang ke job fair ya?" Ditatapnya Shandy dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Dan gue yakin banget asumsi gue benar. Bukan begitu?"

"Ya, iya sih. Tapi, kenapa tiba-tiba lo ada di sini dengan gue yang mau datang ke job fair?"

"Itu tandanya gue mau ikut lo ke job fair. Kali aja gue bisa dapat kerjaan."

"Dari gaya lo kayaknya lo itu bukan sosok pencari kerja deh," kata Shandy sangsi. 

Hal itu sontak saja membuat Citra tertawa. "Emang ada gitu gaya orang pencari kerja?" tanyanya, "pokoknya gue mau ikut lo ke job fair. Daripada sendirian, mending ajak gue sekalian bisa makan siang bareng nanti. Gimana?"

Shandy menghela napas. Sebenarnya mengajak Citra juga bukan pilihan yang baik, tapi melihat perempuan itu yang sudah datang ke kosan pagi-pagi dan berdandan rapi membuat Shandy tergugah hati. Akhirnya laki-laki kelahiran Agustus itu menganggukan kepala. 

"Tapi, tunggu dulu. Gue mau ambil helm punya Fiki di dalam."

Citra tersenyum senang. Ia mengangguk dengan semangat. 

***

Prok! Prok! Prok!

Riuh redam suara terpuk tangan menghiasi ruangan musik di saat Fiki menyelesaikan permainan pianonya sebagai ajang perkenalan diri juga sebagai penutup dari pertemuan anggota UKM seni musik hari ini. Iya, Fiki sudah menentukan jawaban untuk ikut gabung dengan UKM seni musik yang kebetulan Fenly sendiri adalah ketuanya. Tidak heran mengingat teman kosannya tersebut sangat mencintai musik dan kawanannya. 

"Masih seperti kemarin, permainan lo keren banget, Fik," puji Fenly sambil melangkah mendekati Fiki.

"Thanks Fen," balasnya.

Fenly mengangguk. "Jadi, sebenarnya gue sengaja ajak lo gabung ke UKM seni musik, karena sebentar lagi kita tuh mau buat acara charity untuk anak-anak nggak mampu. Nah, kita mau buat semacam konser gitu, ya ... nggak konser juga sih karena kan nggak gede-gede banget," katanya terkekeh, "tapi, gue mau buat pertunjukan musik gitu. Nantinya uang hasil penjualan tiket bakal kita sumbangin ke anak-anak yang membutuhkan. Gue rasa bakat lo ini cukup mumpuni untuk diperlihatkan ke banyak orang."

From Shandy (Completed)Where stories live. Discover now