chapter 3 : undangan ke kastil

17.2K 2.7K 647
                                    

Start!

"Mas, ayam penyet 2 ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




























"Mas, ayam penyet 2 ya."

Clare sedang mengirit. Sedang akhir bulan, itu menjadi alasan Clare mengirit.

Dia tidak tahu vampir menyukai makanan apa, jadi ya begitu.

Clare duduk menunggu pesanannya di kursi warung ayam penyet itu. Ramai. Mungkin jika ramai tidak akan ada apa-apa. Begitu pikirnya.

Selang 15 menit, pesanan Clare sudah selesai. Clare segera membayarnya dan keluar dari warung itu.

Sebenarnya gedung apartemen sudah tampak didepan mata. Hanya butuh beberapa meter lagi. Sayang keberuntungan tidak memihak pada Clare sekarang.

"Hooo udah ada pawangnya, nih?"

Clare menoleh kebelakang. Sial, vampir lagi.

Clare tidak memedulikannya. Dia kembali berjalan kedepan. Tapi tampaknya vampir itu tidak akan membiarkannya pergi terlebih dahulu.

Vampir itu menyekapnya dan membawanya ke sisi sepi didekat apartemen.

"LEPASIN!" jerit Clare sambil berusaha melakukan tendangan pada vampir itu. Tapi nihil. Vampir itu hanya terkekeh. Seolah tidak merasa sakit.

Clare hampir menangis lagi. Scent Haruto ga berguna apa gimana?

"Santai nona muda. Tapi kamu udah punya pasangan ya. Pekat banget baunya."

Clare menjawab. "Iya ada. Jangan sekap gue makanya. Gue mau pergi. Pasangan gue galak."

Mau tidak mau Clare meng-klaim Haruto sebagai pasangannya.

"Ah tapi dirimu manis sekali. Sepertinya tidak apa-apa jika aku mencobamu sedikit."

BRAKK!

Secara tiba-tiba. Vampir tadi sudah tersungkur kebelakang. Dan pandangan Clare sudah tertutup dengan punggung seseorang.

"R-ruto."

Haruto tampak emosi. Warna bola matanya berubah menjadi merah menandakan dia sedang marah.

"JANGAN SENTUH PUNYA GUE, KIM DOYOUNG!"

Clare memegang ujung baju Haruto sambil mengintip dari bahu Haruto. Nama vampir itu Doyoung?

Doyoung tampak terkekeh dan bangun dari posisi tidurnya.

"Hahah. Santai Haru, gue cuma bercanda. Lagian gue juga tau dia udah hak milik lo." kekeh Doyoung.

"Lah kalian saling kenal?" tanya Clare menatap keduanya bergantian.

"Engga/Iya."

"Lah?" tanya Clare bingung.

"Dah ah Ruto, lo mah baperan. Guenya bercanda juga. Kenalin btw, gue Doyoung, sahabat Haruto." ucap Doyoung memperkenalkan diri.


" ucap Doyoung memperkenalkan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"H-halo. Gue Hwang Clarion."

Haruto hanya berdecak malas. "Ck, lo ngapain sih Do? Tumben-tumbenan lo berkeliaran."

"Gue kangen lo, gaboleh?"

Haruto menunjukkan ekspresi datarnya. "Sinting."

"Enggak anjir gue bercanda. Kita mau ngumpul-ngumpul di kastil keluarganya Bang Yoshi nanti malam, ikut ga?" tanya Doyoung.

Haruto tampak berfikir. "Tengok nanti. Tapi gue usahain dateng."

"Oke kalo gitu. Gue balik dulu yah, niat gue nyari elo sih cuma buat ngasih tau ini, rupanya gatau kecium scent elo dari Clarion. By the way, dadah Clarion! Sampai jumpa lagi." setelah pamit, Doyoung secara tiba-tiba menghilang dan menyisakan percikan debu hitam di udara.

"Jadi, lo pergi gak? Kalau lo pergi, gue sih sejahtera gaada diri lo." tanya Clare.

"Gue ikut deh." jawab Haruto.

Clare tersenyum lebar. "YUHU GUE BISA BEBAS DARI---"

"Tapi lo juga wajib ikut."

Clare memudarkan senyumnya secara tiba-tiba. "Kenapa gue harus ikut?"

"Gue gamau jauh-jauh dari lo."

"Guenya ga mau. Gila aja nanti gue manusia sendiri disana gitu? Kagak gue gamau."

"Gue maksa. Atau lo gue gigit lagi?"

Clare menggeleng. "Enggak deh. Gue ikut aja."

"Nah bagus."

🛸🛸🛸

Selesai makan, Haruto dengan seenaknya merebahkan diri di sofa ruang tengah apartemen Clare.

"Anjir seenak lo aja ya." desis Clare sambil mencuci tangan.

Haruto tersenyum tipis. "Gue mau tidur. Jam 9 bangunin kita berangkat."

"Gak kemaleman jam 9? EH JANGAN TIDUR DULU!" seru Clare sambil berlari mendekati Haruto.

"Apa sih sayang."

"Sayang sayang ndasmu lima. Gue mo nanyak nih, nanti di kastil ada apa aja?"

Haruto menjawab dengan mata yang tertutup. "Ada kolam isi lava, ada minuman yang bahan dasarnya darah, banyak kuburan, banyak kelelawar sama laba-laba, dan satu lagi gelap."

Clare terdiam. "ENGGAK MAU! GILA LO. BISA MATI GUE DISANA GOBLOK."

"Enggak bercanda. Enggak kok, kastil ini beda sama yang sering di film-film. Santai."

Tetap saja Clare masih takut. "Ck yaudahlah. Gue juga mau tidur dulu." ucap Clare sambil memasuki kamarnya.



🛸🛸🛸

Don't forget to vomment y'all🐸✨

[✔️] mine - haruto☘︎︎Where stories live. Discover now