YRMU || Kecipratan Hoky

598 58 0
                                    

Ara duduk termenung di meja sudut cafe. Pikirannya tiba-tiba berkecamuk. Kenangannya bersama sahabat-sahabatnya semasa SMA tiba-tiba melintas diingatannya.

Suasana cafe cukup sepi, mengingat jam makan siang sudah lewat. Membuat Ara semakin larut dalam lamunannya hingga tak sadar Zeline datang dan beberapa kali memanggilnya, bahkan melambaikan tangan di depan wajah gadis itu, namun tetap saja usahanya gagal menarik Ara dari lamunannya.

Sampai sebuah ide cemerlang terlintas di otak Zeline, hingga...

“AQUINSHA ARALAAAAA!!!!” teriak Zeline dari samping Ara.

Ara tersentak dari lamunannya mendengar teriakan yang menyerukan namanya menggelegar dan memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya.

“Apa sih?! Bikin kaget aja!” sentaknya kesal kepada oknum yang sudah berteriak kencang tadi.

“Siapa suruh melamun!” balas Zeline kesal. Gadis itu menarik kursi dan duduk dihadapan Ara.

“Siapa yang melamun?” sanggahnya kemudian menyeruput green tea yang tersaji dihadapannya.

“Siipi ying milimin. Elu lah! Masa gue? Gue kan baru dateng!” Ara tak mengindahkan ucapan Zeline, ia lebih memilih memainkan ponselnya daripada adu bacot dengan sahabatnya satu itu.

“Si Bellek mana dah? Lama amat!” gerutunya sambil menatap sekeliling cafe tempat mereka saat ini.

“Gak usah sok cepet lu! Lo aja telat tiga puluh menit!” ucap Ara ketus.

Zeline mengeluarkan jurus nyengir andalannya mendengar ucapan Ara yang masih sibuk dengan ponselnya. “Kan macet!”

“Halah! Basi!” bukannya kesal atau marah, Zeline justru tergelak melihat wajah kesal Ara.

“Yuhuu… sorry telat,  girls!” seru Bella yang baru saja datang dan seenak jidatnya langsung menyambar green tea milik Ara setelah mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Ara.

Ara hanya bisa menghela napas melihat kelakuan no have akhlak kedua sahabatnya. Janjiannya jam dua, datengnya setengah jam kemudian. Gak atau apa kalau dia ini orang sibuk? Herrr…

Daripada emosi, gadis itu lebih memilih menjentikkan jarinya ke atas memanggil pelayan untuk memesan makanan sekaligus minuman untuk mengganti minumannya yang telah tandas diminum oleh Bella.

Setelah memesan makanan, Ara kembali fokus pada ponselnya menghiraukan dua sahabatnya yang sedang bergosip ria.

Satu kata yang menggambarkan perasaan Ara saat ini. Kesal. Gadis itu meletakkan ponsel keluaran terbaru miliknya dengan kasar, membuat atensi Bella dan Zeline mengarah pada Ara yang memasang wajah datar.

Wajah datar dan aura dingin yang Ara pancarkan saat ini, membuat kedua gadis itu berdigik ngeri.

“Kenapa berhenti? Lanjut aja gosipnya!” Bella dan Zeline kompak nyengir.

“Permisi, pesanannya.” Kedatangan pesanan mereka menyelamatkan Bella dan Zeline dari semburan es batu tak nyata dari mulut Ara.

📈📈📈

“Ra?” panggil Zeline saat mereka sudah menyelesaikan makan siang mereka.

“Hm?” Ara yang tadi kembali diam termenung, langsung beralih menatap Zeline.

"Gimana rasanya seminggu ini di Indo? Lo gak papa kan?" tanya Zeline khawatir melihat Ara sering termenung beberapa waktu terakhir ini.

Ara tersenyum. "Gak papa. Walaupun rasanya beda banget."

“Lo jangan gini terus yah, Ra?” lirih Bella.

You Raise Me Up [END] Where stories live. Discover now