22

8.5K 615 11
                                    

Please kindly leave your vote and comment. And pardon me for the typos.
Aku tunggu kritik dan sarannya yaa :)

Happy Reading ♥️




***

Dru kini tinggal di vila Nusa Dua, wanita itu hanya pasrah saat Amy memaksa ia dan anaknya menempati vila itu. Jika ia menolak, Amy mengancam untuk memberitahukan keberadaan mereka pada Juna. Licik memang, tapi wanita paruh baya itu hanya ingin yang terbaik bagi Dru dan cucunya.

“Dru keponakanku lucu banget!” Dua hari yang lalu Shinta sampai di Bali untuk menengok keponakannya. Dan kini mereka berdua memperhatikan anak Dru yang sedang tertidur pulas.

“Sssttt, nanti bangun dia.” bisik Dru.

“Besok anak aku secantik Gie engga yaa?”

“Pasti anak kamu canti dan ganteng.”

“Hmm Dru.” Shinta berhenti sejenak, bingung dengan apa yang harus ia sampaikan. “Kamu udah tau kabar abang?”

Dru menggeleng lemah, ia sebenernarnya penasaran akan tetapi takut untuk menanyakan perihal Juna kepada orang tuanya.

“Abang berantakan Dru, dia engga pernah pulang ke rumah atapun ke Jakarta. Dia selalu menyibukkan dirinya dengan bekerja, bukannya aku membelanya atau membenarkan perbuatannya tapi dia benar-benar hancur Dru.”

Shinta menggenggam tangan Dru melihat matanya yang berkaca-kaca. Adik Juna itu mengerti bahwa dengan perpisahan ini mereka sama-sama tersakiti. Mereka berdua sama-sama merasa kehilangan.

“Tatapan matanya kosong Dru, bahkan aku dengar dari Andrea abang mengkonsumsi obat tidur agar bisa terlelap.” Shinta selalu memantau kakaknya melalui Andrea.

“Aku pikir dengan kepergianku dia akan bahagia bersama istrinya.” Air matanya sudah bisa dibendung lagi, mengalir dengan deras.

“Kamu salah Dru, hubungan mereka semakin memburuk. Jangankan untuk bahagia, abang malah mencoba menceraikan kak Saras.”

“Tapi dia mencintai istrinya, dan aku berharap dengan kepergianku dia bisa hidup bahagia tanpa bingung memilih antara kami.”

“Entahlah Dru, aku berharap kalian bisa bertemu dan membicarakan semua ini. Apalagi kini ada Gie, jika memang kalian sudah selesai maka biarlah semua berakhir dengan cara baik-baik.”

Shinta berpikir bahwa di antara Dru dan Juna terdapat kesalahpahaman, ditambah dengan sifat serakah kakaknya yang memperparah semuanya.

“Tapi aku takut jika Juna mengetaui adanya Gie, dia akan mengambilnya.” Itulah ketakutan Dru, jika memang pria itu akan kembali dengan istrinya kemungkinan Gie akan direbut darinya. Dan Juna akan membesarkan Gie dengan istrinya.

Dru tidak ingin kehilangan putrinya. Ia hanya memiliki Gie di dunia ini, bagaimana hidupnya jika Juna mengambil anaknya.

“Abang memang sudah mengetahui perihal kehamilanmu Dru.” Dru terkejut mendengar berita tersebut.

“Bagaimana bisa?”

“Saat kamu pergi, abang nemuin susu hamil di dapurmu. Oleh karena itu dia mengerahkan anak buahnya untuk mencarimu. Dru aku memahi ketakutanmu, tapi kamu pikir ayah dan bunda kan diam saja jika abang mengambil Gie dari kamu? Mereka akan melindungi kalian, mereka sudah menganggap kamu seperti putri kandungnya.”

“Tapi aku belum siap.”

“Abang sampai saat ini belum menemukanmu karena kamu dilindungi oleh ayah dan bunda, sehingga orang suruhan abang belom berhasil. Tapi kemungkinan besar abang bakal menemukanmu di pernikahanku Dru, karena abang sudah mulai curiga.”

MINE (END)Where stories live. Discover now