20

500 26 6
                                    

~Kadang seorang memperlihatkan ketegarannya tatkala ia sakit demi orang yang mereka sayang agar tak khawatir~
@irahusnun

🌻🌻🌻


Slep...

"Akkhhh... "

Satu tusukan tepat di mendarat di pinggang kiri Arsen. Dion yang melihat itu pun tersenyum senang layaknya psychopath yang senang ketika korbannya menderita

Setelah melakukan itu Dion berniat ingin langsung kabur tapi niatnya ia urungkan tatkala ia sudah tertangkap basah oleh Rafael, Chaca dan anggota polisi yang siap menodongkan senjatanya

"Angkat tangan!" Seru salah satu anggota polisi dengan menodongkan pistol kearah Dion.

Sedangkan kini Arsen sudah terkapar di lantai di pangkuan Aurum dengan tangan kiri yang memegang luka. Darah mengalir segar di lantai begitu banyak

"Sen, kamu harus kuat okee?" Kata Aurum disertai tangisan

Arsen hanya mengangguk dan tersenyum lebar seperti tak ada beban "Ssttt, j-ja...ngan nangis dong a-aku nggak papa" Kata Arsen sangat lirih dan lembut walau sebenarnya menahan sakit yang belum pernah ia rasakan

Setelah mendengar kata-kata itu Aurum dan Arsen langsung didatangi oleh Rafael dan Chaca

"Bang Bawa Arsen bang ke mobil!" Seru Aurum pada Rafael dan diangguki oleh Rafael

Setelah sampai dimobil dengan posisi Rafael yang berada di sisi kemudi, Chaca berada di samping Rafael sedangkan Arsen di jok belakang dengan kepala yang ia letakkan di paha Aurum.

Secepat mungkin Rafael mengendarai mobil membelah jalanan yang sedikit senggang mengingat jalan yang mereka lalui belum berada di jalan utama.

Sesampainya di rumah sakit setempat Arsen yang sudah hampir menutup mata langsung di bawa ke UGD. Aurum, Rafael dan Chaca menunggu di luar ruangan UGD.

Aurum tak kembali menangis tapi hanya raut wajah satu dicampur khawatir dan takut menjadi satu. Dan ia melupakan beberapa luka yang ia dapat.

"Dek kita obatin dulu yuk lukamu" Bujuk Rafael dan langsung diangguki oleh Aurum tanpa menoleh ke arah Rafael. Rafael yang melihat pun hanya menghela nafas sabar dengan kelakuan adik satu satunya itu. Rafael tak mau jika musibah ini mengingatkan dia akan masa lalunya.

"Cha kamu tunggu sini ya? Gue mau ngobatin Aurum dulu" Kata Rafael pada Chaca

"Iya bang" Jawab Chaca

Setelah Rafael dan Aurum pergi, Chaca menunggu di kursi penunggu dan mengabari Mila

"Halo tante assalamu'alaikum" Sapa Chaca

" Waalaikumsalam dengan siapa ya? " Tanya orang di sebrang sana bukan Mila

"Ini Chaca temennya Aurum, tante Mila nya mana ya? Dan ini dengan siapa? " Tanya Chaca

"Owh iya, ini Zahra temennya mas Rafael, tante Mila nya udah tidur karena tadi kecapekan. Oh iya mas Rafael,Aurum sama Arsen nya dimana?" Jawab Zahra

"Yaudah kalo tante Mila nya tidur, ini masih di rumah sakit semua. Arsen ketusuk di pinggangnya"

"Astaghfirullahalazim kok bisa sampe ketusuk si Arsen?!" Tanya Zahra  terkejut dengan keadaan Arsen

"Ceritanya panjang mba, besok aja ya kesini nya sama tante Mila. Biar aku, Aurum sama Rafael yang di rumah sakit aja"

"Yaudah kalian baik baik ya, besok mbak kasih tau tante Mila kalo udah bangun"

From Hate To Love [SELESAI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon