chapter 36 : is this the end?

8.3K 1.2K 387
                                    

Start!

Start!

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.










































Pip

Pip

Clare menghela nafas pasrah melihat layar elektrokardiogram yang menunjukkan detak jantung dari seorang Park Jeongwoo.

Sudah seminggu lamanya Jeongwoo terbaring lemah tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.

Jihan ; dinyatakan meninggal, dan itu cukup menyayat hati teman-teman terdekatnya.

Setelah mengucapkan 'kamu harus tetap hidup Clare', vampir perempuan itu kehilangan nyawanya, and she doesn't exist in this world again.

Tentu Jeongwoo sebagai mate-nya merasakan hal itu. Efek kematian Jihan sangat berdampak kepada Jeongwoo.

Dalam hubungan normal, jika seseorang memiliki hubungan mate dengan vampir, dan salah satu dari mereka meninggal, maka satunya lagi juga akan meninggal.

Kematian Jihan membuat mereka ; teman-temannya ; merasa terpukul. Mengetahui Jihan tak lagi menghembuskan nafasnya di bumi ini, mereka sudah merelakan jika Jeongwoo pergi bersama Jihan.

Namun takdir berkata lain.

Sihir yang dimiliki Jeongwoo berusaha keras untuk tetap menjaga nyawa Jeongwoo, sehingga vampire hunter itu tidak ikut meninggal karena mate-nya.

Dan sekarang adalah efeknya, Jeongwoo tidak ikut meninggal, melainkan hanya koma, namun tidak dapat dipastikan kapan dirinya akan bangun.

Kasus seperti ini bukan sekali-dua kali terjadi, dan biasanya yang koma hanya memakan waktu 3 hari untuk siuman, namun tidak dengan Jeongwoo.

Lelaki berkulit tan itu betah menutup matanya selama sebulan.

Jeongwoo tidak dapat disembuhkan oleh sihir healing dari Junghwan ataupun yang lainnya, tidak ada pilihan lain, Jeongwoo dirawat di rumah sakit, ditempat bagaimana semestinya manusia melakukan pengobatan.

"Lo kapan bangun, Woo..."

Kali ini Clare yang menjaga Jeongwoo, karena kebetulan keluarga Jeongwoo sedang sibuk, dan teman-temannya juga sibuk.

"Clare?"

Clare menoleh kebelakang, dimana Park Sooyoung, ibu dari Park Jeongwoo sudah berdiri di ambang pintu sambil memegang satu kantong plastik berisi dua kotak makanan.

"Tante Sooyoung..."

"Iya Clare, kamu udah makan? Kalau belum ini makan dulu, terus biar tante yang ngejaga Jeongwoo, kamu bisa istirahat, pulang dulu." suruh Sooyoung sambil menduduki sofa tepat di sebelah Clare.

[✔️] mine - haruto☘︎︎Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon