26

9K 569 6
                                    

Please kindly leave your vote and comment. And pardon me for the typos.
Aku tunggu kritik dan sarannya yaa :)

Happy Reading ♥️

***





Usia Gie sudah satu tahun lebih, gadis kecil itu sangat aktif. Dru masih tinggal di rumah samping penginapan Utari yang sekarang telah menjadi milik Juna. Pria itu ternyata diam-diam membeli rumah tersebut dengan sedikit ancaman karena Utari tidak mudah melepaskan rumah itu.

May, Lilis, dan Pak Munir kini tinggal dengannya. Tentu Amy tidak akan membiarkan Dru yang sudah ia anggap putrinya sendiri itu sendirian. Juna berusaha untuk membuat Dru mencintainya, ia ingin hidup bersama Dru, Gie, dan anak-anaknya kelak.

Akan tetapi Dru seakan telah menutup hatinya untuk siapapun. Wanita itu selalu menghindar dari sentuhan Juna, bahkan sebisa mungkin membatasi interaksinya dengan pria itu.

 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dave datang dengan wajah sumringah saat menemukan Dru yang sedang bermain dengan Gie. Mereka sudah tidak bertemu hampir 4 bulan, karena pria itu menerima job untuk menjelajah Raja Ampat.

Ia membawakan oleh-oleh makanan dan noken Raja Ampat yang begitu indah. Pria itu merindukan ibu dan anak yang sudah lama tidak dilihatnya itu.

Good morning Gie and mommy,” ibu dan anak itu sama-sama mengenakan dress yang begitu cantik.

“Hai Dave, long time no see.”

“Kau merindukanku?”

“Tentu saja tidak, hidupku begitu tenang beberapa bulan terkahir.” Dru tertawa karena berhasil membuat wajah pria dewasa itu cemberut.

“Tapi Gie pasti merindukan uncle?”

Pria itu mengambil Giedan menggendongnya, anak gadis itu mudah dekat dengan siapa saja. Maka tidak heran jika sekarang dirinya sudah tertawa geli karena Dave yang menciumi perut Gie dengan gemas.

Dru menatap interaksi mereka dengan senyuman di wajahnya. Dave merupakan pria yang baik. Ia tidak pernah memandang rendah Dru, walaupun mengetahui hamil di luar nikah. Bahkan pria itu terlihat menyayangi Gie.

Setiap Dave keluar kota, pria itu akan membawakan oleh-oleh untuk dirinya dan Gie. Hampir semua boneka yang ada di rumah adalah pemberian Dave. Setiap bulan ia akan memberikan boneka kepada gadis kecil itu.

“Dave kamu engga perlu selalu memberi kami oleh-oleh.”

“Kamu engga suka oleh-olehnya?”

“Bukan begitu, aku hanya engga ingin merepotkanmu. Kamu terlalu banyak memberi hadiah pada Gie.”

“Aku tidak pernah merasa direpotkan.”

Selalu itu yang dikatakan Dave, pembawaannya yang santai dan ramah membuat Dru lelah menolak kebaikannya. Hampir dua tahun mereka kenal, dan pria itu tidak pernah lelah mendekatinya walaupun Dru bersikap dingin.

MINE (END)Where stories live. Discover now