43

352 15 0
                                    

#8 bulan kemudian

Bulan ini kehamilan Aurum sudah memasuki due date mungkin sekitar Satu minggu lagi ia dan Arsen akan menggendong dua malaikat kecil. Ya kalian tidak salah baca kok, Arsen dan Aurum akan memiliki anak kembar dan kalian tau bagaimana reaksi Killa ketika Aurum check up waktu kehamilan keempat bulan.

#Flashback on#

Siang ini Aurum berencana check up kandungan sendiri karena Arsen yang sibuk dengan proyek pembangunan di luar kota dan mengharuskan untuk ia terjun langsung ke lapangan sehingga tiga hari belakangan ini Aurum hanya tinggal berdua dengan Kafka di rumah.

Berhubung jadwalnya tidak padat karena hanya ada satu jadwal operasi dan kunjungannya ke bangsal-bangsal pasien pun sudah ia kerjakan maka akhirnya Aurum memilih untuk izin check up kandungannya.

Saat sudah berada di ruangan Killa setelah tadi mengantri Killa langsung memerintahkannya untuk berbaring di brankar. Setelah mengoleskan gel lalu menggerakkan alatnya di atas perut Aurum Killa mengamati monitor di depannya dengan sangat serius.

"Kenapa Kil?" Tanya Aurum.

Killa diam tanpa mengalihkan pandangannya ke Aurum. Aurum yang sudah deg-degan takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan olehnya.

Detik selanjutnya Killa menatap Aurum lalu menatap monitor lagi. "Gue nggak salah liat kan?"

"Kenapa Kil?" Tanyanya was-was.

"Gue mau dapet dua keponakan sekaligus!" Teriaknya dengan keras, lalu berdiri dari duduknya lantas memeluk Aurum. Aurum yang mendengar itupun menangis bahagia.

#Flashback off#

Sangat mengharukan menurut Aurum karena walaupun tidak ada suami yang berada di sampingnya ketika kabar bahagia ini hadir tapi ada sang sahabat yang berada di sampingnya.

Setelah check up itu ia memberi tau kabar bahagia ini kepada Arsen dan keluarga reaksi mereka pun, sama-sama menangis bahagia.

#Flashback on

Setelah Aurum kembali ke ruangannya dan berhubung sudah waktunya istirahat makan siang ia memutuskan untuk menghubungi Arsen sekaligus untuk memberi tau kabar bahagia ini.

Aurum menghubungkan sambungan video call ke nomor Arsen, tak menunggu waktu lama panggilan itu langsung diangkat oleh Arsen yang tampak sedang makan siang.

"Assalamu'alaikum, bumilnya ayah Arsen" Salam Arsen tersenyum lebar.

"Waalaikumsalam ayahnya dedek sama kakak Kafka" Aurum tersenyum malu.

"Lagi ngapain?"

"Habis check up"

Arsen menganggukkan kepalanya mengerti. "Gimana keadaan dedeknya?"

"Alhamdulillah sehat-sehat semua"

"Alhamdulillah kalo gitu" Jawab Arsen yang belum ngeh dengan perkataan Aurum.

"Mas, aku punya hadiah buat mas" Kata Aurum sambil mencari sesuatu.

"Mas lagi nggak ulang tahun loh kok dikasih hadiah"

"Ini bukan bakal lebih dari hadiah ulang tahun"

Arsen semakin penasaran, "apaan sih jadi penasaran kan"

"Tadaa" Aurum memperlihatkan hasil USG yang tadi sempat diberikan Killa. Arsen belum paham juga dengan apa yang dimaksud Aurum karena menurutnya hasil USG nya sama seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Kok diem mas?" Tanya Aurum karena tidak mendapat respon dari Arsen.

Arsen masih mengamati hasil USG yang tampak pada layar smartphone nya dan detik selanjutnya ia membelalakkan matanya.

"Dek beneran?" Tanya Arsen dengan wajah berbinar.

Aurum tersenyum lalu mengangguk mengiyakannya.

"Alhamdulillah ya Alloh" Detik selanjutnya ia menangis bahagia dia juga tak lupa berterimakasih kepada Aurum.

#Flashback off

Setelah acara drama itu masih banyak drama-drama dramatis dan gila selama Aurum hamil. Contohnya saat morning sickness yang seharusnya didapat Aurum malah saat kehamilannya Arsen lah yang menjadi korban. Pada awalnya Arsen masih merasa biasa-biasa saja dengan morning sickness itu tapi setelah empat hari lamanya akhirnya ia terkapar di rumah sakit karena Arsen terkena tipes, alasannya yaitu karena saat morning sickness Arsen jadi tidak bisa makan karena jika makan maka makanan itu akan keluar lagi dan alasan jam kerja yang padat menyebabkan ia mudah lelah.

Selain itu drama lainnya yang tak kalah 'gila' yaitu ketika Aurum yang malam-malam ingin jalan-jalan ke pantai Parangtritis. Gila memang itu menurut Arsen mungkin juga sebagian orang menganggapnya sebagai ngidam paling aneh yang pernah di temui. Mungkin jika Aurum mintanya siang pasti sebisa mungkin ia turuti, lah ini malam, bukan hanya jaraknya yang jauh tapi malam-malam berkunjung ke pantai kidul ingin buat apa gitu, memikirkannya saja sudah membuat pusing. Keputusan akhirnya setelah Aurum yang berujung menangis di malam harinya, sehingga Arsen memutuskan untuk mengajak Aurum dan Kafka pergi ke pantai Ancol yang notabenenya masih berada di daerah Jakarta. Tapi lagi dan lagi drama pun terjadi, Aurum yang awalnya sangat gembira setelan beberapa saat tiba-tiba merengek mengajak pulang, melihat Kafka yang tengah asik bermain pasir pantai sedikit tak tega tapi Kafka menurut saja dengan perkataan Arsen untuk menyudahi permainannya. Memang dasarnya Kafka tipikal anak yang menurut dengan orang tuanya sehingga tak sulit untuk memberikan pengertian kepadanya.

Selain itu masih banyak lagi drama-drama selama masa kehamilan Aurum tapi keduanya menganggap hal itu adalah pengalaman yang paling berharga dan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.

Pengalaman adalah guru kehidupan yang sebenarnya karena dengan pengalaman banyak hal yang dapat kita pelajari dan banyak hal yang kita dapatkan.

***





Makin lama makin susah dapet idenya 😭😭 jadi ceritanya juga amburadul, ditambah mood Ira yang sering naik turun kalo bikin cerita 😢
Buat yang masih setia sama cerita ini makasiiiiih banget tanpa kalian pasti udah nggak ada niat lagi buat lanjut nulis
Makasih sekali lagi da maaf ceritanya makin lama makin aneh

Oh iya Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin 🙏
Lebarannya udah lewat tapi sekarang masih syawal jadi nggak papa lah😁

Magelang, 24 Mei 2021

From Hate To Love [SELESAI]Where stories live. Discover now