chapter 32 : semua akan baik-baik saja

7.2K 1.2K 147
                                    

Start!

"Bang gue gaikut, Clare sawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






















































"Bang gue gaikut, Clare sawan."

"Hngg yaudah lah, gws buat Clare."

"Iya."

Haruto meletakkan handphone Clare yang tadinya dipakainya untuk menghubungi Hyunsuk, lalu meletakkan handphone itu di nakas yang ada di kamar Clare.

Clare sedang demam sekarang, alasannya? Setelah dirinya dinyanyikan oleh 'sosok' tersebut, dirinya terbangun dan terkejut bukan main. Untungnya Jihan dapat membantunya kembali kerumah Jeongwoo.

Penampilan Clare sekarang dapat dibilang cukup mengenaskan. Wajah pucat, hidung memerah, bibir pucat, mata sayu, dan kening yang ditempel bye bye fever.

"Kamu mau makan apalagi?" tanya Haruto sembari duduk di pinggiran ranjang Clare.

"Mau es dawet."

"Hush ada-ada aja permintaan, ntar makin sakit!" seru Haruto.

"Es dawet bikin kuat, percaya sama aku."

"Aduh memang kamu ya." ucap Haruto gemas.

"Rutoo beneran pengen es dawet." rengek Clare lagi.

"Gak, gausah aneh-aneh, ntar aku keluar mau beliin kamu toast aja, kalo es dawet entar kamu nambah batuk." ucap Haruto.

"Hnggg, yaudah terserah kamu. Aku mau lanjut tidur aja." final Clare.

Haruto tersenyum. Mengusap pelan surai hitam Clare, lalu memberikan Clare kecupan sayang di dahi Clare.

Lalu seketika muncul cahaya oranye yang menenangkan menyelimuti seluruh tubuh Clare, dan Clare terlelap dengan nyaman setelahnya.

"Aku pergi sebentar." bisik si vampir, setelahnya dia berlalu dari hadapan Clare dan keluar dari apartemen Clare.

Haruto turun kebawah dan menyapa beberapa pekerja disitu, lalu berjalan menuju toko toast yang terletak tidak jauh dari gedung apartemen.

Namanya juga Haruto, tidak akan luput dari pujian ataupun godaan dari perempuan-perempuan yang kebetulan juga sedang lewat. Kadang Haruto bingung, emangnya wajahnya setampan itu?

Sembari menunggu pesanan, matanya tidak sengaja melihat ada toko buah di sebrangnya, lalu dia juga memutuskan untuk membeli sesuatu dari toko buah itu.

Matanya melirik ke susunan buah apel. Terkekeh begitu mengingat kejadian permen apel yang kemarin terjadi, wajah Clare yang terlihat senang saat mencoba permen itu terbayang-bayang dalam ingatannya. Lucu sekali.

[✔️] mine - haruto☘︎︎Where stories live. Discover now