About The Heart(sequel CL) CHANBAEK (GS) [END]

part 22

skip satu bulan

saat ini tengah ada duka dikediaman park dicanada, chanyeol. ia telah pergi saat usaha dokter tak berhasil menyelamatkan.

sudah kehendak tuhan, saat ini semua keluarga tengah merasakan hal yang tak terduga tiba-tiba terjadi.

tadi pagi chanbee tak sengaja mendengar suara kesakitan dari kamar daddynya, saat chanbee berlari kearah sana chanyeol sudah tergelatak dilantai dengan memegang dadanya.

chanyeol memiliki penyakit jantung, saat berkumpul bersama dicafe waktu dikorea chanyeol menerima surat dari sooya dan berisi tentang riwayat kesehatan tubuhnya.

chanbee,hyunbee, dan yang lain sangat terpukul. bahkan chanbee benar-benar merasa mati rasa,hidupnya terasa runtuh begitu saja.

“nak tenanglah”

“hiks hiks mom hiks kenapa daddy juga meninggalkan kami hiks hiks, kenapa daddy tak memberi tahu kami jika daddy sakit hiks hiks”

“mungkin daddy mu tak ingin anaknya khawatir, daddy mu selalu bercerita pada mommy haechan jika daddymu hanya ingin melihat kebahagiaan diwajah kalian”

“beginilah orang tua nak, mereka akan melakukan apapun hanya untuk kebahagiaan anaknya”

“hiks hiks chanbee, hiks hiks daddy hiks hiks”

chanbee semakin menangis, ia tak mampu mengucapkan hal lain. ia sakit.

~~~

loey kemarin pagi dijemput oleh kedua orang tuanya, dan loey tak mengetahui tentang kabar kematian chanyeol karena biasanya yang akan menghubungi loey hanya chanyeol.

saat ini ia tengah melakukan oprasinya, orang tuanya mengatakan ia sudah mendapatkan pedonor mata untuknya. hal itu membuat senyum bahagia loey terbit begitu saja.

berjam-jam lamanya oprasi dilakukan, lampu ruang oprasi yang sudah mati menandakan oprasi telah selesai.

“kita hanya perlu menunggu waktu untuk membuka perban dan mengetahui hasilnya”

“terima kasih banyak dok, terima kasih” ucap jongdae pada dokter itu.

skip pembukaan perban

“bukalah matamu pelan-pelan loey”

loey menurut, ia mulai membuka matanya perlahan hingga ia mulai merasakan sinar lampu menyapa matanya.

“halo loey, apa kau dapat melihat kami?”

“y-ya aku aku bisa melihat!” loey sangat bahagia.

“chanbee” loey berdiri dan langsung memeluk chanbee yang berdiam disana, chanbee pun membalas pelukan loey dan menangis disana.

semua yang berada disana pun ikut merasakan bahagia juga pilu.

“ya Tuhan terima kasih akhirnya aku dapat melihat lagi”

“aku ingin berterima kasih pada daddy chanyeol, karena daddy chanyeol yang membawaku kerumah sakit saat itu” kata loey menatap sekeliling.

“dimana daddy chanyeol?” tanya loey

semua terdiam, mereka tak tau harus mengatakan apa.

“bee, dimana daddymu?” tanya chanbee.

chanbee pun menatap mata loey lekat, matanya berkaca-kaca dan meneteskan air mata.

chanbee mengangkat tangan loey dan diarahkan  pada mata loey.

“disini” kata chanbee.

“apa maksudmu? aku bertanya sungguh-sungguh dimana daddy chanyeol?” tanya loey.

“tuan park sudah tiada nak, dan mata itu. tuan park yang mendonorkanya padamu” kata xiumin.

loey terdiam,badanya membeku juga bergetar.

“bee…”

“daddy hiks daddy hiks hiks” chanbee jatuh terduduk ia menutupi wajahnya dan menangis sejadi-jadinya disana.

loey pun langsung memeluk chanbee dengan erat, ia ikut merasakan sesak.

“loey, daddy menitipkan ini padamu” hyunbee memberikan sebuah surat pada loey, ia pun menerimanya.

“bisakah tinggalkan aku sendiri?” minta loey

“tentu”

semua yang berada disana pun keluar dari ruangan, loey mendudukan diri diranjang menutup matanya sebentar.

ia mulai membuka secarik kertas itu, dan membaca deret demi deret kalimat yang tertulis disana.

“selamat nak”

“dad…”

“semoga usahaku dapat membuatmu bahagia”

“tolong jaga anaku,terima kasih”

bayangan itu pun memudar,loey terdiam dan meraba mata yang sudah chanyeol berikan padanya.

“dad…aku berjanji padamu akan mengunakan mata ini baik-baik, aku berjanji akan menjaga chanbee sebaik mungkin. aku berjanji”