one

144 26 12
                                    

"Dokter Oh."

Lelaki tampan lengkap dengan rahang nya yang tegas dan mata tajam yang dipanggil namanya pun menoleh. Membuka masker yang baru saja ia gunakan karena sehabis selesai melakukan operasi.

"Ada apa?" Tanyanya dengan suara beratnya tak lupa dengan senyuman tampannya.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda, diruangan."

Dokter tampan itu mengerutkan keningnya "siapa?" Katanya bertanya pada perawat Byun.

"Dokter LuHan, dari rumah sakit Dangjin. Yang menunggu anda."

Lelaki tampan bernama Oh Sehun itu tersenyum "aku akan menemui nya, terimakasih" ucapnya kemudian berjalan melewati perawat Byun.

.
.
.
.

Cklek...!

Sehun memasuki ruangannya, melihat lelaki berparas cantik– LuHan. Sedang duduk ditempat kerja nya.

"Kau datang Lu?" Katanya menyapa Luhan yang sedang duduk, belum menoleh kearahnya.

LuHan menoleh menatap Sehun dengan berbinar, sedetik kemudian ia berdiri berjalan kearah Sehun. Membuat Sehun terkekeh kemudian mengusap rambut kekasihnya gemas.

"Ada apa sayang? Kau tidak memiliki jadwal operasi?" Tanya Sehun lagi.

"Tidak, aku sudah mengosongkan jadwal ku hari ini." Luhan bergelayut manja dilengan kekar sang kekasih.

Sehun mendelik heran, tak biasanya kekasihnya manja seperti saat ini "Lalu ada apa hmm..? Tak biasanya kau bersikap seperti ini"

LuHan tak menjawab, ia berjalan mengambil map cokelat yang ia letakkan dimeja Sehun kemudian memberikannya kepada Sehun.

"Apa ini?" Tanya Sehun sembari membuka map cokelat tersebut dan mulai membacanya secara perlahan.

"Surat Keterangan, Yang bertanda tangan dibawah ini Dokter spesialis kandungan & ginekologi Seoul Hospital, menerangkan bahwa: Nama: LuHan, Tanggal Lahir: 20/04/1990, Tanggal Kunjungan: 10/09/2020"

Sehun mulai mengerutkan keningnya bingung "untuk apa kau ke dokter kandungan Lu?"

LuHan memutar bola matanya malas "lanjutkan dulu sampai selesai!" Ucapnya merajuk. Melihat sang kekasih mulai merajuk membuat Sehun meneruskan bacanya.

"Pasien telah melakukan kunjungan kehamilan di Seoul Hospital dengan Diagnosa G2 P1 A0, memiliki anemia ringan. Hamil 5 minggu. Saat ini kesehatan dalam batas normal."

LuHan tertawa melihat wajah sang kekasih yang nampak terkejut setelah membaca hasil diagnosa miliknya. Sehun segera menghadap kearah LuHan

"Ini serius Lu?" Tanya nya memegang pundak sang kekasih mungil

LuHan mengangguk "tentu saja! Apa surat diagnosa pasien bisa ku jadikan bahan candaan?"

Sehun tahu betul jika LuHan tidak akan memalsukan hasil diagnosa nya, karena kekasihnya juga seorang dokter ia pasti tahu apa konsekuensi nya jika memberikan diagnosa yang belum jelas. Hanya saja ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan kekasihnya.

LuHan yang melihat kekasihnya yang terlihat ragu pun mengelus rahang tegasnya.

"Kode etik seorang dokter pasal 7, Sayang. Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya." Ucap LuHan. "Jadi, aku tak mungkin berbohong. Kau dan aku, kita akan segera menjadi orang tua" lanjutnya

Sehun kemudian tersenyum sangat lebar membawa sang kekasih kedalam gendongannya dan memutar badan LuHan. Menyalurkan betapa senangnya ia dengan kabar kehamilan sang kekasih.

TANGLED (얽힌)Where stories live. Discover now