About The Heart(sequel CL) CHANBAEK (GS) [END]

part 20

hari keberangkatan kecanada

saat ini chanyeol,kedua putrinya dan loey. juga sehun dan luhan tengah menunggu pesawat diterbangkan.

mereka sudah mendudukan diri didalam pesawat dengan nyaman.

Bagaimana bisa loey diperbolehkan oleh orang tua nya untuk ikut bersama kecanada? chanyeol lah yang berbicara langsung dengan kedua orang tua loey.

#flashback on

“selamat malam” ucap chanyeol saat pintu rumah loey dibuka oleh ibunya.

“loey? kenapa kau dikuar?dan kau bisa melihat nak?” tanya xiumin terkejut.

“tapi…bukankah kau sedang berada dikamar?”

“i-ini berapa?” tanya xiumin mengangkat tiga jarinya.

“tiga”

xiumin langsung menggengam jarinya, ia takut.

“k-kau ha-hantu? ja-jangan menyamar menjadi anaku!”

“eomma, apa itu tuan chanyeol” tanya loey yang baru saja datang dengan memakai tongkatnya.

xiumin terkejut, ia membeku. badanya bergetar takut.

“eomma, kau mendengarkanku tidak?” tanya loey lagi.

“y-ya”

“daddy masuklah” kata loey mempersilahkan.

“ah ya, permisi nyonya kim” kata chanyeol lalu diangguki oleh xiumin yang masih terdiam bingung.

“aku…gila?”

chanyeol dan loey pun mendudukan diri disofa ruang tamu,sedangkan xiumin sedari tadi menatap chanyeol dan loey bergantian.

“sayang,siapa yang datang?” tanya jongdae yang turun dari tangga.

chanyeol pun membalikan badan, lalu berdiri memberikan salam pada jongdae.

jongdae yang mengira itu loey pun mengangguk lalu berjalan kearah xiumin, saat mendudukan diri jongdae terheran saat melihat wajah bingung istrinya.

“kau kenapa?” tanya jongdae

xiumin yang masih terbingung pun menujuk kearah chanyeol dan loey dengan dagunya.

jongdae mengikuti arahan dari sang istri, dan seketika jogdae terkaget.

“sepertinya kepalaku pusing” kata jongdae

“si-siapa di-dia, ma-maksudku di-dimana loey a-anaku”

chanyeol yang mengerti akan situasi pun mengenalkan diri.

“halo tuan dan nyonya kim, saya park chanyeol ayah dari kekasih loey”

“ke-kekasih?”

“ya, loey ini kekasih anak saya” kata chanyeol tersenyum.

“m-maaf k-kau bukan…hantu?” tanya jongdae.

“tentu saja bukan tuan, saya manusia sungguhan”

“ah ekspresi kalian mengingatkan saya saat pertama kali bertemu loey dicanada, lucu sekali” kata chanyeol terkikik

“canada?”

“ya saya bertemu dengan loey saat dicanada, saya benar-benar terkejut saya kira saya sudah berada dialam lain karena mengira loey adalah arwah saya” kata chanyeol bercerita.

sedangkan xiumin dan jongdae hanya menatap lekat chanyeol dan loey bergantian seolah mencari sebuah perbedaan namun nihil. mereka tak mendapatkan apapun yang berbeda, mereka benar-benar sama persis.

“dan niatan saya untuk kesini adalah meminta izin kepada tuan dan nyonya kim untuk mengajak loey kecanada bersama saya dan keluarga saya”

“besok adalah keberangkatan kami, apakah tuan dan nyonya kim mengizinkan? saya harap anda mengizinkan”

xiumin dan jongdae masih terbengong, mereka benar-benar dibuat bingung tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

“apa loey memiliki kembaran?” tanya jongdae berbisik pada xiumin.

“tidak” jawab xiumin.

“kau sungguh? ingat-ingat lagi”

“yak, aku sungguh! loey tak memiliki kembaran aku yang melahirkanya bahkan kau juga menemaniku” kata xiumin kesal.

“ya barang kali kita lupa”

“aku tidak sepikun itu!”

“tuan nyonya kim, bagaimana?” tanya chanyeol kembali.

“ah y-ya? ke-kenapa?” tanya jongdae.

chanyeol tersenyum memaklumi.

“besok saja akan kecanada, dan saya akan mengajak loey juga untuk ikut bersama saya dan keluargaku. apakah nonya dan tuan mengizinkan?” tanya chanyeol.

“y-ya” jawab jongdae.

“baik tuan, terima kasih banyak besok saya akan menjemput loey”

“y-ya”

“saya permisi tuan kim nyonya kim” kata chanyeol berpamitan sopan.

mereka pun mengantarkan chanyeol sampai depan rumah.

“sampai bertemu besok loey, istirahatlah besok perjalanan jauh” kata chanyeol menepuk pelan pundak loey.

“terima kasih dad,sampai bertemu besok” kata loey tersenyum.

setelah berpamitan chanyeol segera melajukan mobilnya untuk pulang, sedangkan jongdae dan xiumin masih berdiri menatap kepergian chanyeol masih dengan wajah bingungnya.

“eomma appa ayo masuk”

“ah y-ya ayo”