Suara deburan ombak menyapu bibir pantai terdengar syahdu dan menenangkan walaupun begitu bising.
Vaadhoo Island. Pantai yang menjadi saksi bisu gema tawa bahagia keenam remaja yang asik saling berkejaran.
Ini adalah waktu terakhir mereka bersenang-senang sebelum fajar kembali menjemput, yang mengharuskan mereka kembali ke tanah air.
Oke, abaikan waktu kepulangan mereka dulu. Sekarang kita fokus pada kegiatan mereka di sore hari ini.
"Aaaahhh... Mommyyyyyy..." rengek Ara sedih karena dirinya yang tengah menjadi incaran dalam permainan mereka, kini sudah terkepung.
Bahu gadis itu merosot lesu tak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah akan kalah.
"Ayo nyerah! Lo gak bisa kemana-mana lagi! Hahaha..." ujar Zeline sambil tertawa jahanam.
Ara mempoutkan bibirnya sambil mencebik kesal. Hah... Kenapa hari ini kesialan menerpanya?
"Ayo, Ra! Nyerah aja sebelum lo kita tangkep nih!" seru Bella memanas-manasi.
"Hayoloh... Lo terancam kalah nih, Ra! Hahaha..." ejek Ryan. Ryan memang paling hobi mengejek Ara.
Ara semakin mencebikkan bibirnya kesal. Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang bisa ia jadikan alasan untuk kabur dari kepungan musuhnya.
"Gak usah nyari alasan kabur, yang! Nyerah aja!" ujar Zeno melangkah perlahan mendekati Ara.
Keempat sahabatnya yang lain ikut bergerak maju dengan kedua tangan terentang saat melihat Zeno berjalan perlahan ke arahnya.
Ara semakin was-was melihat kepungan sahabatnya semakin mendekat. Tiba-tiba sebuah ide cemerlang tercetus di otak jeniusnya saat melihat anak anjing lucu sedang bermain bola bersama majikannya.
Gadis berambut cokelat itu memasang wajah kaget memulai aksi manipulasinya. "ADA ANJING GALAK!!!"
Goctha!
Kelima remaja yang mengepungnya langsung ikut memasang wajah kaget mengikuti arah pandang Ara. Hal itu tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh Ara untuk kabur. Gadis itu dengan cepat melesat dari kungkungan sahabatnya.
Ia berlari keluar dari kungkungan sahabatnya melalui celah antara Ryan dan Zeline. Saat melewati keduanya, dengan jahil ia melayangkan tangannya memukul perut Ryan karena kesal dengan pemuda itu.
"HAHAHAHA!!! KALIAN SEMUA TERTIPU!!!" teriaknya saat kakinya sudah melangkah jauh dari para sahabatnya.
Semuanya langsung menoleh ke arah Ara yang sudah berdiri tak jauh dari markas kemenangan.
Dengan segala kekuatannya, Zeno, Ryan, dan Lio berlari kencang ke arah Ara yang membuat gadis itu panik.
Ara berlari sekuat mungkin menuju markas kemenangan. Markas yang hanya sebuah gambar lingkaran di atas pasir pantai.
Ara menambah kecepatannya saat melihat jarak Zeno dengannya sudah cukup dekat.
"Dikit lagi! Dikit lagi, pleasee...."
Sisa selangkah lagi Ara akan menduduki markas kemenangan, tapi Zeno sudah lebih dulu menarik tangan kananya hingga membuat tubuhnya berputar ke arah pemuda itu.
Bruk!
Kepala Ara terhantuk dada bidang Zeno sebelum keduanya jatuh dengan posisi Ara yang menimpa tubuh Zeno.
Kedua mata Ara memejam kuat siap merasakan sakit di tubuhnya. Tapi keberadaan Zeno di bawahnya membuat ia tak merasakan hal tersebut. Di bukanya lah kedua mata indahnya.

CZYTASZ
You Raise Me Up [END]
Dla nastolatkówSequel SIDE EFFECT Ada baiknya membaca cerita SIDE EFFECT dulu!!! "Hadirmu baik untukku." "Hadirmu, membuatku bertahan untuk bangkit kembali." "Terima kasih. Karena hadirmu mampu mengubah duniaku." ⚠️Hanya fiksi belaka. Tidak maksud menyinggung p...